PUISI Menanti takdir (92)
Pulanglah, jangan kembali
Tempatmu bukan disini
Tak ada ruang kosong untukmu
(terucap penuh keraguan)
Pergilah, jangan mendekat
Terlalu mahal harga yang kau tawarkan
Padahal tak ada garansi yang menyertai
(lirih terucap, semakin ragu)
Aku …
Berjuang segan menyerah tak hendak
Membiarkan pilu lebam membiru
Duhai Sang Khalik
Angkatlah aku dari lembah kegelapan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Terimakasih Bunda Ailen ... boru belalar bun
Keren Bu
Terimakasih Bunda Sanria
dalamnya rasa pertaubatan, keren bu
Terimakasih bunda telah mampir ... sukses selalu buat bunda Esti
Terimakasih bunda telah mampir ... sukses selalu buat bunda Esti
Keren puisinya, Bu.
lagi belajar nulis puisi pak Edi ...terimakasih telah mampir
Keren puisinya, Bu.
Terimakasih kunjungannya pak Edi . Sukses selalu buat baka
Makna yang dalam Bu. Keren.
Terimakasih bunda Susi kunjungannya sukses selalu buat penjenengan
Keren puisinya bun
Terimakasih bunda Solvia telah berkenan berkunjung... sukses selalu buat bunda
Dalam maknanya...mantuul
Terimakasih bunda Anita atas kunjungannya. Suksess selalu buat bunda
Mantap
Terimakasih pak Hadi wisata.telah berken mampir .. salam literasi