Tantangan 30 hari menulis di Gurusiana ( 5 )

Sendal Bolong

Tahun 1980 an di daerah saya pada waktu itu siaran TV yang dapat hanya TVRI dan negeri seberang, setiap hari selalu kutunggu sinetron yang akan tayang pada malam hari, kira-kira sekitar jam dua puluh dua Wib sehabis dunia dalam berita.

Kulihat kelender di dinding rumah, sambil berseru ! waw malam jum’at rupanya?, cerita sinetron apa ya nanti , sambil menghidupkan TV, pembawa acara menggumumkan bahwa ceritanya berubah jam tayang menjadi jam nol-nol Wib , dengan judulnya sendal bolong. Bagus nih! Ceritanya, akan kutunggu kamu ya! ngomong di dalam hati kecil. Lalu saya mempersiapkan diri supaya tidak tidur, ditemani air kopi, ubi goreng, dan kacang rebus, tapi mata tidak mau kompromi ,hanya tinggal satu garis saja, terus berjuang untuk sampai titik penghabisan pantang menyerah! Ayok buka ayok buka mata…

Yang ditunggu-tunggu sudah sampai juga, hore…sudah mulai ceritanya?, pasti menggerikan ni!!, apalagi nonton sendiri! Para warga semua pada tidur, terdengar suara dengkuran yang saling bersahut-sahutan,bunyi tikus di dapur cit…cit, nyanyian jangkrik krik ..krik ,dan lolongan anjing berkepanjangan uh..uh, aduh seram !

Sudah sekian lama ditonton kok kapan ya! Sundal Bolongnya tidak keluar-luar, kenapa cerita tidak asik sekali !!!,bosan rasanya , ingin marah saja!!!, sudah di bela-belain tidak tidur, ditambah rasa takut lagi, ih kesal…ternyata menggisahkan pemulong mempunyai Sendal Bolong ha..ha kena jebakan betmen lagi