Tagur 431

Oleh: Sri Rahayuningsih

" Sampai teriak- teriak memanggil, memangnya ada apa? tanya Hadi setelah rasa nyeri di kepalanya berkurang.

“Putri hamil Pak,” jawab Farah. Sorot matanya berbinar menatap Hadi yang tampak kebingunan seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“ Pak dengar baik-baik, Putri hamil…” Farah mengulangi ucapannya dengan penuh penekanan, karena tadi dilihatnya Hadi seperti tidak paham atau tidak mendengar, mungkin masih merasakan sakit di kepalanya. Mendengar ucapan istrinya, ia menatap mencari kesungguhan dari kalimat yang diucapkan. Sesungguhnya kalimat itu yang selalu dinantinya semenjak Fajar menikah 3 tahun yang lalu.

“ Benar, Putri hamil? Ibu tidak sedang nge-prank aku kan? Tanya Hadi ingin memastikan apa yang baru saja ia dengar.

“ Benar Pak, baru saja Fajar telpon” jawab Farah dengan senyum mengembang dan sinar mata yang berbinar, wajahnya pun sangat sumringah. Ungkapan rasa Bahagia yang baru saja ia rasakan.

“Alhamdulillah, terima kasih ya, Allah. Lindungi janin yang ada dalam rahim Putri sampai nanti tiba saatnya lahir. Jadikan dia menjadi anak yang soleh dan solehah” bergetar suara Hadi, netranya berkaca-kaca. Dijulurkan ke dua tangan, Farah pun menghambur dalam pelukannya. Keduanya larut dalam kebahagian. Lantunan doa setiap hari selama 3 tahun kini sudah terjawab.

Rumahku, 1 Februari 2022