Sakit Juga Bentuk Kasih Sayang Sang Pencipta

SAKIT DI SYUKURI

Menulis tulisan ini saya juga dalam keadaan sakit, selain meriang, sepertinya ada kelenjar yang meradang dibagian leher saya dan itu mungkin pemicu meriang ini. Dalam sakit saya sempatkan membaca dan membuka buka literartur tentang sakit itu apa sih. Mungkin akan banyak bertanya kepada saya, sakit kok disyukuri, memang situ mau sakit terus ??? sakit itu dimana mana adalah sakit dan ketak berdayaan tubuh kita, kok disyukuri, dan anda mengira saya sedikit stress dengan pendapat itu. tapi biarlah sebab saya tidak bermaksud itu, tapi saya bermaksud ini ;

Tuhan mempersilakan kita istirahat setelah sekian lama tubuh ini kita gunakan untuk bekerja dan beraktivitas, bahkan kadang kita menyiksa tubuh kita dengan memberinya porsi kerja lebih dari kemampuannya, dan tidak diberi makan minum cukup seperti kebutuhannya. Harusnya tubuh sudah istirahat berbaring, tapi kita tetap menggunakannya untuk bekerja, kadang kita lupa memberikan hak tubuh dengan nutrisi seimbang selain istirahat itu sendiri. Saat sakit tak ada yang melarang kita untuk terbaring seharian di tempat tidur, semua orang paham kondisi kita. Maka ini yang membuat kita syukur, karena setelah sembuh kita akan bekerja dan beraktifitas seperti mobil baru, cepat dan tepat.

Kesyukuran kedua karena kita akan paham, betapa mahalnya yang namanya sehat itu. saat sakit kita akan mengingat semua kejadian yang kita lakukan, berlari, berjalan, bersepeda, bermotor dan berkendara mobil, kita ingat dan kita membayangkan begitu mahal yang namanya sehat itu. kondisi ini adalah self reminder untuk kita bahwa memelihata kesehatan jauh lebih baik dari mengobatinya.

Ketiga, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan baik dengan hati, telinga lewat pendengaran, mata dengan penglihatannya, lidah dengan lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah kita lakukan. Sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuura: 30). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)

Itu tiga kesyukuran dari sakit, dan ini tidak berlebihan sebab syukur ini akan mempercepat penyembuhan, syukur akan mendapatkan perhatian khusus dari yang memberi kesembuhan, dan Insya Allah penyakit itu akan menjadi tanda cinta Allah kepada kita karena Allah memberi penyakit untuk mengingatNya dan menguji kehambaan kita yang kuat.

Semoga Allah cepat memberi kesembuhan, sebab penyakit datangnya dari Allah swt, sembuhpun datangnya dari Allah swt, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Salam santun dari Maros

Sumber : Aneka literature

Ima Fatimah

#TGM_60H#

#Mari Berkarya#

#H_43#