sri wahyuni hatta

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menstimulasi penggunaan bahasa ibu sejak dini

Menstimulasi penggunaan bahasa ibu sejak dini

“Mbai.., bhe.., name ...!!!’’kata yang dikeluarkan oleh pendidik PAUD. Bahasa tersebut merupakan bahasa salah satu suku yang ada di Papua. “Ya...!” bahasa tersebut adalah bahasa suku sentani timur. Mendengar kata-kata tersebut, tertarik rasanya untuk menanyakan maksud dari kata yang diucapkan. sesekali juga saya berlatih untuk mengucapkannya, terdapat kesulitan saat menuturkannya karena belum terbiasa. Hal ini tidak saya rasakan sendiri. Anak didik saat mengikuti pembelajaran pun masih merasa asing dengan bahasa mereka sendiri. Ini disebabkan kurangnya penggunaan bahasa ibu dikalangan anak-anak. Mereka bahkan lebih menguasi bahasa Indonesia, dari pada bahasa ibu mereka sehari-hari.

Ini tentunya sangat memprihatinkan, karena bahasa ibu mulai ditinggalkan oleh generasi yang ada saat ini. Bahkan ada juga yang merasa jika masih menggunakan bahasa daerah dianggap kurang gaul. Padahal mereka belum menyadari, betapa pentingnya menjunjung tinggi bahasa yang ada agar tidak musnah dimakan oleh zaman. Anggapan ini tentunya perlu diluruskan. Bahasa adalah warisan budaya, kita sepatutnya bangga kerena memiliki beragam budaya. Terkhusus beragam bahasa.

Anda mungkin pernah membaca slogan ”utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan pahami bahasa asing”. Membaca slogan tersebut ada makna yang terkandung didalammnya. Bahwa menggunakan bahasa Indonesia menjadi hal yang utama bagi genarasi modern, dan digunakan diseluruh wilayah nusantara. Sedangkan bahasa daerah perlu diimplementasikan untuk melestarikan budaya lokal.

Semestinya penggunaan bahasa ibu distimulasi sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan penggunaan bahasa tersebut sebagai muatan lokal. Penerapannya melalui pembiasaan yang sederhana. Seperti mengucapkan salam ketika anak baru datang, ketika anak berdoa dan saat anak-anak bernyanyi. Selain cara tersebut Memperkenalkan benda-benda disekitar juga merupakan cara praktis pembelajaran. Dibutuhkan peran pendidik dan orang tua menciptakan suasana

Itu merupakan hal yang sederhana, namun jika diterapkan setiap hari akan tertanam dalam diri anak. Sehingga lambat laun anak mengenal bahasa ibu atau bahasa daerah mereka. Dengan adanya usaha tersebut kerinduan agar bahasa daerah tetap terpelihara dan lestari dapat terwujud.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post