Sriyanto

Pemuda kampung yang tak berhenti belajar. Belajar menulis, dari apa yang dibaca pada realitas sosial, pendidikan dan agama. Diruang ini bisa menuangkan id...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBACA, MEMBUKA CAKRAWALA

MEMBACA, MEMBUKA CAKRAWALA

Di sela- sela menjadi teknisi USBN hari keempat. Saya ditemani buku yang inspiratif. Sebelum membaca saya lihat dari cover depan ada testimoni menarik dari bapak M. Jusuf Kalla (wakil Presiden). Sepenggal kutipnya,” sekolah cinta yang berisi tentang manajemen pendidikan yang ditulis dengan pendekatan prosais. Membacanya, saya seperti membaca novel … menginspirasi tetapi tidak menggurui, mengkritik tetapi tidak menjatuhkan,”.

Sedangkan di cover belakang, saya lihat ada testimoni tentang buku ini oleh tokoh yang terkenal di negeri ini seperti Anies Baswedan, KH. Bacthiar Nasir, Lc, dan Taufik Ismail. Semuanya memberikan apresiasi yang positif terhadap buku yang berjudul “Sekolah Cinta”. Dalam batin saya, pasti buku ini sangat menginspirasi.

Timbul penasaran siapa penulis buku ini?. Hati saya bertanya, wah hebat penulis bisa menggaet Wapres dan tokoh-tokoh Nasional memberikan testimoni. Penulisnya adalah Edi Sutarto. Saya cek dalam biografi penulis. Ternyata penulis adalah seorang direktur Sekolah Islam Athirah yang itu milik keluarga M. Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan. Sekolah Islam yang luar biasa majunya di wilayah Sulawesi. Sekolah yang menjadi rujukan studi banding atas prestasi yang diraih. Apa rahasianya prestasi Athirah yang sekarang melambung tinggi di Indonesia Timur? Jawabanya di Athirah bekerja dengan Jalan Al Qur’an dan hadis Rasulullah SAW dan berhikmat kepada Allah SWT,” Ujar pak direktur. (hal.19)

Saya kira luar biasa, jawaban pak direktur. Bukan sesuatu yang sulit bagi Allah, ketika hambanya masih menjadikan Al Qur’an dan Al Hadist pedoman dalam meningkatkan kualitas dalam Pendidikan. Hal itu bukan menjadi slogan saja tapi dipraktekan dalam aktivitas di sekolah.

Ada puisi yang menarik dalam buku ini, management sekolah dengan dasar Al Qur’an (hal;15):

Energi hebat

Sekolah yang hebat

Karena siswanya hebat

Siswanya hebat karena gurunya hebat

Gurunya hebat karena kepala sekolahnya hebat

Siswa, guru, kepala sekolah yang hebat

Adalah mereka yang berjuang kuat

Lebih dari sekadar bersejingkat

Tapi penuh energi untuk lari berkelebat

Sekolah yang hebat memiliki ciri yang lekat

Ialah semangat kebersamaan yang dasyat

Di setiap ruang dan waktu bertabur senyum sebagai harkat

Kekal setia sebagai ibadah dlam berbuat

Geraknya bukan bersejingkat tetapi lari berkelebat:

Yang demikian ada di Al Alaq dan Al Mursalat.

Pak direktur meyakini bahwa semua persoalan disekolah, kuncinya adalah di surah Al Alaq. Mengapa? Surah Al Alaq adalah wahyu pertama kali turun pada Rasulullah SAW. ‘Iqra’ artinya bacalah. Artinya jika siswa, guru, kepala sekolah rajin membaca, maka dipastikan cakrawala luas. Orang yang memiliki cakrawala luas, pasti berbanding lurus dengan kecakapan memandang personalan, dan kecapakan mengurai persoalan. Membaca tak sekedar membaca buku, tetapi membaca ayat qouliyah maupun kauniyah yang bisa menginspirasi untuk menyelesaikan masalah.

Membaca tak hanya sebatas jargon di Athirah, tetapi diwujudkan dalam gerakan nyata untuk merubah mindset seluruh komponen sekolah. Karena Mindset seseorang sangat menentukan langkah dalam kehidupan. Menurut Adi W Gunawan penulis buku ,”The Scret Of mindset “(2008:4), dalam buku ini dijelaskan bahwa Mindset adalah cara berpikir yang mempengaruhi perilaku, dan sikap seseorang yang pada akhirnya menentukan keberhasilan seseorang.(hal;22)

Oleh karena itu, untuk merubah mindset semua civitas sekolah, di Athirah Setiap hari wajib membaca buku sastra. Sebagai gongnya dibuat semacam forum publik untuk menampilkan karya sastra siswa, guru maupun kepala sekolah.

Selain itu ada gerakan resensi buku satu bulan sekali, kerjasama dengan wali murid untuk membelikan karya Satra Islami yang ditulis oleh tokoh atau ulama besar Islam. Setiap hari siswa selalu bersinggungan dengan karya sastra, menjadi sebuah pencerahan dan perubahan mindset sebagai energi solusi dalam menjalani hidup. Dan luar biasa melahirkan siswa-siswa yang berprestasi.

Gerakan itu dimulai dari diri sendiri, bukan orang lain. Pak Edi sutarto menjadi contoh agar diikuti seluruh anak buahnya dan anak didiknya. Beliau juga punya prinsip sebagaimana Qs.Ar-Radu;11. “ … sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum, sebelum mereka mengubah dirinya sendiri,”

Saya kira ini program di sekolah yang cukup bagus, bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah Islam. Terkait program membaca, apalagi sekarang gaungnya literasi. Agar melahirlakn generasi yang menginspirasi. Tentu di mulai dari merubah mindset diri dengan membaca!.

Wallahualam bi showab

Surabaya, 12 April 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sgt menginspirasi. Trim.....

12 Apr
Balas

Sy dari SMP Al Irsyad Purwokerto pak Sri. Sdh pernah ke Smp al hikmah 2 kali. Sekitar 2007 dan 2009

12 Apr
Balas



search

New Post