Sepatu 'Apik' dari Keripik
Tas di punggungnya terlihat penuh sesak. Namun Sembodo tak merasa berat dengan beban yang ada di punggungnya, bahkan tangan kanannya masih bisa membawa tas plastik yang penuh isi dan tangan kirinya membawa buku - buku pelajaran.
Sesampainya di ruang kelasnya, Sembodo segera mengeluarkan muatan yang ada di tas punggungnya. Demikian pula muatan yang ada di tas plastik yang penuh isi. Dalam sekejap muatan yang dia keluarkan telah diserbu oleh teman - temannya.
Setelah bel pulang berbunyi, Sembodo menghitung uang recehan hasil bongkar muatannya yang telah ludes tak bersisa.Sambil tersenyum, ia melangkah meninggalkan gedung sekolah, menghentikan angkutan umum dan menuju pasar baru untuk membelikan sepatu adiknya.Ya, sepatu adiknya yang lama telah rusak.Dan ia berjanji akan membelikan sepatu baru jika uangnya telah terkumpul dari hasil menjual keripik, muatan yang sering ia bawa di dalam tas sekolahnya hingga buku - buku pelajarannya hanya bisa masuk, jika keripik dagangannya telah habis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar