Sri Sundari Catur Utami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

JAM WEKER

Jusuf, anak kedua ku suka sekali bermain ke rumah temannya. Kali ini dia bermain ke rumah Maftu. Di sana, ia diajak masuk ke kamar tidur Maftu. Rupanya ada satu benda yang sangat menarik perhatiannnya. Dilihatnya jam kecil diatas meja belajar dekat tempat tidur. Dia perhatikan lama sekali. Dia bertanya – tanya dalam hati. Akhirnya dia bertanya kepada Maftu.

“Tu, itu apaan sih, jam kok kecil banget,” tanya Jusuf heran.

“Oh, itu mah jam weker,” jawab Maftu singkat.

“Emang apa bagusnya jam kecil gitu ? Angkanya kecil, jarumnya pendek, jarumnya ada empat. Jarum yang satu beda warnanya. Kok beda ya sama jam dinding,” kata Jusuf.

“Namanya juga jam weker pasti bedalah, Suf. Dimana aja ada. Di tempat foto copy aja ada apalagi di mall. Dia bisa membangunkan kita kapan saja kita untuk sholat malam, sahur ketika puasa, banyak deh kegunaannya,” jelas Maftu.

Sampai di rumah dia langsung bercerita apa yang dilihat dan menarik perhatiannya selama bermain di rumah Maftu. Panjang lebar dia cerita, sepanjang jalan Karawang – Bekasi. Akhir cerita Jusuf minta dibelikan jam weker.

Saya meluncur ke salah satu toko untuk membeli keperluan sehari – hari seraya mencari jam weker. Alhamdulillah. Jam weker ada. Sampai di rumah, Jusuf dan Puspa ( adiknya ) sedang menonton Kungfu Panda kartun kesukaannya. Keasyikan nonton mereka rupanya sedikit terganggu karena kedatanganku.

“Beli apa, Ma ?” tanya si Puspa.

“Jam wekernya beli belum ?” tanya Jusuf tidak sabar sambil membuka belanjaan.

“Pa, Pa lihat nih apa yang ku dapat,” seru Jusuf kepada Puspa kegirangan.

“Terima kasih ya, Ma,” kata Jusuf padaku.

“Sama – sama, Pintar. Jangan lupa pertama ucapkan dulu Alhamdulillah lalu bilang terima kasih. Mulai besok bangun tidurnya lebih pagi ya. Distel dulu sebelum tidur ya,” jawabku.

Sejak mempunyai jam weker, mereka tak henti – henti menyetelnya bergantian. Sebentar – sebentar berdering. Cukup berisik memang. Tidak apa – apa selama mereka bisa belajar dan bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Lama-lama pikiran jd sensitif ya. Hal-hal sederhana bisa jadi sebuah karya. Ayo tariiikkkk jeng!

24 Dec
Balas

Hatur thanks Bun

03 Jan

Subhanallah, bila seorang anak tertarik dan berkeinginan memiliki sebuah jam, semoga merupakan langkah awal ia menghargai waktu dan dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal itu membuktikan ia anak yang ingin mengatur waktu, hingga dapat melaksanakan sesuatu yang bermanfaat. Sukses selalu dan barakallah

23 Dec
Balas

Terima kasih Bun

03 Jan

Betapa pentingnya waktu... Hingga suara berisiknya diabaikan... Bagus.... Ceritanya mengingatkan pentingnya waktu

23 Dec
Balas

Terima kasih, Bun

23 Dec

Demi waktu, anak anak yang telah menghargai waktu,alhamdulillah belum kenal alarm hp. Ditunggu cerita berikutnya. Inspiring story,good job.

23 Dec
Balas

Matur suwun Bun.

03 Jan



search

New Post