Sri Wasito

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Membudayakan Karakter Bangsa dengan “Soekarno Hatta”

Suara burung derkuku bersahutan di pohon glodokan perlahan berganti suara riuh anak-anak dan gesekan sapu mengalahkan bising suara padatnya lalulintas pagi di jalan depan SDN 1 Gondang. Bayangan sekolah yang penuh daun kering dan ranting karena semalam berangin perlahan memudar, digantikan pemandangan budaya bersih yang dipraktikkan anak setiap hari. Hidup bersih, sehat, dan lingkungan yang hijau telah menjadi dambaan dan keinginan semua warga sekolah yang terletak di Desa Gondang Kecamatan Purwantoro Wonogiri Jawa Tengah ini. Bedanya dengan sekolah lain, SDN 1 Gondang ini memiliki cara penanaman karakter yang unik yaitu Soekarno Hatta (Sekolah Karakter No Rokok Sehat Adiwiyata). Soekarno Hatta merupakan program unggulan yang ditetapkan sekolah untuk menguatkan dan membudayakan karakter positif yang sesuai budaya bangsa. Atas keberhasilan program Seokarno Hatta menjadikan SD yang dipimpin G.Saino, S.Pd. M.Pd. terkenal dan dikunjungi berbagai sekolah baik tingkat SD, SLTP di Kabupaten Wonogiri.

Sebelum menerapkan program unggulan Soekarno Hatta tahun 2012, siswa-siswi tidak terlibat kebersihan, semua kebersihan di halaman diselesaikan penjaga sejak pukul 04.00 dini hari. Pagi bersih namun lingkungan Sekolah segera menjadi kotor lagi, sampah berserakan, dan terasa panas pada siang hari karena pantulan sinar matahari mengenai paving halaman. Puluhan pedagang jajanan tidak sehat memenuhi halaman sebelum bel masuk dan istirahat berbunyi. Anak terbiasa bermain sambil makan setelah itu menyelipkan plastik bungkus makanan pada pot bunga atau membuangnya disembarang tempat.

Kebersihan kelas dilakukan siswa sesuai jadwal piket dengan membersihkan lantai sedangkan westafel terlihat kotor, sarang laba-laba banyak ditemukan di jendela maupun langit-langit kelas. Laci meja banyak bungkus makanan atau buku yang menjadi sarang nyamuk. Sementara kelas terasa panas meskipun sudah ada kipas angin, kondisi demikian menjadikan suasana belajar kurang nyaman dan anak sering ijin untuk keluar ruangan sekedar berjalan ke kamar mandi.

Karakter anak yang kurang sesuai dengan budaya bangsa tercermin dari perkataan yang terucap terutama anak kelas tinggi. Kedisiplinan berperilaku hidup bersih dan sehat rendah, baik bersih dan sehat diri, kelas, maupun lingkungan sekolah. Pernah pada tahun 2012 pada jeda semester beberapa anak laki-laki kelas VI diketahui sedang mencoba-coba rokok di pekarangan kosong samping sekolah. Kondisi demikian menjadi bahan evaluasi seluruh guru untuk mencari solusi efektif menangani permasalahan kebersihan, kesehatan, karakter negatif anak, dan suasana sekolah yang membosankan.

Sekolah Karakter

Program pembiasaan dan pembelajaran dilakukan secara konsisten untuk membudayakan karakter. Guru secara terjadwal menyambut kedatangan siswa di gerbang sekolah, menyalami, dan menyapa orang tua pengantar. Karakter nasionalisme dilakukan setiap pagi diputar lagu- lagu kebangsaan, pukul 06.50 seluruh siswa berjajar rapi di halaman untuk apel bendera diakhiri tepuk tangan gembira. Sebelum masuk kelas siswa berbaris rapi di depan kelas dilanjutkan pertanyaan tiket masuk kelas. Kegiatan pembelajaran juga dirancang menggunakan variasi model dan sumber belajar yang menumbuhkan sikap kerjasama dan bertanggung jawab.

Penguatan karakter religius diutamakan dengan bimbingan seluruh guru kelas dengan koordinator guru agama. Kegiatan dimulai hafalan surat pendek pada pagi hari. Kegiatan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah dijadwalkan dan dilaksanakan kelas satu sampai kelas enam. Setiap bulan Ramadhan diadakan pesantren kilat, dauroh anak sholih, dan buka bersama. Kegiatan rutin Jum’at peduli yaitu infaq untuk kegiatan sosial yang dilakukan siswa-siswi untuk kegiatan sumbangan kemanusiaan seperti bencana, kekeringan air, dan santunan yatim. Kegiatan yang melibatkan wali murid dilakukan penyembelihan hewan kurban tiga tahun terakhir dan pembagian ke lingkungan sekolah terutama orang miskin untuk menumbuhkan sikap sosial. Guru Agama juga melakukan kerjasama dengan takmir-takmir masjid sekitar sekolah untuk program tuntas baca qur’an artinya semua siswa diharapkan bisa membaca al-qur’an dengan terpadu antara TPA di masjid dan TPA di sekolah.

No rokok! Menjadi slogan yang terus diedukasikan kepada seluruh warga sekolah. Kegiatan penyuluhan bahaya merokok dilakukan dengan mengundang petugas kesehatan dari puskesmas yang antusias diikuti oleh siswa. Peringatan bahaya merokok juga terpampang jelas dibeberapa titik sekolah. Dalam pembelajaran IPA khususnya organ pernapasan guru juga menyampaikan bahayanya rokok bagi kesehatan. Kebijakan ini juga diteladankan oleh guru yang tidak merokok di ligkungan sekolah.

Sekolah Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting ditumbuhkan dan dibiasakan agar siswa belajar dengan nyaman sehingga terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas. PHBS dikuatkan dan diterapkan menjadi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang wajib diwujudkan agar siswa mandiri mengatasi masalah kesehatan diri dan lingkungan sekolahnya. Atas kerja yang solid dari seluruh guru dan koordinator guru olah raga bapak Tarto,S.Pd. kini siswa merasa nyaman dalam belajar. Siswa terlibat dalam kegiatan UKS dikelompokkan menjadi delapan kegiatan, yaitu lingkungan hidup, kebersihan diri, pendidikan kesehatan, layanan kesehatan, kesehatan jasmani, kegiatan keagamaan, kantin sehat, dan pencegahan penyebaran penyakit.

Kegiatan lingkungan hidup dilakukan siswa untuk menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan. Berbagai kegiatan dilakukan, penataan taman baik taman kelas, maupun taman depan sekolah. Tumpukan kayu dan genting disamping kelas telah diubah menjadi berbagai tanaman hijau dan asri. Kebersihan ruang kelas dan halaman dilombakan setiap hari dengan standar kebersihan yaitu : lantai bersih, kelas tertata, tempat cuci tangan bersih dan lengkap, tempat sampah organik dan non organik, dan selokan bersih. Pengelolaan sanitasi unggulan adalah penggunaan air hujan untuk budidaya ikan lele yang setiap 6 bulan diadakan panen raya, digoreng bersama dan pesta makan satu murid satu lele goreng. Usai panen bapak Wartono dari DUDI (Dunia usaha dunia industri) sekaligus wali murid peternak lele menyumbangkan bibit lele secara gratis.

Pendidikan kesehatan dikuatkan untuk menghasilkan kesehatan diri siswa. Sekolah rutin mendatangkan pembina UKS dari puskesmas untuk memberikan penyuluhan gizi, dokter kecil, pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK), makanan sehat, bahaya rokok dan narkoba, masa pubertas dan lainnya. Tim dokter kecil akan berkeliling ke kelas-kelas untuk mengecek kesehatan gigi, mulut, rambut, kuku, mata, telinga, dan pakaian siswa. Temuan tim dokter kecil akan langsung ditindak lanjuti misal memotong kuku atau dijadikan program dengan diadakan sikat gigi disekolah secara masal. Kesehatan tangan diadakan praktik delapan langkah cuci tangan bersama dipandu pembina UKS.

UKS memiliki fasilitas dan layanan sekelas UGD puskesmas. Fasilitas standar disediakan di ruang berkukuran 7 x 8 meter dengan 4 bed tidur, al-mari, sofa tempat duduk, dan berkorden wangi. Terdapat peralatan kesehatan PPPK, Obat-obatan, dan tim UKS yang sigap menangani kesehatan warga sekolah. Layanan ringan langsung ditangani tim UKS dan pembina di sekolah. Ananda Yoga kelas satu telah merasakan kesigapan tim UKS. Penyakit ayan yang dideritanya kambuh dikelas yaitu tubuh terjatuh ke lantai, kejang dan tidak sadarkan diri. Guru segera menggangkat selanjutnya siswa dokter kecil mengambilkan sendok yang telah dibebat kain untuk dimasukkan ke mulutnya. Guru segera merujuk ke puskesmas yang jaraknya 2 km dan tertolong. Orangtuanya merasa senang dan puas dengan layanan UKS sampai berkali-kali mengantarkan nasi kotak ke sekolah sebagai wujud syukurnya.

An ounce of prevention is worth a pound of cure, itulah bunyi salah satu papan di tembok luar UKS diterapkan oleh siswa dan warga sekolah. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kegiatan pencegahan dan menjaga kesehatan dilakukan siswa dan guru dengan melakukan Jum’at sehat yaitu melakukan senam seribu dan gemufamire bersama. Usai senam dilanjutkan Jum’at bersih, seluruh siswa melakukan kebersihan sesuai pembagian tugas. Kelas satu dan dua membersihkan halaman berpaving yang terdapat ikon sekolah yaitu bunga kertas ungu yang selalu berbunga. Kelas tiga membersihkan halaman belakang beserta kebun bibit sekolah. Siswa kelas IV merawat samping kelas terdapat green haouse, warung hidup dan apotik hidup. Siswa kelas lima membersihkan sisi kanan kiri gerbang juga merawat 20 pohon pepaya california dan pucuk merah di pinggir jalan. Kelas VI membersihkan daun-daun dibawah perindang pohon glodogan, kalpataru, dan ketapang. Tak hanya memerintah, guru juga ikut kebersihan sesuai tugasnya misalnya guru PAI membersihkan mushola, penjaga dan guru olah raga membersihkan amar mandi, guru kelas taman, kantor, dan seluruh fasilitas sekolah. Kegiatan pencegahan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan kamar mandi, kolam, dan memastikan tempat pembuangan akhir sampah tidak menumpuk.

Tak satupun pedagang keliling tersisa, berganti deretan antrian tertib di kantin sehat. Makanan berwarna, berpengawet, dan pemanis buatan tergantikan nasi goreng, soto dan nasi lauk oseng. Berbagai jenis minuman instan berenteng-renteng kini berganti teh, jus, dan es buah. Tempat makanan dan minuman sudah menggunakan mangkuk dan gelas yang terjaga kebersihannya. Sebelum makan terlebih dahulu siswa mencuci tangan, memesan dan menikmati makanan sambil duduk seperti di warung makan. Jajanan yang boleh dijual dipersyaratkan memiliki ijin minimal PIRIT. Pengelola kantin dan guru olah raga beberapa kali diikutkan pembinaan oleh dinas ketahanan pangan di kabupaten tentang kantin sehat. Beberapa kali tim dari dinas ketahanan pangan juga dihadirkan untuk mensosialisasikan langsung ke siswa bahaya makanan tidak sehat.

Sekolah Adiwiyata

Green school / Sekolah adiwiyata merupakan pencapaian atas kerja siswa dan guru membudayakan karakter selama lima tahun terakhir. Masing-masing guru berperan unik untuk mewujudkan dan diperlukan pengorbanan waktu dan biaya. Misalnya pak Tarto jam 02.00 dinihari mengecat aspal untuk membuat zona selamat sekolah, pak Supriyono sebagai seniman sering kali pulang pukul 16.00 sore hari menggeluti tanaman. Sudah ada puluhan jenis tanaman bunga dan peneduh berhasil disemai dan disumbangkan pada pihak luar sekolah. Tanaman gantung dengan pot dari sabut kelapa bergelayut, daun menjuntai mensuplai oksigen keruang-ruang kelas disepanjang halaman. Warung hidup silih berganti dipanen seperti: terong, kacang panjang, pare, brambang, bayam, kangkung, tomat, lombok dan lain sebagainya. Peran berkomunikasi dengan masyarakat dan dunia industri menjadi spesialiasi bapak Sugino,S.Pd. sehingga program mendapat dukungan luas dari komite dan masyarakat. Semua guru melakukan aktivitasnya dengan senang hati, maka rata-rata kepulangan dari sekolah pukul 14.00 setiap harinya.

Penguatan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler dilakukan bercirikan aksi lingkungan hidup. Siswa memilih dan memilah sampah organik untuk dibuat kompos. Hasil pengomposan untuk memupuk tanaman hingga menjadi tanaman organik. Tak kalah seru setiap kelas membuat proyek menggunakan sampah non organik hingga puluhan karya memenuhi ruang pameran. Ibu Sri Nuryatmi, S.Pd. dan Bu Martyani Lantari,MPd. dengan pengalamanya aktif di PKK dan Kelompok wanita mandiri mempraktekkan inovasi reduce, reuse, dan recycle. Botol bekas berubah menjadi bunga plastik, sedangkan bungkus kopi instan menjadi dompet yang unik. Permasalahan sanitasi yaitu menggenangnya air di paving halaman, selokan, dan taman diselesaikan siswa dengan membuat puluhan lubang biopori dan resapan air. Limbah air hujan dan tempat wudlu dimanfaatkan untuk menyirami tanaman.

Inovasi menjadi indikator kemajuan dalam bingkai karakter diwujudkan siswa dengan proyek yang memberikan manfaat lingkungan. Karakter ingin tahu, mandiri, kreatif, dan peduli lingkungan melahirkan inovasi pada pembelajaran IPA dengan dibuatlah Fitnes Energi Bike (FEB) yaitu sepeda kayuh yang didesain sebagai sarana olahraga tetapi menghasilkan energi listrik. Sepeda bekas dipadukan dengan mesin motor mati dihubungkan karet streng yang bergerak ketika dikayuh akan menghasilkan listrik yang bisa disimpan pada accumulator/ aki. Energi listrik yang dihasilkan digunakan sebagai penerang halaman sekolah malam hari. Inovasi kedua adalah “Kelgo TF” sebagai media pengomposan yang memiliki tiga fungsi yaitu menghasilkan biogas, pupuk cair, dan pupuk kompos.

Aksi peduli lingkungan dan sosial telah memberi pengalaman tak terlupakan untuk menumbuhkan kepekaan sosial, kerjasama, dan cinta lingkungan. Kegiatan aksi menanam 1000 pohon beringin di hutan “Sadiman” bukit Gendol diikuti dengan riang. Bekerjasama dengan GHB (gerakan Hijau Bumi) SDN 1 Gondang memiliki kavling yang tertanam 100 beringin yang berdekatan dengan rumah peraih kalpataru 2016 tersebut. Ditingkat desa siswa menanam 200 pohon akasia sebagai turus jalan, memupuk, merawat, dan mengukur perkembangan tanaman. Aksi keprihatinan atas kebiasaan masyarakat membuang sampah disungai dilakukan dengan membuat plakat himbauan dan memunguti sampah disungai. Perlahan aksi-aksi tersebut telah mendatangkan kebanggaan bagi warga sekolah.

Keberhasilan penerapan program Soekarno Hatta telah menjadikan SDN 1 Gondang memperoleh penghargaan ditingkat kabupaten dan provinsi. Diantaranya ditunjuk menjadi sekolah berkarakter tahun 2016 dan 2017. Juara sekolah sehat Kabupaten Wonogiri dua tahun berturut-turut tahun 2015 dan 2016. Yang menarik meskipun tingkat sekolah dasar dengan 13 guru dan karyawan, hasil penilaian adiwiyata kabupaten dan provinsi mengalahkan SLTP dan SMK lain di wonogiri. Tahun 2017 ini maju sekolah adiwiyata tingkat nasional dan semoga segera menjadi SD pertama di wonogiri yang meraih adiwiyata mandiri. Prestasi sekolah ini mengiringi raihan prestasi siswa dengan menjuarai lomba mata pelajaran, olahraga, maupun MAPSI di tingkat kabupaten. Tak kalah dengan siswa, Guru PAI Tijan Purnomo, M.Pd. dan guru kelas Sri Wasito, M.Pd. juga terpilih menjadi Finalis dan Workshop inovasi pembelajaran yang diselenggarakan tingkat nasional tahun 2017.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post