Sri Mulyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kejujuran topeng monyet

KEJUJURAN TOPENG  MONYET

Pernahkah kalian berpikir dan mengingat ? Bahwa pada waktu duduk di bangku sekolah, banyak sekali cerita indah dan pengalaman yang menarik  ,karena di sekolah setiap hari bertemu dan berkumpul dengan teman sekolah dan juga guru , guru yang setiap hari memberikan ilmunya kepada kita tentunya akan ada banyak  kesan yang tidak dapat terlupakan , beribu cerita dan pengalaman yang kita alami tentunya ada salah satu cerita atau pengalaman yang sangat menarik bagi kita yang akan selalu di ingat dan tidak pernah terlupakan .

Ada satu kenangan indah yang sangat berkesan  yang  tidak bisa terlupakan , ketika  aku duduk di bangku sekolah dasar ,ada guru keterampilan yang mengajar bermacam-macam kerajinan tangan seperti membuat gantungan baju,mengukir di papan kayu ,membuat tempat puntung rokok  dari  tanah liat dan masih banyak lagi keterampilan yang di ajarkan pada muridnya, ada satu hal keterampilan yang tidak dapat aku lupakan yaitu membuat topeng monyet dari koran bekas di campur dengan semen dan di tempel pada pohon pisang yang di potong . temanku yang bernama Dila bertanya : bagaimana cara membuatnya pak ? guruku menjawab : Korannya di campur air dan setelah lembek di angkat , di peras dan di lem dengan tepung kanji yang sudah di campur dengan air panas di aduk sampai kental , oh….begitu ya pak . jawab Dila , Dilapun mulai mengerjakan sesuai petunjuk guru , begitu cekatan sekali Dila mengerjakannya , saya  mengerjakan tugasku sendiri sambil minta petunjuk pada guru langkah-demi langkah pembuatan                                                                                                       Tiba-tiba guruku berdiri dan berkata : anak-anak ,bapak ke ruang guru dulu ambil contoh langkah langkah pembuatan dan topeng yang sudah jadi .Iya pak ,jawab anak-anak . salah satu temanku yang bernama Jaya bertugas membuat lem dari kanji , tepung kanji di masak dengan air panas di aduk sampai kental mirip bubur sumsum,  tak lama kemudian Jaya selesai mengolah lem dari tepung ,. Waah…….kelihatannya enak  sekali kalau di makan kata Jaya ,temanku yang  bernama yono nyletuk : coba saja di tambah gula pasti enak rasanya Jaya berkata lagi : Ah…..masak iya , Yono nyletuk lagi meyakinkan Jaya : percayalah ……pasti enak saya pernah mencoba di rumah , dalam hati Jaya berpikir , seperti iya ,lem ini seperti bubur masih hangat lagi kalau di tambah gula pasti enak  ,gumam Jaya . akhirnya tanpa berpikir panjang Jaya pergi menemui istri pesuruh sekolah ke dapur minta gula dan tanpa ragu-ragu lagi lem itu di beri gula ,di aduk dan di makan.Teman-teman yang lain kaget melihat kelakuan Jaya , ada yang tertawa terbahak-bahak ,ada juga yang bilang harus tanggung jawab karena lemnya habis di makan, tapi jaya tetap tidak mempedulikannya.

Sesaat kemudian guruku  datang dan bertanya , anak-anak bagaimana pekerjaanya sudah sampai di mana pembuatannya ?Aku dan teman-teman satu kelas semua terdiam tidak ada yang komentar sedikitpun , karena semua terdiam , maka guruku bertanya lagi dan pertanyaannya langsung di tujukan kepada Jaya yang di beri tugas membuat lem tadi . Jaya…..bagaimana dengan lemnya apa sudah selesai di buat ? Jaya terdiam  , Yono juga terdiam ,dan semua terdiam , ada rasa takut di hati jaya dan teman teman semua ,khawatir jangan-jangan guruku marah ,jangan –jangan kami semua di beri hukuman akibat tidak patuh dan tidak semestinya kami lakukan tanpa sepengetahuan guru , guruku tambah penasaran dan bertanya lagi ,kenapa terdiam semua ? apa yang terjadi ? coba ceritakan padaku tegasnya .Akhirnya si Yono yang punya ide dengan perasaan takut pelan-pelan memberanikan diri berkata pada pak guru . Pak….saya dan teman-teman semua mohon maaf . pak guru tambah bingung dan penasaran , lalu Si Yono melanjutkan ceritanya , Saya menyuruh jaya untuk mencampur lem itu dengan gula dan menyuruhnya untuk di makan ,jadinya lem itu yang di suruh  bapak habis di makan oleh Jaya , sekali lagi saya mohon maaf pak , kata Yono dengan jujur dan dengan hati yang deg-degan .mendengar cerita Yono guruku menggeleng-gelengkan kepala , dan di luar dugaan aku dan teman-teman guruku membuat kebijakan dan berkata pada Jaya sambil tersenyum , Jaya .…. apa kamu lapar nak ? tanya guruku , Jaya menggelengkan kepala , kalu tidak kenapa di makan ? Tanya pak guru lagi , saya cuma ingin tahu seperti apa rasanya pak ,jawab si Jaya. Setelah di cicipi rasanya bagaimana ? Tanya pak guru lagi. Sambil tersenyum Jaya menjawab : Enak juga pak . anak-anak tertawa semua , pak guru tersenyum . kalau memang itu sudah habis di makan , ya sudahlah ambil tepung lagi dan buat lem lagi seperti tadi asalkan jangan di ulangi lagi ya . Iya pak , Jaya menjawab sambil menganggukkan kepala dan tersenyum dengan hati  lega karena ternyata pak guru tidak marah dengan kejadian itu .

Siang itu semua pada sibuk menyelesaikan pekerjaann atau tugas dari guru membuat topeng monyet ,akhirnya satu persatu tugas itu  rampung  dan di kumpulkan  , dan hasil dari keterampilan itu di pajang oleh guruku di tembok kelas sebagai  bukti atau hasil dari keterampilan anak-anak di kelas tersebut ,setiap hari ketika masuk ke kelas aku dan teman-teman selalu ingat dengan kejadian lucu yang di lakukan temanku Jaya , dan sejak itu juga aku merasakan betapa bijaksananya guruku dalam menghadapi kenakalan murid-muridnya , aku kagum pada kata-katanya yang bijak , senyumnya yang mendidik dan tidak menampakkan kekerasan , dan kejujuran si Jaya dan Yono yang telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat itu merupakan suatu perilaku yang mulia yang harus tertanam seumur hidup , kebijakan dan kejujuran sampai saat ini tetap melekat di hatiku walau kelihatannya sepele tetapi mempunyai makna yang sangat berarti dalam hidup yang tidak akan terlupakan sepanjang hayat ,topeng monyet guruku menjadi inspirasi bagiku sampai sekarang dalam menghapi masalah dan tantangan dalam hidup .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post