TANTANGAN HARI KE 3

#GURUSIANA

Hari ini gerimis tak kunjung berhenti, membasahi pepohonan dan tumbuh tumbuhan, suasana menjadi dingin sedingin gerimis hujan yang menetes di dedaunan pinggir sawah, dari jauh terlihat bapak tani yang sedang asyik mencangkul sawahnya dengan semangat tidak menghiraukan dinginnya gerimis yang terus menerus tiada henti.

Assalamu'alaikum bapak Sud. Sapaku kepada bapak tani tersebut dan beliau menjawab dengan ucapan wa'alaikum salam. Mau kemana Nak? tanya beliau kepadaku. Mau ke rumah saudara pak, jawabku. Oh...Jawabnya sambil mengangguk anggukkan kepalanya. Tidak dingin pak gerimis begini kok belum pulang ke rumah, tanyaku iseng. Sebetulnya sih dingin, tapi demi hasil yang memuaskan jadi saya harus bekerja keras di sawah ini. Oh...Begitu ya pak, jawabku lagi. Waah...Sebentar lagi panen raya pak, saya lihat padinya sudah menghijau dan sudah mulai berbuah. Iya ...iya...Mudah mudahan panen sekrang berhasil dan memuaskan, jawab beliau Mudah mudahan panennya sukses bapak, jawabku. Amin..terima kasih doanya nak. Sama sama bapak jawabku, sekaligus saya pamit meninggalkan bapak Sud yang terus bekerja.

Sepanjang jalan dalam hatiku berbicara, alangkah senangnya melihat tanaman di pinggir pinggir sawah yang mulai menghijau, bahkan ada padi yang mulai menguning pertanda panen akan segera tiba, sebagai wujud dari hasil kerja keras bapak tani yang bekerja setiap hari dengan sungguh sungguh tanpa kenal lelah.

Tiada terasa saya sudah sampai di rumah saudaraku, entah kenapa hatiku masih teringat pada tanaman sepanjang jalan, alangkah indahnya dan alangkah senangnya ketika melihat itu semua, walaupun sawah itu bukan milikku, namun yang jelas itu merupakan kekuasaan Allah yang memberikan kasih sayangnya kepada makhluknya, salah satunya memberikan rezekinya dengan menumbuhkan tanaman untuk kehidupan makhluknya. Maka dari itu saya bersyukur dan ikut bahagia ketika melihat petani tersebut bahagia menyambut panen, hatinya bahagia sehijau daun padi yang menghijau.