TANTANGAN HARI KE 5

#GURUSIANA

Setiap minggu di kampung saya ada tiga kegiatan rutin yaitu pengajian atau salawatan yang di laksanakan, yaitu salawat hadra, pengajian malam selasa dan pengajian tiap hari jum'at sore.Kegiatan itu di lakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt, selain itu juga memohon keselamatan, kebarokahan, memohon syafaat Rasulullah agar di lingkungan kami damai dan tenteram, dan juga untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan kami.

kegiatan pengajian atau di lingkungan saya terkenal dengan nama salawatan, khususnya pengajian ibu ibu di bentuk pengurus, ada ketua, wakil, sekretaris dan bendahara. mereka semua. Mereka yang sudah terpilih sebagai pengurus bekerja semaksimal mungkin dalam kegiatan, bukan hanya dalam hal pengajian, tetapi juga dalam legitan lingkungan yang lain contohnya: ketika ada salah warga yang sakit mereka mengkordinir anggota untuk bersama sama datang menjenguk keluarga yang sakit tersebut. Begitu juga ketika ada salah satu warga ada yang meninggal, ikut serta berkiprah membantu usegala sesuatu untuk meringankan beban keluarga yang di tinggalkan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di dalam kegiatan pengajian supaya ikatan kekeluargaan bertambah kuat, maka di laksanakan secara anjang sana atau pindah pindah tempat dari rumah warga yang satu dengan yang lain, dan di tambah dengan arisan uang sekedarnya hanya sebagai pengikat saja supaya ibu ibu anggota tambah semangat dan rajin datang ke pengajian.

Hari itu di pengajian acara bersalawat sudah selesai, seperti biasa pengurus yang bertugas mencatat nama nama anggota yang ikut arisan dan memanggil satu persatu nama anggota, bagi namanya yang di panggil membayar uang arisan yang sudah di tentukan sesuai kesepkatan. Nama nama anggota tersebut di tulis di kertas, di gulung kecil dan di masukkan ke dalam botol.

Pada waktu arisan akan di lotre maisng masing anggota setiap minggunya bergantian melotre arisan, dengan cara mengocok ngocok botol berisikan nama nama anggota, setelah di kocok sampai kocokannya mantap betul, maka secara perlahan perlahan gulungan kertas itu di keluarkan satu saja, tidak boleh lebih, kalau lebih maka kocokannya di ulang lagi.

Ada kejadian lucu waktu arisan di lotre, ketika botol itu di kocok oleh Ibu Pupy, semua anggota hatinya dag dig dug der, dalam pikiran mereka jangan jangan namaku yang keluar , begitu juga denganku merasa dag dig dug der juga, gulungan kertas kecil itu keluar satu, maka gulungan kertas itu di buka dengan membaca bismilahi rahmani rahim nama tersebut di baca, dengan suara yang lantang nama itu di umumkan bahwa yang berhak menerima uang arisan adalah ibu Rani, dengan persaan gembira ibu Rani maju sambil tersenyum siap menerima rezeki uang arisan, Tetapi tiba tiba....salah satu anggota yang bernama ibu Tata tanpa sengaja melihat kertas itu lagi, dan membaca ulang, seketika itu dia kaget, eh ternyata....bukan ibu Rani, nama itu adalah ibu Roni, setelah di cocokkan di buku anggota dengan sekretaris ternyata betul ibu Roni, bukan ibu Rani. spontanitas ibu ibu yang lain ada yang tertawa, ada pula yang tersenyum melihat kejadian itu, begitu juga dengan ibu Rani, dia paham dengan kekeliruan tersebut dan akhirnya dia mundur sambil tersenyum.

kejadian seperti itu tidak membuat perselisihan di antara kami, kami saling memahami, saling mengingatkan apabila ada hal yang kurang menyenangkan, maka dari itu perkumpulan salawatan di lingkungan kami tetap berjalan dengan eksis, karena semua sadar bahwa tujuan yang utama adalah bersalawat bukan untuk yang lain, dan mungkin itu semua berkat barokah dan syafaat dari rasulullah Saw.