Gowes yang lagi viral menyebabkan banyak yang membuat komunitas sendiri-sendiri. Ada yang kelompok keluarga, kelompok alumni, kelompok sekolah dan lainnya. Tak mau ketinggalan kelompok MGMP pun ingin membuat Grup Gowes.

Jadilah Bu Neni sebagai pemrakarsa gowes MGMP. Diajaklah teman-teman untuk ikut gowes dengan mengumumkan di grup WA. Banyak yang mau ikut, mulai dari guru senior sampai yang yunior. Disusunlah jadwal untuk memulai gowes.

“InsyaAllah saya ikut”, kata Pak Tris . “InsyaAllah ikut “, kata Pak Arifin . “Saya juga” kata Pak Nunk.Disusul oleh Bu Sus,Bu Dian, Pak Heri, Pak Aan, Pak Jamil dan lainnya. Senang banget Bu Neni dengan respon teman-teman karena rencana yang disusun agak lama akan segera terlaksana.

Hari yang ditentukanpun tiba. Semua sudah siap di tempat yang telah ditentukan. Berangkatlah rombongan gowes menuju taman yang lumayan indah yang letaknya agak jauh dari kota dan diteruskan menuju jalan-jalan desa dengan sawah-sawah di sekitarnya. Begitu indah dan begitu sejuknya. Terlihat rombongan gowes begitu menikmati perjalanan ini.

Setelah sekitar satu jam bersepeda, rombongan gowes mampir dulu di warung makan sebelum pulang ke rumah masing-masing. Setelah selesai menikmati “campur lorjuk” yang merupakan makanan khas di desa kami melewati rute gowes, akhirnya pulanglah kami ke rumah masing-masing.

Sampai di rumah Bu Neni langsung istirahat karena perjalanan gowes cukup melelahkan. Bu Neni merencanakan gowes kedua. Disusunlah rencana dan jadwalpun ditentukan. Ternyata cukup banyak yang berminat untuk ikut.

Tibalah hari yang ditentukan untuk gowes kedua. Dengan hati riang Bu Neni segera meluncur ke tempat berkumpul. Mulailah teman-teman mengagumi sepeda yang dipakai Bu Neni. Lumayan mahal dan bagus sekali. Hanya ada beberapa orang yang memiliki sepeda yang dipakai Bu Neni. Senang dan bangga sekali Bu Neni dengan sepeda barunya. Berangkatlah rombongan menuju tempat yang agak jauh dari gowes pertama. Teman-teman Bu Neni mulai melirik dan memperhatikan kecanggihan sepeda Bu Neni. Saat tanjakan Bu Neni tidak terlihat begitu lelah mengayuh sepedanya. Bu Neni bergumam dalam hati, sepeda mahal memang enak banget. Begitu juga saat turunan. Dengan riang Bu Neni melewati turunan yang sangat menukik, dan ternyata Bu Neni lepas kendali dan akhirnya…..gedebuk….Bu Neni pun jatuh dari tempat tidur.