Taubat

(Pentigraf)

Angin berhembus sepoi-sepoi menyapa lembut di pipi keriputnya.Tapi tidak peduli matanya terus menatap hampa.di relung hatinya yang paling dalam merintih pilu bagai di sayat sembilu.sesekali dia mengusap air matanya yang mulai menetes.perjalanan hidupnya yang begitu berliku,hina dan menjijikkan menyadarkan untuk segera bertaubat.Berkumandang suara adzan begitu merdu terdengar dari masjid di seberang jalan.tersentak dari diamnya lalu bergegas menuju masjid.

Diusap air bekas wudhunya. dan dengan tenang dia melangkah masuk ke dalam masjid.dia melakukan sholat dengan khusuk.

Berlinang air matanya.berulangkali melafazkan dzikir.Astaugfirlah....tidak terhitung berapa kali sudah beristighfar.Ampunilah dosaku ya Allah.wahai dzat yang Maha pengampun.Ampunilah segala salah dan dosaku ya Rob... Kalau engkau yang Maha pengampun tidak berkenan mengampuni segala dosaku.Lalu siapa lagi yang bisa mengampuninya ya Allah.Ya Allah sungguh aku tiada berdaya tanpa RahmadMu.Rahmatilah dan bimbinglah hambamu ini di jalan yang engkau ridhoi.Dia terus bermunajat kepada Allah Ilahi Robbi.Buaian kasih sayang Allah begitu dia rasakan saat ini.Sebaik baik orang yang berdosa yaitu orang yang segera melakukan taubat.Dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.Itu sebagian isi ceramah ustadz di masjid itu.

Jember,24 Juni 2020

.