Sri Sugiastuti

Mendidik dengan hati, berdakwah lewat tulisan, membaca dengan kaca mata 5 dimensi,selalu ingin berbagi dan menjaga silahturahmi. Tulisan adalah warisan yang ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berjihad  Mendapatkan Buah Hati

Berjihad Mendapatkan Buah Hati

Berjihad Mendapatkan Buah Hati

Oleh: Sri Sugiastuti

“Wahai orang orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada Nya, dan berjihadlah(berjuanglah) di jalan Nya, agar kamu beruntung (QS.Al Maidah5:35)”

Ini kehamilanku yang ke tiga. Anak tiriku yang nomer tiga sudah berusia 5 tahun. Jarak kehamilanku dengan yang sebelumnya sekitar 3 tahun. Rahimku sudah pulih. Aku rajin kontrol ke dokter aku juga ke dukun bayi yang paham anatomi rahim. Dia memperbaiki keadaan rahimku. Selain aku disarankan minum ramuan herbal, dia juga memijat perutku. Sedang dokter memberi resep obat penguat rahim dan vitamin dosis tinggi.

Menjelang usia kehamilanku berusia 6 bulan aku disarankan bedrest. Setelah ijin pimpinan sekolah disertai surat keterangan dokter, aku menjalani bedrest di Jakarta. Untuk sementara, urusanku di sekolah, di rumah, dan di kegiatan luar rumah aku tinggalkan. Ini kesempatanku ke tiga untuk mendapatkan buah hati. Aku mengorbankan waktuku untuk beristirahat total dari kegiatan yang melelahkan.

Hari hari di Jakarta, bak tahanan kota, dengan gerak yang sangat dibatasi dan dalam pengawasan dokter hampir setiap minggu. Janin yang ada di dalam kandunganku selalu terpantau, begitu juga dengan rahimku. Disiasati agar tetap kuat dan tidak terjadi kontraksi sampai Janinku benar benar tumbuh normal, dan siap untuk hidup di dunia.

Bagiku ini sangat membosankan. Aku yang biasa sibuk dengan segala aktivitas, saat ini harus banyak istirahat fisik. Walau pikiranku tetap bekerja memenej keluarga ku yang ada di desa. Tiap bulan suamiku datang melihat keadaanku di rumah Bunda. Bunda yang mengurusi semua kebutuhanku. Gizi, obat, kapan ke dokter, dan hari hari ku yang membosankan Bundalah curahan hatiku.

Bunda juga yang menyarankan agar aku memeriksa kehamilanku di dua tempat. Selain aku ditangani oleh Dokter ahi Kandungan, aku juga rajin control ke bidan yang jadi sahabat Bunda. Saatnya aku menunggu kelahiran bayiku. Sore hari aku ke dokter, dan mengutarakan apa yang aku keluhkan. Aku sesekali sudah merasakan sakit perut. Sakit yang kadang datang pergi. Dokter memeriksa dan menjelaskan bahwa semua baik baik saja. Mungkin dalam dua hari ini bayiku akan lahir.

Ada obat yang harus aku minum. Ternyata obat itu untuk memacu agar aku cepat kontraksi. Menjelang subuh, sakit perutku semakin sering. Bunda mengatur segala sesuatunya dan aku diantar pembantu menjuju ke rumah bidan. Sedang Bunda malah stress, dia harus ke toilet. Selesai salat subuh rencananya Bunda baru kesana.

Alhamdulillah.Ternyata proses kelahiran bayiku sangat mudah. Bidan dan asistennya dengan sigap membantu kelahiran bayiku. Bayi perempuan dengan berat 3,2 kg, berambut lebat, dengan kulit sawo matang. Suara tangisannya begitu keras. Melihat bayi ku lahir dengan selamat, sehat, aku seakan tak percaya. Kupandangi dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki, rambutnya yang tebal dan jari jari kakinya yang lentik. Sekarang aku menjadi ibu yang sempurna.

Sekarang aku bisa merasakan untuk pertamakalinya ketika lidahnya yang kasa rbelajar mengisap puting susuku, hembusan nafasnya yang lembut dalam dekapanku. Walau sebelumnya aku merasakan demam diawal adanya produksi air susu, merasakan senat senut bekas jahitan di jalan lahir, semua itu tidak mengurangi rasa bahagiaku. Seperti tak puas kupandangi setiap gerak dan tingkah bayiku.

Norma Wulan Kurniasih. Nama indah yang diberikan Bunda untuk buah hatiku. Dia bayi mungil yang tidak rewel, dalam waktu satu bualan berat badannya berkembang cepat. Genap dua bulan suamiku menjemput kami pulang ke desa. Tugasku mengajar sudah menanti. Ada pengasuh yang aku ambil dari Kudus untuk membantu aku mengasuh Nia. Nia nama panggilan untuk gadis mungilku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah.. Semoga nia menjd anak yg sholehah.. Aamiinn

14 Nov
Balas

Nia sudah kembali pada pemilik_ya sejak tahun 1996 ketika usianya genap 4 tahun 2 bulan

14 Nov

Perjuangan seorang ibu. Sedih, Bun. Berulang kali mengandung dengan berbagai cobaan.

15 Nov
Balas

Begitu lah cara Allah menguji umat-Nya

16 Nov



search

New Post