Inginku oh Daisy
Mendengar tentang cerita itu, menggelitik hati dan inginku menemui puncakmu. Kala terik membakar semangat, menguji nyaliku tuk habiskan malam nanti menemani dinginmu. Entah ribuan hari berlalu dalam mimpi tentang indah dan tegarmu. Kicau burung, awan bergulung, pijar mentari pagi dan temaram senja manis mengusik rasa ini.
Sejenak lamunan buyar saat pijak kaki harus kokoh, kuat menapaki jalan berdebu diantara akar pohon yang menyapa,"Hai, selamat datang kawan! " Wow... sedikit ngeri jika tak hati-hati.
Hampir 2 jam kunikmati sensasi berpeluh dan sesekali meluruskan kaki. Menikmati segarnya air minum yang sangat berarti pulihkan tenaga ini. Tiga pos telah terlewati. Senyum cantik bunga daisy di sepanjang jalan seakan memulihkan kelelahan dan penat diri. Bermekaran warna-warni seakan ucapkan salam selamat datang pada kerinduan yang telah terobati.
Mt. Prau 2565 Mdpl
22 Juni 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah saya paham banget situasi pendakian puncak-puncak gunung saat kuliah dulu. Kangen akan masa-masa itu. Tulisan ibu mengembalikan kenangan masa-masa lampau saya. Terima kasih untuk tulisannya. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah
Aamiin makasih pak Mulya,doa yang sama untuk panjenengan
Luar biasa, jiwa n rasa ingin yg telah terobati
Hehehe iya nih salam muncak makasih