Sri Winarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika jabatan KS harus ditinggalkan

Ketika jabatan KS harus ditinggalkan

" Ketika jabatan KS harus ditinggalkan ". Oleh Sri Winarni SDN Sumbergondo 02

Mengapa ibu harus lakukan ? Apa ibu tidak sayang ? Ibu tidak apa apakan ? Pertanyaan pertanyaan seperti itu selalu menghantui ketika aku tiba disekolah. Merasa diburu pertanyaan seperti aku malah semangat,seakan akan terpacu adrenalin saya ,dibrondong dan dicerca pertanyaan seperti itu aku tatap saja bersemangat membara.

Sambil tersenyum manis saya menjawab dengan santai tidak apa apa bapak ibu ini sudah menjadi tekat saya dari lubuk hati paling dalam.

Tanpa ragu ragu dan pedulikan mereka kulepas sarung tangan,masker,helm dan jaket untuk segera mengambil gunting dilaci kantor saya dan kembali lagi kebelalang tempur saya .Kemudian saya potong rafia yang mengikat kantong beras dan sepeda motor yang isinya adalah limbah,yaitu botol plastik dan sampah plastik.Saya sengaja tidak minta bantuan temam teman saya,khawatir mereka jijik/ kotor ya saya angkat sendiri kemudian saya turunkan dekat wastafel sekolah.

Yang mendorong saya lakukan ini adalah karena saya mencapai fase....titik jenuh,kebetulan pada waktu itu ada salah seorang teman KS kami mempresentasikan tentang " Polusi menjadi Solusi" namanya adalah ibu Dra. Rustiyah itulah yang memotifasi keinginanku menjadi bulat dan segera ingin saya wujudkan.

Pada saat istirahat pertama saya sampaikan informasi kepada dewan guru dan staf bahwa nanti siang akan diadakan rapat sekolah.Dalam hati mereka mungkin bertanya tanya ada apa ya? Pada saat semua sudah kumpul maka saya ambil satu botol bekas yang sudah saya cuci dan kosong kemudian satu botol lagi yang sudah saya isi dengan potongan potongan plastik yang sudah saya masukan dirumah .

Sedikit demi sedikit saya sampaikan bahwa minggu ini kita akan membuat Ecobrik .Seperti yang dicontohkan tadi dan akan dii mplementasikan keseluruh kelas pada saat itu saya buat kepanitiaan kecil yang bertanggung jawab program karena saya ingin mengurangi sampah plastik yang ada disekitar kita. Pada saat saya menyampaikan tentang program ini saya ragu ragu ternyata teman teman guru semangat juga akhirnya minggu ini kita akan buat Ecobrik sebagai gerakan pedulu lingkungan.

Pada saat seorang mengalami rasa jenuh dengan rutinitas alangkah indah jika kita ciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi umat, sehingga ada kegiatan yang inofatif dan kreatif dari diri kita . Mengapa kita harus malu membawa sampah dari rumah kesekolah sedangkan itu mempunyai fungsi dan dampak yang baik untuk pembelajaran dan lingkungan walaupun kita seorang Kepala Sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dahsyat

26 Oct
Balas

Terimakasih bapak bapak ini sbg motifasi untuk saya

26 Oct
Balas

Pengorbanan harga diri yang luar biasa, demi lingkungan yg hijau dan bebas dari polusi. Keberanian seperti itu jarang orang yg terhormat mau melakukan karena gengsi, ada yg beralasan buat apa berkotor kotor, seperti pemulung aja. Yuhhh kasihan dong pemulung, dan bermacam dalih lain. Semangat ibu ini menjadi inspirasi bagi saya untuk mencoba. Salam hormat untuk ibu kepala sekolah. Terus berkreasi, semoga selalu sukses dan d sehat, dan menyehatkan lingkungan. Salam literasi dari magetan jawa timur

25 Oct
Balas



search

New Post