E-Introductory Training on Learning to Empathy ? Penasaran juga melihat flyer di grup wa yang keren menewen. Ada logo UNESCO dan foto orang asingnya juga. Koyone nganu iki. Coba saya zoom. Wauw…orang asing ini adalah Bapak Prof. Shahbaz Khan, Direktur Biro Sains Regional UNESCO untuk Asia dan Pasifik. Geser ke kanan ada Bapak Prof. Arief Rachman, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Bapak Lukmanul Hakim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Abdul Faqih dari Kementerian Agama. Ada Ibu Hanifa, Kepala Sekolah SMPN 41 Surabaya, Ibu Umi Mahmudah, Kepala Sekolah MTsN 6 Jombang, Ibu Gilang Asri Devianty, guru SMPN 2 Cileunyi dan Ibu Yuli Rahmawati, dosen Universitas Negeri Jakarta.

E-Introductory Training on Learning to Empathy merupakan pelatihan online tentang pengenalan pembelajaran empati. Kegiatan ini diselenggarakann oleh UNESCO Jakarta bekerjasama dengan UNJ, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Pembelajaran empati sedikit banyak sudah diajarkan di sekolah-sekolah. Pengembangan pembelajaran empati menjadi menjadi salah satu isu penting dalam kurikulum di berbagai level, terutama dalam pengembangan karakter. Salah satu cara mendidik siswa untuk menganalisa karakter, budaya, dan empati yang dimiliki adalah melalui pembelajaran menggunakan prinsip Values and Knowledge Education (VaKE) dengan mengaitkan nilai-nilai dengan konteks kehidupan siswa tanpa mengabaikan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran. Pendekatan yang dilakukan dengan studi kasus yang memiliki dilemma dan terintegrasi dengan isu-isu kritis dalam masyarakat. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat menimbulkan empati dalam diri siswa terhadap permasalahan sekitarnya dan juga mereka berperan aktif dalam menghasilkan solusi dan mengambil keputusan. Dijelaskan pula bagaimana membuat RPP-nya, ada contoh integrasi isu dan proyek dalam mata pelajaran serta cotoh implmentasi dalam pelajaran. Balam pelajaran PAI misalnya, topiknya tentang zakat. Isu (cerita dilemma) yang diangkat adalah Pembagian Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Lalu proyeknya Penyaluran Zakat. Pokoke keren menewen bingitz.

Saatnya mengisi link daftar hadir. Klik. Saya mulai mengisi Sebentar saja karena sedikit pertanyaannya. Ada juga link kuesioner yang dishare pak moderator. Link ini untuk mendapatkan sertifikat dan ditunggu sampai jam 12.30. Klik. Whaa…harus pake akun Microsoft. Hadeuh belum punya akun itu. Coba saya buat klik ini itu sesaui arahan di layar. Alhasil gatot alias gagal total. Saya coba lagi dengan email. Gagal maning. Saya coba pakai email sekolah. Gagal juga. Waktu 20 menit lagi. Galau mulai merayap, menjalar ke sendi-sendiku. Kalau ini rejekiku mudahkan ya Allah ( doaku dalam hati). Untung ada mas operator yang baik hati yang diam-diam melirik ke laptopku. “Coba daftarnya di google bu. Pakai nomer hp saja,” sarannya. “Oke. Saya coba ya, nuhun mas,” jawabku harap-harap cemas. Alhamdulillah. Berhasil. Lanjut mengisi kuesioner. Kirim.Sukses. Rejeki tak kan kemana. Tetap belajar dan jangan bosan mencoba ya teman - teman.