" Tragedi " Oleh : Sri Winarni SDN Sumbergondo 02

Breaakkk....sssrrrooottt....rruueeengg...dduuuerrr.....dan terdengar suara jeritan didepan rumah serta suara menyebut Asma Allah.Aku segera keluar dari ruangan TV ketika itu sedang asyik saya berceritera tentang beberapa tugas yang baru kita laksanakam sebagai amanah.Sekitar jam 15 00 waktu itu dan didepan pintu gerbang saya persis sudah ada satu bapak bapak tergeletak tidak bergerak serta dua motor yang tabrakan ada dijalan berantakan ada dijalan raya depan rumah. Ha...terjadi kecelakaan motor sama motor tabakan saya bingung mana yang harus aku tolong dengan beberapa orang kami mambantu ada yang nepikan motor ada yang menolong korban sedang akun ambul air putih untuk diberikan pada ketika sudah sadar.Banyak juga anak anak yang melihat dan banyak pula orang dewasa yang bengong apa yang harus dikerjakan.

Setelah beberapa detik kejadian ada cewek berbusana gamis muslim sambil membawa air putih untuk diminumkan ke bapak tadi yang tergeletak dia mendekat dengan gemetaran sambil mencium tangan bapak tersebut sambil berkata " pak maaf gih, saya yang salah ...pak maaf gih ...saya yang salah..." terus menerus sambil gemetar seperti itu.

Lo ini siapa dan ada apa kok saya gak paham apakah anaknya atau keluarganya tetapi bapak ini gak marah cuma mengatakan..." tadi itu sampeyan ta bak...lain kali jangan begitu bak..." kata korban tetap seperti sebelumnya gadis itu minta maaf sebelum bersimpuh didepan bapak itu berkata " kalau seperti kan saya bak yang sakit mana ini badan rasanya luar biasa sakitnya dan sepeda saya rusak ....terus bagaimana pertanggung jawaban sampeyan ?".

Terus yang bak itu tetap saja minta maaf dan menciumi tangan yang bapak tadi, kemudian saya ngomong ke bapak dan baknya. " Pak dan bak ini kan sama sama kena musibah monggo saling menyadari dan dirundingkan solusinya, dan mari masuk kerumah saya jangan ditepi jalan nanti jadi tontonan mari masuk rumah saja ". Tetapi keduanya tidak mau masuk yang bapaknya sudah bisa duduk, yang baknya tetap temani bapak korban sambil menemani mereka saya tanya kepada cewek itu ternyata namanya Makfiroh dia berasal dari Jember kuliah di UIN dan mau pulang kedesa Pendem karena tidak tahu arah kesasar sampai Desa Giripurno setelah sadar langsung putar balik kanan secara mendadak ya...terjadilah tertabrak bapak Makobir yang tidak bisa kendalikan kemudi motor metiknya karena mendadak. Sedang pak Makobir mau pulang kedesa Oro Oro Ombo yang usianya kurang lebih 43 tahun, kemudian saya ngomong lagi bak " sampeyan kan anak kuliahan biasanya gak bawak uang sekarang sampeyan kasih saja bapak ini untuk berobat dulu nanti kalau sudah punya kamu kerumahnya untuk memberi ganti rugi servis motor pak Makobir " kata saya.

Tak begitu lama baknya buka buka dompet cari cari sampailah ketemu uang Rp 100.000,.dan salimkan ke Pak Makobir , dan diluar dugaan saya ternyata beliau tidak mau terima dan menyuruh bak Mafiroh untuk memberikan kepada anak yatim.Dari situ saya tahu bahwa semarah marahnya pak Makobir hatinya masih baik dan tidak mau lo......terima uang benar benar luar biasa.Kemudian dengan rendah hati sejak tadi saya yang menemani saya ngomong lagi ke Pak Makobir " semoga berkah ya bapak adalah tergolong orang baik semoga bapak mendapat Ridho Allah. "

Kemudian beliau berpamit pulang dengan menaiki motornya lagi walaupun motornya rusak masih bisa dinaiki dengan sedikit gloyor gloyor dan sempoyongan hilang dari pengamatan kami.Kemudian bak Mafiroh juga saya tanya mau balik kerumah sendiri atau diantar.Dia mau pulang kerumah tapi masih ragu ragu karena alamatnya belum jelas maka saya tawarkan saja nanti biar diantar oleh siragil anak saya.

Dari hikmah kejadian diatas adalah kita hidup cuma sekali , penuh dengan resiko tetapi kita harus iklas dalam menghadapi ujian dan resikonya.

Bumiaji, 30-11-2017.