Sri Musalifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan GuruSiana Tantangan hari ke-28

Aku Bisa Sendiri, Mama……

*part 3*

“Waduh alamat aku terlambat ngajar nih,” batin mama Andina. Untung PAUD tempat mama Dina mengajar hanya 300 meter dari rumah dan masuk pukul 09.00. Berarti masih ada waktu 1,5 jam lagi buat urus si Dina.

***

Masih terngiang ditelinga si mama saat konsultasi dengan guru pembimbing Dina. “ Maaf ya Bu, bagaimana ibu memperlakukan Dina saat kecil dulu. Tepatnya saat nanda batita sampai duduk di bangku TK.”

Mama Dina bercerita tentang bagaimana bersyukurnya punya anak perempuan yang cantik. Setelah 5 tahun pernikahan baru Allah memberi kepercayaan bayi mungil dalam keluarganya.

Kehadiran baby Andina Nur Biyanti benar-benar merubah kehidupan keluarga bapak Sukoco dan ibu Sukesi. Keceriaan dan kesukacitaan melingkupi keluarga kecil ini.

Andina tumbuh menjadi anak manis yang tercukupi kasih sayang dan keinginannya. Hampir dipastikan tidak pernah mengalami kekurangan dan kesulitan.

Pun saat duduk dibangku TK sampai SD kelas IV si cantik sulung mama ini selalu is the best di kelasnya.

Mama ingin putri cantiknya selalu menjadi nomor satu. Meski sebetulnya Andina mempunyai kemampuan menengah.

Hampir disetiap tugas-tugas sekolah si mama memegang kendali. Seperti contoh pada suatu sore saat Dina lupa bahwa besok tugas prakarya dikumpulkan.

Mama sibuk luar biasa mencari bahan, membuat sket dan mengerjakan sampai selesai. Tanpa melibatkan putrinya untuk menyentuh benda prakarya tersebut.

“ Ma…Dina ndk suka warna bunga yang mama buat itu.” Sudahlah Dina ndk usah cerewet, yang penting mengumpulkan. Jangan sampai nilai Dina turun gara-gara terlambat mengumpulkan tugas ini.

Dina hanya bisa menerima keputusan mama. Tidak kuasa untuk protes. Meski dalam hati Dina sangat ingin mencoba membuat tugas sendiri.

Kalau Dina kesulitan mengerjakan PR matematika, bahasa Inggris atau mata pelajaran lainnya. Dina tau beres. Dina tidak pernah tahu bagaimana menyelesaikan kesulitan.

Mama yang sibuk minta bantu teman-temannya yang menjadi guru. Mencari tahu bagaimana mengerjakan PR Dina. Kesulitan Dina selesai sama mama semuanya.

Tidak hanya itu saja. Si kecil Andina didandani sesuai keinginan mama. Baju, sepatu, tas, kotak pensil dan semua kebutuhannya urusan mama.

Pernah waktu TK kaki Dina kesleo gara-gara memakai sepatu pantofel gaya ibu-ibu. Sambil nangis Dina melempar sepatu itu dan ngamuk-ngamuk. “ Dina ndak suka sepatu itu. Dina mau yang pakai tali. Dina mau lari-lari !”

Puncaknya saat kelas V SD. Dina ditunjuk mewakili sekolahnya mengikuti lomba kreasi kerajinan tangan dari bahan daur ulang.

Dina meradang. Takut, cemas luar biasa. Mukanya mendadak memanas. Pandangan matanya tiba-tiba kabur. Dipenuhi lautan air mata yang siap tumpah.

Rupanya Dodi, Armand dan Dita teman sekelasnya yang juga tetangganya mengetahui rahasianya selama ini.

Mereka bertiga mempermalukan Dina didepan orang banyak. Guru dan teman sekelasnya tahu bahwa selama ini hasil karya Dina bukan murni kemampuan Dina.

“ Buk….mana mungkin Dina bisa menang. Ia tu selalu dibuatkan mamanya. Heeeee dasar anak mama, anak manja.” Dodi dan kawan-kawannya terus mengolok-olok Dina.”

Dina menangis, menangis dan terus menangis. Tangannya sililangkan dan kepala menekur di atas meja. Punggungnya nampak tersengal. Isak tangisnya pilu memenuhi ruang kelas.

Kelas sudah kosong. Penghuninya sudah menuju rumah masing-masing. Karena jam pembelajaran sudah usai.

Meski kelas sudah sepi namun Dina belum ada keberanian mengangkat wajahnya.

Perlahan bu Nita guru kelas Dina mendekatinya. Namun betapa terkejutnya ibu guru nan lembut itu. *bersambung*

Kota Arang, 28 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post