MENYIKAPI ERA PENDIDIKAN 4.0

#Tagur 4

05 Juli 2020

Dewasa ini sering kita mendengar revolusi industri 4.0, apakah itu ? dikenal juga sebagai era nya anak-anak millenial, yaitu era digital. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut pendidikan 4.0 yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dikenal dengan sistem siber (cyber sistem) dan mampu membuat proses pembelajaran berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan waktu.

Guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, selayaknya dan sudah semestinya meng-upgrade kompetensi guna menghadapi pendidikan 4.0. peserta didik yang dihadapi guru saat ini adalah peserta didik millenial yang merupakan juga “digital natives” yakni merupakan anak atau peserta didik yang memang lahir di era digital. Karena sebagai digital natives, anak sudah terbiasa dengan arus dan informasi dan teknologi industri 4.0

Mengingat tantangan yang begitu besar, maka guru sebagai pendidik harus “melek mata” akan perkembangan yang begitu pesat di era revolusi industri 4.0 khususnya dalam dunia pendidikan. Mengapa ? karena jangan sampai hal ini terjadi di dunia pendidikan, yaitu peserta didik sudah berada di era revolusi industri 4.0, belajarnya di ruang yang masih industri 3.0, diajar oleh guru yang industri 2.0 bahkan guru yang industri 1.0. jika hal tersebut terjadi tentunya pendidikan kita mengalami kemunduran dan tertinggal oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan lain-lainnya.

Bagaimana membedakan industri 1.0, 2.0, dan 3.0. ? industri 1.0 diawali dengan penemuan mesin uap, yang sebelum nya segala aktivitas hanya mengandalkan kekuatan otot, tenaga hewan, air, dan angin. Industri 2.0 sudah menggunakan mesin dan listrik sebagai alat beraktivitasnya. Industri 3.0 segala kegiatannya digantikan oleh komputer atau robot yang mampu bekerja layaknya manusia.

Di era pendidikan 4.0 , maka guru sebagai pendidik juga harus berkualitas pendidikan industri 4.0. inilah tantangan besar yang dihadapi oleh guru di seluruh tanah air Indonesia. Tentunya guru harus belajar dan mengupgrade kembali kompetensinya khususnya di bidang digitalisasi. Jika guru mampu menyesuaikan dengan era pendidikan 4.0 , maka guru tersebut bisa dinyatakan sebagai guru 4.0. guru 4.0 adalah guru yang mampu menguasai dan memanfaatkan digital dalam proses pembelajarannya.

Guru di era pendidikan 4.0 ini harus mengurangi proses transfer ilmu pengetahuan. Selama ini dominasi pengetahuan menjadikan guru mengesampingkan proses sikap dan keterampilan kepada peserta didiknya. Sehingga, peserta didik tidak mampu menguasai atau kompeten dalam keterampilan mesin. Kalau kita pahami bahwa revolusi industri 4.0 itu melahirkan empat ciri yaitu; komputer super, kecerdasan buatan, sistem siber, dan manufaktur. Maka, dibutuhkanlah kompetensi yang dapat menghadirkan keempat ciri tersebut. Penting guru di era pendidikan 4.0 ini untuk terus belajar digital.

Alhamdulillah, hikmah yang luar biasa, di era pandemi covid- 19 ini, guru “dipaksa” belajar digital, karena di masa covid-19 ini guru diharuskan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Akhirnya, selalu yang saya ungkapkan guru di era covid-19 ini dari guru yang semulanya nothing digitalisasi menjadi something.

Jakarta

By. Sri Mulyaningsih