Tantangan 30 hari menulis di Gurusiana ( 25 )

Hari Pertama

Baju yang ada dalam koper saya keluarkan lalu di letak dalam lemari Hotel. Penat sekali rasanya, seharian pergi jalan-jalan, mau istirahatlah ,sambil Saya hidupkan Tv sebagai teman hiburan untuk menghilangkan rasa kepenatan.

"Kring...kring"bunyi gawai, dengan mata agak setengah terbuka, lalu Saya ambil gawai

"halo siapa ini"

"Halo saya Bu Susi"

"Mau apa Bu Susi"

"Ini Bu saya mau satu kamar dengan Bu Wita, boleh tak Bu"

saya jadi termenung memikirkan, bagai mana nih. Baju sudah rapi di lemari, belum mandi, sholat, makan, galua jadinya membuat hati ini sangat sedih sekali, kok bisa jadi begini...sebentar lagi acara mau di mulai.

Berkali – kali dia menelepon dengan nada agak setengah memaksa, untuk berusaha saya mau menggalah keluar dari kamar tersebut, supaya dia bisa satu kamar dengan temannya yang satu kampung.Pihak panitia sudah menentukan dengan siapa kita satu kamar. Kata panitia supaya saling kenal dan untuk saling bersilaturahmi biar banyak sahabat jadi tidak boleh seenak kita sendiri.

Saya ambil gawai lalu telepon Bu Susinya, “kring…kring”

“Halo Bu Susi”

“Halo juga Bu Dina, bagaimana Bu keputusannya ?”

“Begini aja Bu Susi, Sayakan satu deret dengan kamar Bu Mila dan Bu Yati , jadi bu Susi aja yang ngomong sama Bu Yati, untuk pindah kamar dengan Bu Wati, jadi Saya pindah kekamarnya Bu Mila saja, karena tidak jauh untuk menggangkat barang pakaian Saya, lagi pun Bu Yati juga baru sampai dan belum sempat mengeluar baju yang ada dalam kopernya”

“ Ia lah nanti Bu Dina, sebentar lagi saya akan hubungi Bu Yati”

Aduh ini orang kok aneh, ngotot lagi mau satu kamar dengan teman satu kampung, apa tidak bisa untuk meninggalkan barang sebentar kampung tuh…kampung…kampung.

Dalam pribahasa mengatakan dimana Bumi di pijak, di situ kita dijunjung.

“kring… kring” bunyi gawai, lalu saya ambil.

“Halo Bu Susi bagaimana kelanjutannya ?”

“ Halo Bu Dina, Bu Yati tidak Mau Pindah ke kamar lantai dua Bu, macam mana nih kuputusannya Bu”

Sambil diam belum saya jawab, yah saya harus mengalah, untuk apa di pertahankan dan ngotot toh diakan tidak mau satu kamar dengan saya, kalau tidak mau mengalah tetap satu kamar, apa yang akan terjadi nantinya pasti tidak saling teguran, dan diam, kan tidak enak, rasa nyaman sudah tidak ada lagi, yang ada saling menggerutu, dari pada dosa berkepanjangan biarlah menggalah, bukan berarti kalah, disinilah diuji kesabaran, sanggup tidak untuk menghadapinya, lalu saya ambil keputusan untuk pindah kamar.

“ Halo Bu Susi, kalau begitu saya ambil keputusan untuk pindah ke kamar Bu Wati “

“ Terimakasih ya Bu dina” (sambil tersenyum sumbrigah)

langsung saya kemasi pakaian yang ada dalam lemari, lalu turun menuju kamar Bu Wati yang berada di lantai dua.

Penggalaman pada hari pertama dalam acara Rakor