Sri Sundari Muljani,S.Pd,M.Pd

Perkenalkan saya Sri Sundari Muljani,lahir di Bandung, 4 Agustus 1971 ,merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, memulai pendidikan di SDN Julang1 Kota Bogor t...

Selengkapnya
Navigasi Web

Momok Matematika

Denger kata itu pun aku sudah sangat anti dan sangat takut, berlatar pendidikan SPG TAK,yang  setiap harinya cuma nyanyi dan nyanyi, begitu melanjutkan kuliah, ketemu  dengan matematika,nga heran jika nilai mata kuliah matematika dan statistikku E,yang berarti aku gagal pada mata kuliah yang berhubungan dengan angka.

Ah,rasanya nga mau lagi ketemu makhluk yang bernama matematika,tapi apa mau dikata,mau tidak mau aku harus mengulang mata kuliah itu,walaupun dengan susah payah,dan sepertinya nga ada yang nempel sama sekali, apalagi kalo sudah hitung menghitung yang berhubungan dengan rumus, dunia seperti lama berputar,waktu terasa sangat panjang. 

Kurenungi perjalanan ku sampai disini,jika aku menyerah sia sia biaya yang kukeluarkan untuk melanjutkan S2 yang sedang kutempuh, dihitung hitung sudah cukup untuk berangkat pergi haji.

Ah aku putuskan aku harus berjuang menggapai impian yang mungkin nga bisa aku capai, teringat aku saat masa kecilku,aku sering membuat pisau dari paku yang aku simpan di rel kereta api sampai beberapa kali gilasan kereta api, akhirnya paku itu bisa berubah menjadi pisau pavorit kesukaanku.Jika paku saja bisa jadi pisau dengan ketekunanku menunggu dan menggilasnya ke rel kereta, apalagi otak manusia.

Sejak saat itu aku kuatkan tekadku untuk menggapai impiannya yang mungkin mustahil aku capai,kutempel tempel semua rumus di setiap dinding rumah yang biasa aku lewati, kulihat dan kulafalkan disela sela aku melakukan aktivitas rumah,tak berhenti disitu aku belajar les tambahan dengan dosen statistik ku, berulang ulang kucoba quis

Pada jadwal ujian yang sudah ditentukan Alhamdulillah akhirnya aku berhasil mendapatkan nilai A, dengan akumulasi nilai 39,3 Barokah

Man Jadda wa Jadda,barang siapa berusaha pasti bisa, tidak ada yang mustahil jika masih ada ketekunan.

Sejak saat itu aku mempunyai hobi baru mengajarkan les matematika untuk anak anak tanpa berfikir.

Selamat tinggal momok matematika

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tulisannya bu. Terus menulis semangat

18 Jan
Balas

keren, mantap deh

18 Jan
Balas

Wuih mantaaap. Mau dong diajar matematika sama bunda Sundari

18 Jan
Balas

Memotivasi bu

18 Jan
Balas

daaaa.....momok.......sekarang mah siapa takut......

18 Jan
Balas

Terimakasih buat semua dukungan bunda Risma,bunda Yanti,bunda Yola,& sahabatku bunda Ami.I lope pull dah

18 Jan
Balas



search

New Post