Warta Air Mata (Hari ke-369)
Rentetan fakta hembuskan warta
Disela angka-angka pembatas jeda
Seiring pergantian matahari dan bulan
Satu persatu kabarkan cerita
Menguras air mata
Memacu degup di dada
Menggugah empati membara
Terkadang ingin bertanya mengapa
Tapi malu menahan semua
Hanya bisa memandang cermin
Seakan diapun menuding
Bicara pada bayang semu
Apakah kealpaan diri penyebabnya?
Ujian tiada henti
Akankah naik kelas lagi?
Atau harus remidi?
Oh tak mudah menguji nurani sendiri
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang menawan Sri semoga sukses selalu buat Ibu Rahayu
Puisi yang indah walau remidi namun nilai yang kita dapat smakin kuat dan kokoh pada Nya.salam suskes bun