ST. SHOBIBUL BAROKAH

St. Shobibul Barokah, S.Pd., merupakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara. Lahir di kota Nganjuk. Memiliki hobi membaca dan menyanyi. Pendidikan tingkat atas d...

Selengkapnya
Navigasi Web
5. Penginapan di Dalam Hutan (bagian tujuh)

5. Penginapan di Dalam Hutan (bagian tujuh)

5. Penginapan di Dalam Hutan (bagian tujuh)

Untuk tiga bulan ke depan, kehidupan di Little Hintock berjalan normal seperti biasa, tetapi Grace dan Giles tidak saling bertemu satu sama lain. Lalu, pada suatu hari, Grace menerima sebuah surat dari suaminya.

Selasa

Grace tercinta,

Aku sekarang tinggal sendirian di Prancis. Jika kamu mau memaafkan aku, kita bisa bersama-sama lagi. Tetapi aku tidak akan kembali tinggal di Little Hintock. Aku akan bepergian menggunakan kapal boat ke Budmouth dalam waktu tiga hari. Tolong temui aku di sana pada hari Sabtu, Grace. Kita akan naik kapal boat menuju Perancis, dan kita akan tinggal bersama di di sana.

Edred

Grace menunjukan surat itu kepada ayahnya.

"Kamu tidak boleh pergi dan tinggal di Perancis," ucap dia. "Jika Fitzpiers kembali untuk tinggal di Inggris, kamu boleh pergi dengannya-dia suamimu. Tetapi aku tidak akan membiarkanmu tinggal di luar negeri."

Grace tidak ingin tinggal di Perancis, dan dia tidak ingin menemui suaminya. Tetapi di dalam surat Fitzpiers tersebut tidak ada alamat suratnya sehingga dia tidak bisa membalasnya. Dia tinggal di Little Hintock. Dia berharap bahwasanya suaminya akan kembali ke Perancis ketika dia tidak menemukannya di Budmouth.

Tetapi pada hari Senin keesokan harinya, salah satu penduduk desa yang sedang berada di Budmouth membawa kabar tentang Fitzpiers. Dokter terlihat berada di sebuah penginapan di kota tersebut. Dia berada di jalan menuju ke Little Hintock. Dan dia akan tiba tidak kurang dari satu jam.

"Oh, Aku tidak ingin menemuinya, Aku tidak mau!" ucap Grace dengan marah. Dia berlari menuju ke lantai atas ke kamarnya. Setelah beberapa jam, dia mendengar suara kereta dari jalan setapak. Kemudian kereta tersebut berhenti sesaat dan dia dengan jelas mendengar suara suaminya.

Grace telah membuat keputusan. Dengan cepat dia mengemasi beberapa bajunya ke dalam tas. Lalu dia menulis sebuah surat.

Aku telah pergi mengunjungi salah satu temanku. Aku akan pergi jauh selama satu minggu.

Tertanda Grace.

Dan, dalam sekejap, dia telah meninggalkan rumah tersebut melalui pintu belakang dan dia dengan segera menembus pepohonan. Dia berlari lebih jauh dan jauh menuju ke hutan. Akhirnya dia melihat sebuah lampu. Itu berasal dari jendela penginapan yang sangat kecil. Di sana pepohonan rindang berada di sekitar penginapan. Itu merupakan tempat rahasia.

Grace naik menuju ke penginapan tersebut dan melihat ke sekeliling melalui jendela. Penginapan tersebut hanya memiliki satu kamar. Di dalamnya, ada seiris daging yang sedang dimasak di atas perapian. Giles Winterbourne sedang berdiri di depan perapian tersebut. Penginapan kecil ini sekarang rumahnya.

Giles wajahnya pucat dan sangat sedih. Ketika Grace mengetuk pintu, Giles berjalan sangat pelan menghampirinya. Tetapi ketika dia membuka pintu dan dia melihat Grace, dia tersenyum.

Giles menggenggam lengan Grace. Untuk beberapa saat, dua muda-mudi tersebut berdiri saling menatap satu sama lain.

"Masuklah,' ucap Giles dengan pelan.

"Tidak, tidak, teman baikku," balas Grace. "Aku tidak boleh masuk, tetapi aku ingin kamu membantuku, Giles. Aku akan pergi naik kereta ke Sherton Abbas. Tolong ikut aku menuju ke stasiun. Kamu satu-satunya temanku sekarang.

Grace tidak dapat mengatakan apa-apa. Tiba-tiba dia mulai menangis.

Giles menggenggam tangannya.

"Apa yang terjadi?" tanya dia.

"Suamiku telah kembali ke Little Hintock," balas Grace. "Tolong bantu aku untuk meninggalkannya." "Ya aku akan datang segera," ucap Giles.

Dia mengambil sebuah penerangan dan dua muda-mudi tersebut mulai berjalan menuju ke hutan. Saat itu mulai turun hujan, tetapi pohon-pohon yang rindang melindungi mereka. Setelah beberapa saat mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Mereka bisa melihat sekarang hujan sangat deras. Giles berhenti.

"Grace," ucap dia. "Sekarang hujan sangat deras. Kamu tidak dapat pergi lebih jauh lagi malam ini."

"Tetapi aku tidak bisa kembali ke-," Grace memulai percakapan.

"Tidak, tidak. Kamu harus tinggal di penginapanku malam ini," Giles memberitahunya. "Ada makanan di sana, kamu akan hangat dan bajumu bisa kering. Tidak ada seorangpun yang akan menemukanmu. Aku punya tempat yang lain di sekitar sini, dimana akau bisa tidur."

"Oh, Giles, aku minta maaf," ucap Grace. Lalu mereka kembali dan segera kembali ke penginapan kecil itu.

"Masuklah," ucap Giles. "Tutup pintu itu. Aku akan kembali esok pagi."

Giles pergi ke rumah singgah yang dia bangun di dalam hutan terdekat. Rumah singgah tersebut hanya beberapa kayu yang diikat menjadi satu. Hujan turun melalui celah kayu dan Giles tidak dapat tidur. Dia jatuh sakit di musim gugur tersebut dan dia lemas. Tetapi pemuda tersebut bahagia, karena Grace datang menemuinya ketika dia dalam masalah.

Keesokan harinya, saat itu masih hujan. Giles mengetuk pintu penginapan untuk membangunkan Grace. Dia berbicara sebentar kepadanya melalui pintu, tetapi dia tidak melihatnya. Dia tetap di dalam penginapan kecil sepanjang hari itu. Dia memikirkan Giles yang sedang bekerja di suatu tempat di Woodland.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bikin penasaran kelanjutannya. Smg sehat dan bahagia selalu, Bunda

02 Oct
Balas

Makasih doanya

02 Oct



search

New Post