Sri Rahayuningsih

Guru di SMA Negeri 1 Cerme, Bidang study Ekonomi . Bergabung dengan Gurusiana atas ajakan teman yang lebih dulu bergabung . Mohon bimbingan para senior agar kei...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mahkota Untuk Abi dan Umi (3)
Sumber Gambar: Google.com

Mahkota Untuk Abi dan Umi (3)

Tagur 413

Setuju Mondok

Oleh: Sri Rahayuningsih

Rencananya aku akan menyampaikan keputusanku mengikuti saran abi untuk mondok dan menghafal Alqur-an. Pasti orang tuaku sudah mempertimbangkan dengan matang dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Hari Minggu besok pagi tepatnya adalah saat yang tepat untuk menyampaikannya ketika kami sedang sarapan betiga dengan umi. Aku adalah putri tunggal dari pasangan Mustofa yang biasa kupanggil abi dan Khadijah yang kupanggil umi. Sebagai putri tunggal tentu saja kedua orang tuaku sangat menyayangiku. Walaupun ekonomi kami tidak berlebih, tetapi abi dan umi selalu memenuhi semua kebutuhanku. Orang tuaku mengelola toko yang menjual berbagai kebutuhan dapur. Mulai dari sembako, perlengakapan mandi dan cuci, elpiji, air mineral, air isi ulang, berbagai macam jajanan, snack dan minuman dingin yang banyak disukai anak sekolah, karena rumahku terletak di sebalah SMPN tempat aku sekolah. Apalagi pihak sekolah berbaik hati memberi akses tembok yang bersebelahan dengan sekolah diberi rolling door, sehingga jika dibuka dinding toko yang sebelah kiri menghadap ke halaman sekolah, sedangkan yang depan menghadap ke jalan raya. Hal ini mungkin karena abi selain mengelola toko, beliau juga menjadi guru ekstra di sekolahku sebagai pembina ekstra Abanjari. Apalagi sejak abi menjadi pembina, albanjari sering menang jika mengikuti lomba. Karena inilah mungkin pihak sekolah memberi akses toko abi dengan halaman sekolah. Tentu saja ini sangat membatu bagi kami. Pasalnya jika istirahat toko sangat ramai dengan murid- murid yang membeli jajanan dan minuman. Bahkan saat pulang sekolah pun toko masih ramai karena siswa yang mengikuti kegiatan ekstra akan menyempatkan jajan terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan eskul.

Jika abi nyambi sebagai guru ekstra, lain halnya dengan umi. Beliau jika sore hari mulai ba'da ashar sampai menjelang magrib mengajar di TPQ di Mushola dekat rumah. Memang abi dan umi adalah lulusan pesantren. Mungkin inilah alasan abi dan umi menghendaki agar aku memasuki pesantren dan menjadi seorang hafidzah.

Bagaimana ya, kira- kira reaksi abi dan umi besok?

Rumahku, 15 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, ditunggu kelanjutannya

15 Jan
Balas



search

New Post