SuandiHistoria88

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MUARA JAMBI EXPLORE CANDI SUMATERA
Tantangan Hari ke #9

MUARA JAMBI EXPLORE CANDI SUMATERA

Explore Candi di Sumatera

Berapa kali anda berkunjung ke Candi, untuk siswa SMP dan SMA di Kota Depok nyaris pernah berkunjung ke candi candi di Jawa Tengah terutama candi Prambanan dan Borobudur melalui kegiatan karyawisata sekolah.

Begitulah karena selama ini kita mungkin hanya mengenal candi candi lebih banyak berada di pulau Jawa sementara yang di pulau Sumatra seprti hilang di telan oleh peradaban dan zaman . Letak yang jauh dan kondisi candi yang kurang dipopulerkan menjadi salah satu alasanya.

Pada tahun 1992 penulis berkesempatan datang ke salah satu candi di Sumtera yaitu Candi Muara Takus, sisa kejayaan Kerajaan Budha terbesar di Asia Tenggara Sriwijaya. Komplek candi Muaro Jambi terketak di provinsi Jambi, untuk mencapai lokasi pada tahun 1992 kita harus menggunakan perahu tok tok dari dermaga perahu Kota Jambi menyusuri sungai Batang Hari. Ekspedisi perjalanan yang begitu eksotis namun menegangkan bagi kami yang biasa bertransportasi jalur darat. Keberangkatan yang mengikuti aliran air lebih indah namun ketika pulang dengan melawan arus air sungai Batanghari menjadi lebih menegangkan. Alhamdulillah kini untuk mencapai kelokasi kompleks candi kendaraan bus bisa langsung mencapai lokasi.

Sebagai salah satu peninggakan candi bercorak Budha komplek candi ini di perkirakan merupakan komplek candi terbesar di asia tenggara lebih kurang sekitar 3000 hektar dalam komplek ini pada saat ini telah di temukan sekitar 61 candi yang telah di eskavasi dan masih ada yang berupa timbunan tanah. Komplek candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad 4-11 M.

Sebagai peninggalan kerajaan bercorak Budha maka bangunan kompleks candi ini lebih mirip dari biara para bikhsu (shaolin temple) ratusan sisa pondasi tempat tinggal para biksu mengitari empat bangunan candi utama.

Sayang pemugaran candi ini belum sepenuhnya rampung, karena banyaknya sisa sisa bangunan yang harus dipugar.

Keunikan bangunan candi di Sumatera terletak pada bahan pembuatanya, kita terbiasa melihat candi di Jawa menggunakan batu andesit yg kuat dan besar besar namun ketika melihat komleks candi Muara Jambi maka terlihat tumpukan bata merah berceceran disekitar reruntuhan candi maupun biara para bikhsu. Kondisi alam Sumtera yg minim pegunungan seperti di Jawa menyebabkan para pembuat candi pada masanya menggunakan bahan dari tanah liat teracota yg kita kenal bata merah dengan ukuran yang nyaris sama ukurannya dengan kotak kotak batuan candi di Jawa Tengah.

Rapuhnya komplek candi ini menurut para ahli disebabkan oleh bahan candi yang terbuat dari bata tanah liat, sudah tidak digunakannya candi oleh ummatnya karena peralihan kepercayaan dari Budha ke Islam, dan faktor terbesar makin rapuhnya kompleks candi ini adalah faktor cuaca yang panas diseputaran wilayah Jambi yang berada dibawah garis khatulistiwa bahkan pada pukul 10 pagi saja panas matahari dimusim kemarau sangat terik membakar.

Sebagai objek kajian sejarah kompleks candi ini sebenarnya sangat penting untuk dikaji mengingat peran kerajaan Sriwijaya yang mampu mengundang para calon biksu dari Asia Tenggara dan China datang belajar kesini.

Ada bwberapa kompleks candi eks peninggalan Sriwijaya selain kompleks candi Muara Jambi sepwrti kompleks candi Muara Takus di Kerinci Riau, komplek candi padang lawas Sumatra Utara candi yg terserbar di beberapa wilayah yang berdekatan disini terdapat lebih kurang sepuluh candi. Dibangun sekitar abad10-11M. Selain itu ada komplek candi Padang Roco Sumatra Barat dalam komplek candi ini di temukan lebih kurang 4 buah candi dibangun sekitar abad 12-13 M. Selanjutnya komplek candi Padang Sawah juga di Sumatra Barat di sini ditemukan sekitar 5 buah candi

Ada lagi situs Rambahan disini juga diperkirakan merpakan reruntuhan candi tapi belum pernah dilakukan eskavasi oleh masyarakat di sekitar karena dianggap masih sakral . Masyarakat disana lebih mengenal situs ini dengan nama Bukit Braholo. Tidak jauh dari sini ditemukan lagi kompleks

candi Bukit Awang Maombiak, dan yang baru baru inidi temukan dan dilakukan oleh peneliti dari luar yaitu candi Bukit Gombak juga terdapat di Sumatta Barat.

Sementara di wilayah selatan ditemukan juga Candi Bumi Ayu di Sumatra Selatan serta masih banyak candi lainya di Sumatera ini yang lebih tua dan belum terdata.

Sebagai warisan budaya luhur bangsa semoga keberadaan komplek candi ini bisa dijadikan sebagai objek kajian sejarah maupun objek pariwisata dunia seperti bangunan candi bercorak Budha terbesar di Jawa Tengah yaitu candi Borobudur.

RagaMukti,1 Rajab 1441 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post