Sore ini, Sabtu 18 April 2020 anak sulungku memanggil aku yang sedang membakar sampah di belakang rumah. Ada tamu Ibuk, bawa mobil katanya. Aku masih melanjutkan membakar sampah dan mengatakan kepadanya untuk menunggu sebentar. Maklum ayam-ayam tetangga sudah mengepung sampah yang baru saja aku kumpulkan. Sebelum api menyala besar tidak aku tinggal karena jerih payah mengumpulkan sampah yang baru aku lakukan akan sia-sia. Ayam-ayam itu pasti mencakar-cakar semua dan apinya akan padam hingga aku harus melakukan hal yang sama berulang. Ah, itu pekerjaan yang paling menjengkelkan.

Sesaat setelah api berkobar dan memastikan ayam-ayam itu pergi aku bergegas menemui tamuku. Rupanya temanku, Ibu guru cantik dari SDN Trutup 1.

" Ada apa Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanyaku setelah bersemuka.

"Iya Ibu, saya ingin ikut menyumbang di kegiatan sosial gugus kita, tapi saya tidak mau dipotong THR koperasi, karena itu hak anak-anak saya, saya menyisihkan tabungan buat lebaran mereka."

" Terus maksudnya bagaimana, Bu?" tanyaku lagi.

"Begini Ibu, saya nyumbang langsung saja untuk paket sembakonya." jawab Bu Arum sambil menyerahkan uang padaku.

" Alhamdulillah, barokallah saya terima, Bu. Semoga Allah membalas dengan kebaikan, kesehatan, dan kebahagiaan untuk Ibu dan keluarga." do'aku terucap sambil menerima uang itu.

Memang Gugus 4 Srikandi sedang menghimpun dana peduli, pandemi covid 19 bagi warga kurang mampu yang ada di sekitar gugus. Nilai sembako perorang @50ribu, terserah untuk menyumbang berapa pun kami terima.

Beramal tidak harus banyak, yang penting ikhlas. Insyaallah akan lebih bermanfaat dan membuat hati tenang. Karena dengan bersedekah akan membersihkan harta yang kita miliki. Itu janji Allah dalam Al Qur'an.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang ikhlas. Barokallah bersama kita bisa.

Tuban, 19 April 2020.