Secangkir white coffee biasanya menemani malam-malamku untuk bercanda dengan imajinasi. Akan tetapi, malam ini sengaja aku tak menghadirkannya. Bukan karena aku telah bosan. Aku hanya takut kecanduan.

Menghentikan sesuatu yang telah menjadi candu memang lumayan sulit. Sama sulitnya dengan caraku menghentikan rinduku padamu. Ea.... Sulit bukan berarti tak mungkin. Oleh karena itu, kita harus tetap berusaha.

Di tempat kerja, teman-teman juga sering meledekku dengan sebutan Mbah Uty ketika aku sedang ngopi. Ada juga yang dengan penuh kelembutan menasihatiku agar tak membiasakan minuman yang kata mereka kurang sehat.

Aku sendiri sebenarnya juga menyadari bahwa minum air putih jauh lebih sehat daripada minum yang manis-manis. Namun, entah mengapa aku ini hobi banget minum yang manis-manis. Menikmati senyummu yang manis, aku juga suka. Ehm... ehm.

Malam ini, sebenarnya ada rasa yang tak nyaman. Aku harus membuat tulisan tanpa ditemani white coffee. Berat, tapi tak seberat rindu Dilan. Sambil mengangguk-angguk karena menahan kantuk, toh akhirnya tulisan ini jadi juga.

***

Kampung Asa, 26 Februari 2024