CINTA DAN BENCI DI JALAN ANGSANA (Kisah Cinta Ryaan)
CINTA DAN BENCI DI JALAN ANGSANA
Pertengkaran antara Ryaan dan Gun sudah 3 tahun , tapi dendam tak juga pernah usai. Terlalu hebat luka yang diderita Ryaan, hingga ia tak bisa melupakan dendamnya pada Gun yang gegara fitnahnya hingga ia dan Rakna akhirnya pisah, dari sebuah perjalanan panjang cinta mereka berdua. Gun memfitnah kalau dirinya telah menduakan Rakna, dan Rakna percaya bahkan pergi bersama Gun, meninggalkannya dengan luka menganga. Walau mereka akhirnya pisah juga, tapi luka itu masih membekas. Setiap menatap wajah Gun, Ryaan auto ingat dengan kejadian menyedihkan itu. “sakiit sungguh sakiit, kau buat begitu,” itulah potongan lagu yang bisa mewakili perasaannya. Hari ini semua itu ia ingat karena sempat bertemu di satu café. Untung saja Gun cepat pulang.
Ryaan janjian di café milenial itu bersama Wenda, gadis idaman barunya yang baru dua bulan pulang dari Bogor. Kehadiran Wenda menjadikan hari-
hari Ryaan begitu berseri. Awal pertemuan mereka minggu lalu di depan kasir toko modern, Wenda kekurangan uang untuk membayar belanjaannya sedang Ryaan yang antre tepat di belakangnya adalah laki-laki baik hati untuk seorang perempuan cantik yang kekurangan uang walau hanya 5 ribu. Ternyata pertemuan itu penuh kesan sampai tukaran nomor WA dan akhirnya intens berkomunikasi dan saling komentar di status media sosial mereka baik Facebook maupun Instagram. Hanya butuh waktu sedikit mereka akrab dan cocok dalam berkomunikasi yang nyaman, sepertinya Ryaan yakin cinta baiknya kali ini jatuh di tangan perempuan baik pula.
Hari ini mereka janjian dengan baik, ke Mall di Makassar, pukul 10 pagi mereka janjian , “jemput saya di rumah, jalan Angsana No. 18.” Begitu bunyi WA Wenda lebih cepat sedikit dari bunyi ayam berkokok. Pukul 9 pagi Ryaan sudah berangkat, dia memakai jaket jeans biru langit andalannya, kaca mata Ray Ban kw 3, jeans biru dongker dan sepatu adidas menjadi penampilan sempurnanya. Hati Ryaan seperti matahari terbit, cerah dan ceria bersatu sempurna. Tepat pukul 10 Ryaan parkir depan rumah jalan angsana nomor 18, rumah yang setelah dia perhatikan tak asing baginya, dia membunyikan klakson, dan Wenda keluar rumah dengan balutan kaos putih bersih dipadu jeans dan sepatu sport Sketcher warnanya sedikit merah, cantik sekali. Di belakang Wenda sang kakak menemani, dan dia adalah Gun, musuh bebuyutan hidup di Ryaan. Mereka bertatapan lama, Wenda meminta berangkat. Kak Gun ini Ryaan, lalu membisiki Ryaan, Kak itu kak Gun, kakak Wenda yang paling tua, orangnya baik kak. Ryaan mempercepat laju motornya, seirama laju malunya, dalam hatinya bertanya,”mau dibawa kemana hubungan ini ?”. Ohhhhh tuhan, pacarku adiknya musuhku.
Ima Fatimah
#TGM_60H#
#Mari Berkarya#
#H_48#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, mantap. Seandainya saya Ryaan, gimana ya? Lanjut, apa terus?
Hahahahaa nah loh bingung kan ?
Keren
Terima kasih Ibu sudah mampir
Keren Bun..sukses selalu
Amiin makasih ya Bu...sehat selalu
Sukses ibu.
Makasih Ibu, salam
Sukses.....
Terima Kasih Bu Deka
Mantul bunda shantiik. Salam kenal dari Batu Bara
Terima Kasih Bu, salam kenal pula dari saya di Maros Sulawesi Selatan
pentigraf yang keren
Terima kasih Bapak, sudah menuntaskan bacaan
sukses sll ya
Amiiiin
salam literasi ya
Salam literasi
wenda busa mendamaikan mereka.bwrdua tu buk.. keren
Iya benner Bu
Ha ha makanya jangan cari musuh.
Nah itu dia
Keren say ceritanya
Mau ditaruh dimana nih mukanya ? Keren salam literasi
Mau dibawa kemanaaaaaa...?
Mantap Bun
Terima Kasih Bu
Mantap Bun
Terbahak2 aku bacanya hhhh
asyek, imun bertambah kalo gitu kakak
Hahaha, asiik, serasa remaja!
hehehehehe...dibawa happy aja Pak