Sri Mulyaningsih

Guru Al-Qur'an Hadits MTs.Negeri 5 Jakarta Utara PNS 2015/IVa...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENIKMATI DAPUR PENTIGRAF

MENIKMATI DAPUR PENTIGRAF

MENIKMATI DAPUR PENTIGRAF

Sejak ramainya dunia pentigraf, akhirnya pembelajar literasi mendapatkan kabar gembira akan diadakan webinar V yang langsung mendatangkan penemu pentigraf. Waktu pelaksanaan pun tiba yaitu di hari Sabtu 20 Juni 2020 Webinar MediaGuru V dilaksanakan. Acara dimulai pukul 08:00 - 10:00 WIB. Peserta lebih dari 388 orang dengan dua kategori 300 masuk kelas sedangkan sisanya di luar kelas. Hal itu tersebab Zoom Meeting hanya dapat menampung 300 orang, hingga 388 orang harus rela berada di luar. Para peserta teridir dari pembelajar loiterasi dari seluruh nusantara, sabang sampai merauke.

Acara ini dipandu langsung CEO MediaGuru, Muhammad Ihsan dengan menghadirkan dua narasumber, Prof. Tengsoe Tjahjono sebagai penemu Pentigraf dan Eko Prasetyo, Pimred Mediaguru. Pukul 08:15 WIB acara dimulai dengan sapaan khas Pak Ihsan dan dibuka dengan membaca basmalah. Pak CEO memaparkan pengantar tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan Mediaguru baik berupa Webinar I-V maupun pelatihan menulis. Pelatihan menulis yang sedang digalakkan berupa Pelatihan Menulis Majalah Indonesia serta Pelatihan Menulis Cerita Anak.

Pelaksanaan webinar V ini mengusung tema “ Meneroka Dapur Pentigraf” . yang mana pentigraf ini sudah ramai dan booming di kalangan gurusianer baik di laman face book maupun blog-blog gurusiana. Karenanya Mediaguru menghadirkan penemu pentigraf, Prof. Tengsoe Tjahjono, agar para guru mendapatkan materi secara langsung. Hal ini dimaksud agar guru yang akan mengisi rubrik yang terdapat dalam Majalah Literasi Indonesia memiliki kemampuan tentang menulis, termasuk di dalamnya rubrik Pentigraf.

Pukul 08:28 WIB Prof. Tengsoe menyampaikan materi terkait Pentigraf dimulai dengan kisah. Pentigraf sebenarnya sudah ditulisnya sejak tahun 80-an, saat itu masih menjadi mahasiswa. Pada saat itu, sangat sulit mencari pengikut atau follower, tersebab media sosial tidak seperti saat ini. Kemudian beliau menyampaikan bahwa Pentigraf dalam ranah sastra bukan hal baru, karena ada dikenal short story atau kisah pendek. Istilah yang digunakan terkadang flash story, flas fiction, fiksi mini, cerita mini atau cerita 140 huruf.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis pentigraf:

Pertama, fokus pada satu persoalan yang dihadapi, baik pada tokoh maupun tema.

Kedua, elemen narasi seperti tema, tokoh, latar dan alur harus tetap ada.

Ketiga, kurangi dialog, sifatnya narasi saja. Cukup satu kalimat langsung dalam satu paragraf.

Keempat, usahakan ada kejutan di akhir paragraf. Daya tarik Pentigraf ini ada pada daya kejut.

Kelima, Pentigraf maksimal 210 kata (1 halaman A5)

Satu hal yang penting bahwa pentigraf itu bukan memindahkan fakta, namun mengolah dan mengangkatnya. Sebab bila deskripsi ulang dari apa yang dilihat maka menjadi curhat. Karenanya mengubah realitas yang ada menjadi realitas baru merupakan keniscayaan dalam Pentigraf. Pentigraf bukan hanya sekedar daya imajinasi atau khayalan melainkan juga daria realitas yang ada, hanya harus dikemas dalam bentuk sastra bukan sekedar menuliskanj pengalaman pribadi

Pukul 09.00 WIB paparan dilanjut oleh Mas Eko Prasetyo selaku pimred Media Guru, Ia mengangkat pembahasan dengan tema "Mari Berbincang tentang Banyak Hal yang Ringan". Tema ini diangkat tersebab di era digital yang lekat dengan informasi orang lebih senang yang ringan-ringan saja, termasuk dalam hal literasi. Karenanya Pentigraf dimunculkan di rubrik gurusiana. Filosofi pentigraf menurut Mas Eko adalah ingat hidup ini singkat. Selain Pentigraf, Mas Eko pun memaparkan tentang Karmina atau pantun dua seuntai. Puisi tiga bait pun disampaikan dengan asyik. Termasuk juga Puisi Jepang, Haiku. Bahkan Puisi Tiga Bait (Putiba) ini diperkirakan akan menjadi populer pula.

Selanjutnya para peserta diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal pentigraf. Beberapa pertanyaan peserta adalah bagaimana tip untuk menghadirkan kejutan pada pentigraf dan yang menarik lagi bolehkah pentigraf itu bersambung. Pertanyaan di atas dijawab dengan tegas dan jelas oleh Prof. Tengsoe, bahwa Pentigraf memiliki kejutan yang berada di akhir paragraf. Pentigraf tidak boleh bersambung, namun boleh tokohnya sama dengan tema yang berbeda atau berseri. Disarankan dalam Pentigraf harus menghindari menyenangkan pembaca, tapi harus membuat yang tak terduga atau melawan logika.

Terkait pertanyaan tentang twist atau daya kejut pada pentigraf, dijawab oleh Mas Eko bahwa tip membuat twist yang bagus, harus membaca Pentigraf yang bagus. Salah satunya yang terdapat dapat buku Prof. Tengsoe sebagai penemu Pentigraf. Karenanya memiliki bukunya Prof menjadi keniscayaan. Terhadap pertanyaan peserta lain terkait apakah buku Pentigraf memiliki point' untuk ajukan kenaikan golongan. Dengan tegas Mas Eko menjawab bahwa buku Pentigraf memiliki point 1-1,5.

Akhirnya pukul 10:12 Webinar ditutup oleh CEO dengan baca hamdalah. Tak lupa diingatkan agar para guru menulis Pentigraf dengan benar karena sudah miliki ilmunya. Alhamdulillah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari sang penemu. Semoga berkah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih buk sudah menambah wawasan pentigraf

24 Jun
Balas

Makasih infonya. Jadi tambah ilmu saya.

25 Jun
Balas

Reportase yg sangat luar biasa, bisa menambah ilmu dan wawasan.

25 Jun
Balas



search

New Post