Nyaris saja hari ini tantangan nulis di gurusiana terlewatkan yang artinya harua ulang kembali, sejak dinihari badan terasa kaku hidung tersumbat nafas sesak dan agak demam. Terlintas pikiran buruk temtang wabah corona karena seminggu kemarin merawat dan menjaga istri di RSUD Depok akibat DBD.

Gejala yang dialami hampir sama dirasakan oleh teman dan saudara yang terkena cikungunya menjadikan saya buru buru minum ramuan buatan sendiri, dimulai meminum dua butir fermint dan satu butir decolgen langsung bereaksi badan berkeringat basah ganti baju kaos buru buru agar tidak terserap kembali oleh badan. Jam menunjukan pukul 04.30 dan terdengar lah sayup sayup orang memanggil sholat Subuh, dengan segera kekamar mandi bebersih dengan indikator jika kena air menggigil maka bukan DBD, dan segarnya air wudhu dipagi hari tidak menimbulkan menggigil.

Segera beranjak ke mesjid dekat rumah menunaikan dua rakaat qolbiah dan dua rakaat wajib Subuh berjamaah, ada yg aneh ketika ruku tidak sempurna seperti biasanya ada yg mengganjal disekitar pinggang sehingga tidak lurus sempurna.

Sepulang sholat langaung minum godokan sereh merah jahe merah dan dicampur madu, untuk pertahanan plus roti isi dan lima butir kurma. Badan mulai segar dan hedak membuat tulisan untuk menjawab tantangan gurusiana tapi secara lambat mulai kaku dibadan sehingga keluar berolahraga pagi disejitar komplek menghirup udara segar.

Melewati rumah keponakan kaget dengan panggilan keponakan yang bilang anaknya panas meriang demam turun naik sejak semalam diaertai muntah, tanpa berpikir panjang langsung kabur pulang kerumah ambil konci mobil dan anter ke klinik Mukti Bakti di Ragamukti Kalisuren, setelah pemeriksaan darah diketahui anak keponakan terkena DBD dan langsung diinfus lalu menuju ruang perawatan.

Niat untuk menulis jadi tertunda karena khawatir dengan kondisi anak ponakan, mengubungi kerabat yang lain untuk menggantiman jaga karena akan bertugas mengajar.

Dengan kondisi badan yang kurang fit tugas mengawas PPH pekan penilaian harian minta digantìkan oleh rekan guru yang lain. Meski tidak.mengawas ada beberapa pekerjaaan yang harus dikerjakan berkaitan dengan laporan IKI dannTRK Pegawai Jelang petang kembali pulang setelah sebelumnya menikmati.makan siang bareng teman teman.

Sore kembali menjenguk anak oinakan dan Alhamdulillah kondisi nya makin membaik beruntunglah segera dibawa keklinik krena trombosit nya nyaris rendah, beberapa menit kemudian mendapat khabar kalau alumni SMAN 5 Depok ada yang meninggal karena kecelakanan tunggal kemudian melayatlah bersama alumni dan orang tua lainnya. Kejadian yang mengenaskan untuk anak pada usia baru lulus SMA meninggalkan ayah dan bundanya secara tiba tiba.

Rentetan kejadian inilah yang menyebabkan baru sempat menulis menjawab tantangan gurusiana dihari ke 16.

Jaga diri dan keluarga tetap sehat dan terus berbagi.....