Sri Wuryaningsih

Sri Wuryaningsih,lahir Jakarta pada tanggal 8 April 1967, anak V dari sepuluh bersaudara.Ayahnya bernama Toekidjan Djendropawiro dan ibunya Admi Maryati, saudar...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKHIRNYA

AKHIRNYA

Akhirnya Kami Tiba di Assessment

(Sri Wuryaningsih)

Detik demi detik terus berjalan, saat itu kalian masih kelihatan imut seperti anak-anak. Dan Kami dewan guru hanya bisa menatap wajah kalian lewat layar kaca. Karena tidak lama setelah kalian tercatat sebagai siswa Madrasah, dunia dilanda wabah Virus Corona, tanpa terkecuali sekolah kita, MTsN 33 dan MTsN 4 Jakarta.

Virus yang membuat heboh dunia ,juga pendidikan. Sehingga kalian harus belajar secara tatap maya . Sebab saat itu ada pelarangan bersentuhan, berkerumunan. Dan kita harus menjaga jarak juga sering- sering mencuci tangan.

Dunia benar-benar mencekam. Semua aktivitas nyaris terhenti. Ibarat sebuah pabrik, mesin-mesin pabrik menjadi mati..Pemerintah tidak ingin pendidikan hilang, sehingga para siswa belajar lewat zoom.

Guru harus bekerja keras karena harus menyiapkan konten pembelajaran. Guru bekerja nyaris 24 jam, karena harus merekam ,mengedit dan mengoreksi pekerjaan siswa .

Saya sebagai guru Matematika tak ingin para siswa menjadi " Buta Matematika" , sehingga hampir setiap hari waktu habis untuk mengajar online dan membuat konten . Kesibukan menyiapkan konten pembelajaran terkadang harus diselesai sampai menjelang Subuh.

Orang tuapun tak kalah sibuk, mereka terpaksa harus menjadi guru di rumah. Terutama bagi para ibu yang memiliki putra atau putri di Sekolah Dasar. Mereka benar-benar harus kerja keras membantu putra - putrinya.

Dari balik kaca dewan guru melihat wajah kalian, itupun setelah kami berkali - kali mengingatkan untuk on-camera.

Terkadang pembelajaran terganggu karena jaringan yang kurang bersahabat. Belum lagi ada siswa yang tertidur di depan gadgetnya.

Namun terkadang pembelajaran berjalan sangat seru dan asyik, jika Sang Guru dapat "Mengambil hati para pelajar".

Awal Pandemi kalian merasa senang karena tidak ke sekolah , namun lama-lama lahir kebosanan, kalian ingin sekolah " Normal'

Setelah hampir 2 tahun virus Corona menguasai dunia, maka pemerintah mencoba melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena data statistik virus mulai melandai .

Dan kini kalian sudah di kelas akhir, sehingga harus mengikuti Assessment .

Semoga Allah memberi ingatan yang baik, kelancaran , kemudahan serta kesuksesan dalam melaksanakan assessment ini sehingga lulus dengan hasil yang memuaskan . Dan dapat meneruskan perjalanan dalam meraih cita-cita.

Semoga sukses 🤲🤲🤲

Jakarta,

Senin, 3 April 2023

08.56

Catatan di sela- sela mengawas AMBK

Klik:

www.mtsn33jkt.sch.id

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post