SuandiHistoria88

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
VESPA KENDARAAN GURU SEPANJANG MASA
Tantangan Hari ke #12

VESPA KENDARAAN GURU SEPANJANG MASA

VESPA IDENTIK DENGAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH

Tahun 70an saat masih SD begitu terpesona dengan Kepala Sekolah yang mengendarai motor ini apalagi untuk kawasan yang jauh di pinggiran ibukota, Katanya namanya motor VESPA kekaguman itulah yang terus terpatri ingin menaiki dan memiliki.

Terlebih ketika saudara sepupu dari ema datang dari Jakarta mengendarai Vespa Super Biru lengkap dengan gantungan oleh oleh buat kita, selain kegembiraan menikmati oleh oleh dari kota hati ini makin terpikat oleh Vespa.

Pertanyaan pun muncul dari bocah usia SD ditahun 78, tentang asal usul bahan bakar cara mengendarai bahkan harganya saat itu.

Maka meluncurlah cerita Abang Royani tentang sejarah Vespa.

Lebih Baik Naik Vespa itu kata awal dari dia, kenapa karena mudah perawatanya kuat tidak cape dikendarai alias nyaman ga khawatir bocor dijalan karena punya ban stip, ada kata kata yang terus diingat Vespa punya box penyimpanan bawaan yang aman untuk bawa oleh oleh, jika bawa semur jengkol ama pete ga ketauan orang.

Naek vespa saat hujan tidak menciprati orang karena pendek banya dan tertutup karpet belakangnya, begitu juga celana penegndara terlindung dari kotoran pantaslah Guru dan Kepala sekolah banyak yang memakai Vespa di era 70an 80 an.

Meski sangat kagum dengan Vespa apalah daya kemampuan untuk membeli belum ada karena dengan harga 350.000 rupiah pada tahun itu sangatlah mahal buat kita. Barulah ditahun 82 kakak yang seorang Guru SD memiliki Vespa Super tahun 76 dari hasil beternak ayam bukan dari gajinya sebagai guru karena masih kecil.

Kegandurang itu terjawab meski punya kakak minimal bisa naik dan memperhatikan seluk beluk bagian Vespa alangkah senangnya ketika disuruh mencuci Vespa kaka karena upahnya diajarin mengendarai Vespa dari sinilah hobi dan kecintaan pada Vespa terus tumbuh.

Tahun 1985 berikutnya dua kakak guru SD dan SMP membeli Vespa jenis lain yaitu Vespa PX dan Vespa PS Strada dengan warna yang sama putih abu abu.

Barulah ditahun 94 saya memiliki Vespa PX hadiah dari ema hasil penjualan tanah yang dibagi secara adil kepada 8 bersaudara. Vespa seharga 800.000 menjadi vespa pertama menemani menjadi Guru di SMA Islamiyah SMP 2 Arco Sawangan skr menjadi SMP 14 dan Pompes Alkarimiyah.

Untuk mengenal lebih jauh tentang Vespa pembaca saya kutipkan tulisan ini.

Sejarah Singkat,Jenis dan Awal Mula Masuknya Vespa di Indonesia

Siapa sih yang nggak kenal Vespa ? Mungkin hanya ABG ababil dibawah 12 tahun yang tidak tahu soal skuter asal Italia yang satu ini… Yaa, Vespa adalah salah satu motor paling legendaris dalam sejarah Roda 2 Indonesia, bahkan di Dunia sekalipun. Keberadaannya tak lekang oleh waktu, dimulai sejak era Vespa 2-Tak , hingga Vespa Modern seperti sekarang ini…

Namun, dibalik kesuksesannya sebagai Skuter dengan penjualan terbesar dalam sejarah Dunia, Vespa juga ternyata punya sejarahnya tersendiri loh, Dan konon kabarnya juga berhubungan dengan masyarakat Italia… Penasaran? Langsung aja kita bahas yuk 🙂

Jika kita ingin membahas lebih lanjut soal sejarah vespa di dunia, maka alangkah baiknya bila kita mulai lebih dulu dari sang “empunya” Vespa, Piaggio. Yaa, Produsen sepeda motor asal Italia ini ternyata sudah malang-melintang sejak lebih dari seabad silam, tepatnya pada tahun 1884. Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio.Beliau mengawali dengan memproduksi Kereta Api,Gerbong Kereta,Body Truck,dan Mesin Berkapasitas Besar.

Berikut List Produk Vespa 2-Tak :

– Vespa 98 (1946) : Vespa Pertama di Dunia. Pengembangan dari prototype MP6, Dibekali mesin 98cc yang mampu berlari hingga 60 Km/h. Dalam 2 tahun mampu terjual lebih dari 18.000 unit…

– Vespa 125 (1948) : Vespa pertama yang bermesin 125cc. Perbedaannya dengan Vespa 98 tak hanya di sektor permesinan saja, Tapi juga mencakup suspensi baru.

– Vespa 125 (1953) : Vespa 125cc dengan mesin generasi baru, Powernya sanggup menembus 5 HP dengan top speed mencapai 75 Km/h… Tak Cuma mesin, Vespa ini juga dibekali Bodywork baru yang lebih catchy dan ciamik dilihat.

– Vespa 125U (1953) : Versi Utility dari Vespa 125 standar. Dijual lebih murah 40% dibanding versi standarnya. Vespa ini juga sudah mengadopsi headlamp di setang, yang bakal jadi trend anyar Vespa kedepannya.

– Vespa 150 GS (1955) : Vespa terlaris di pasar luar negeri kala itu, Dibekali desain terbaru yang lebih mengutamakan aerodinamika… Model ini sekaligus sebagai Vespa yang jadi “bahan experiment favorit” pabrikan lain untuk diimitasi. Jantung pacunya dibekali mesin 150cc 2-Tak, 4-Percepatan, dengan Top speed mencapai 100 Km/h.

– Vespa 160 GS (1962) : Vespa penerus kesuksesan 150 GS. Dibekali Desain, Karburator, Knalpot, dan Mesin baru lebih powerfull, yang mampu memuntahkan tenaga hingga 8,2 HP…

– Vespa 150 GL (1963) : Versi Derivatif Vespa 150GS dengan ubahan styling baru yang lebih ciamik. Banyak kalangan menyebutnya sebagai “Vespa kontemporer dengan tampilan terbaik”

– Vespa 50 (1964) : Vespa pertama dengan mesin termungil (50cc – Small Frame) yang pernah dibuat. Motor ini dipasarkan untuk pasar Domestik Italia, dengan mesin yang tegak 45 derajat – dibanding vespa lain yang menggunakan mesin selonjoran alias horizontal… Vespa ini sekaligus sebagai karya terakhir dari sang Pengagas Vespa, Corradino D’Ascanio. Selain Vespa 50, Ada juga versi versi 90 cc (PTS 90) & 100 cc (P 100 TS) nya yang kita kenal di Indonesia dengan nama Vespa PTS.

– Vespa 180 Super Sport (1965) : Tercatat sebagai Vespa dengan mesin terbesar saat itu (181cc), yang diplot untuk menggantikan generasi Vespa 150/160 GS. Perubahan juga dilakukan di bagian bodywork untuk lebih memaksimalkan aerodinamika, serta kenyamanan pengendara.

– Vespa New 125 (1966) : Vespa dengan mesin 125cc Tegak 45 derajat, Plus desain paling radikal yang pernah ada.

– Vespa Super Sprint 90 (1966) : Vespa yang diposisikan diantara Vespa 50 & New 125. Dibekali dengan setang yang lebih rendah dan sempit, plus tebeng depan yang lebih lebar dan menutup pengendara. Diklaim mampu berlari hingga 93 Km/h.

– Vespa Primavera 125 (1968): Bersama dengan Vespa PX, Merupakan Vespa yang paling durable dan menjadi pilihan utama skuter di era nya. Hadir sebagai versi derivative dari Vespa New 125, meski terdapat banyak perbedaan di mesinnya. Dibekali dengan desain yang paling modern & advanced di eranya…

– Vespa 180 Rally (1968) : Vespa yang menandai awal penggunaan Rotary-Timing Fuel System di seluruh produknya. Mesinnya baru, plus dibekali desain yang lebih sporty disbanding versi 180cc sebelumnya, Vespa 180 SS.

– Vespa Elestart (1970) : Vespa pertama yang dibekali Electronic-Ignition. Sayang, Produksinya tak berlangsung lama.

– Vespa 200 Rally (1972) : Vespa dengan kapasitas mesin terbesar di eranya. Model ini mampu memuntahkan tenaga hingga 12,35 HP, plus Top speed 116 Km/h.

– Vespa Primavera 125 ET3 (1976) : Versi terbaru dari Sang Primavera, Dibekali dengan ET3 (Electronic 3 Intake Ports) yang diklaim mampu memaksimalkan power. Styling nya juga ikutan berubah disbanding versi sebelumnya.

– Vespa P125X (1977): Lebih dikenal dengan nama Vespa PX, Diikuti dengan kehadiran P200E (1978) & PX150E (1980). Dibekali dengan styling anyar yang mudah diterima seluruh kalangan, plus Mesin yang terkenal Durable. Vespa dengan nama paling tenar, sekaligus mencatatkan penjualan terbesar dalam sejarah Skuter…

– Vespa PK 125 (1983) : Diluncurkan sebagai pengganti dari Vespa Primavera ET3. Termasuk versi yang sukses, pernah mengacak-acak pasar Jepang dan menjadi Motor Non JDM Terlaris di negeri Sakura tersebut.

–Vespa PK 125 Automatic (1984): Vespa pertama dengan perubahan radikal, Berupa transmisi otomatis, plus perpindahan pedal rem kaki ke handle rem tangan kiri. Juga sudah dibekali dengan Automatic Oil-Petrol Mixer, dan Electronic Injection. Selain itu juga hadir Vespa PK 50 Automatic, Kedua Vespa ini menjadi cikal-bakal lahirnya Vespa Modern.

– Vespa T5 (1985) : Merupakan versi Sporty dari Vespa PX yang menjadi best-selling. Desainnya sudah ditambah windscreen berbahan plexiglas, plus sentuhan lubang spoiler di cowling depan… Vespa ini juga Dibekali mesin baru, yang menggunakan Alumunium Cylinder Block & 5 Intake Ports.

– Vespa 50 N (1989) : Salah satu Vespa 2-Tak terakhir yang diproduksi. Dibekali mesin anyar yang lebih powerfull dibanding generasi 50cc sebelumnya. Juga diproduksi dalam versi Transmisi Otomatis yang bernama “Vespa 50 N Speedmatic”…

– Vespa PX (2001): Ini dia generasi Vespa kontemporer yang terakhir, Yang diproduksi di awal millennium hingga saat ini. Dibekali styling classic yang seakan mengingatkan akan era kejayaan Vespa PX di tahun 1970-an silam, Namun juga dijejali dengan fitur terbaru seperti Elektrik Starter, Disc Cakram Depan, plus CDI yang modern. Mesinnya terdiri dari 125, 150 & 150cc dengan konfigurasi yang masih legendaris, 2-Tak (Disesuaikan dengan Negara tujuan penjualan). Produksinya sempat terhenti selama 3 tahun (2008-2011) lantaran masalah regulasi EURO3.

Awal Mula Masuknya Vespa ke Indonesia

Apakah Anda tahu Vespa di Indonesia sejak tahun 1960-an. Dulu hanya PT Danmotors Indonesia Vespa sebagai importir Vespa. Dapat dikatakan bahwa harga Vespa waktu itu setara dengan harga sebuah rumah tipe sederhana. Sejak itu Vespa menjadi kendaraan yang paling populer dari kendaraan bermotor oleh masyarakat. Namun, masukknya motor produksi Jepang seperti Honda akhirnya membuat Vespa terpinggirkan

Nah disini saya akan memberi info tentang sejarah Vespa Kongo,yang konon katanya adalah Vespa yang bisa disebut bersejarah di Indonesia

Vespa Kongo adalah vespa penghargaan dari pemerintah Indonesia kepada kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Kongo saat itu. Pasukan bernama Kontingen Garuda (disingkat KONGA atau Pasukan Garuda) yang turut diperhitungkan di dunia dibandingkan pasukan perdamaian negara lain itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Awalnya, saat Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Mesir langsung mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab dan merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia dengan datang langsung ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta. Untuk membalas budi Mesir dan Liga Arab, Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada 1956 dan Irak pada April 1960.

Pada 1956 itu, ketika Majelis Umum PBB memutuskan menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.

KONGA II dikirim ke Kongo pada 1960 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 1.074 orang, bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961.

KONGA III dikirim ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 3.457 orang, terdiri atas Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur, bertugas hingga akhir 1963. Menpangad Letjen TNI Ahmad Yani pernah berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada tanggal 19 Mei 1963.

Setelah menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa (sumber lain mengatakan ada juga penghargaan berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Di pasaran diketahui adanya vespa Kongo tahun 1963 untuk kontingen 2 dan 3. Kurang diketahui apakah kontingen 1 juga mendapatkannya, karena informasi semacam ini tidak mudah didapat. Yang menarik dan tidak diketahui banyak orang, pemberian vespa tersebut tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran dalam hal kepangkatan. Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa berwarna kuning dan biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah.

Selain itu guna membedakan vespa tersebut dari vespa lain yang satu tipe, disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya. Maka berseliweranlah vespa-vespa tersebut di jalan-jalan sehingga vespa dengan pantat bulat tersebut dikenal sebagian masyarakat sebagai vespa Kongo, sementara sebagian lain justru menyamaratakan dengan nama vespa ndog (telur) karena bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur.

Vespa Congo tidak diproduksi di Italia melainkan di Jerman. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras daripada Vespa bulat umumnya, vespa ini memiliki tingkat kelengkapan yang lebih daripada vespa buatan Italia yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T).

Jacob Oswald Hoffmann adalah orang Jerman yang berjasa memasukkan vespa ke Jerman. Kerjasama vespa dengan Hoffmann putus awal tahun 1955 karena Hoffmann mendesain model sport sendiri. Kemudian vespa bekerjasama dengan Messerschmitt Co. yang kemudian mengeluarkan produksi vespa pertamanya pada tahun 1955 itu juga. Mereka mengeluarkan dua model yaitu Vespa GS yang di Indonesia sering disebut sebagai GS versi Jerman dan 150 Touren. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957. Vespa GmbH Augsburg kemudian berdiri pada tahun 1958 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Saat kerjasama dengan Augsburg inilah Vespa Congo diorder untuk Indonesia.

Kedua model yang dibuat saat berkongsi dengan Messerchmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan skuter dan diproduksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Selanjutnya, Jerman memilih hanya mengimpor Vespa langsung dari Itali.

Ciri khas Vespa Kongo :

1. Spakboard bulat tidak ada sambungannya seperti vespa umumnya.

2. Ring (pelek/teromol) 10 inchi.

3. Punya tonjolan seperti tombol/saklar di sambungan koplingnya (posisi setang sebelah kiri).

4. Spidometer kotak & agak besar (berbeda dengan spidometer VNA/VNB).

5. Ada lambang garuda di body depan sebelah kiri (sekarang jarang yang ada).

6. Di atas spidometer ada lampu kecil seperti lampu cabe.

7. Nomor mesin diawali dengan kode VGLB.

8. Pada BPKB tercantum tulisan ex Brigade Garuda III.

Semoga Artikel yang saya share bermanfaat yaa Teman-Teman hehe……

Sumber 1:https://enoanderson.com/blog/2015/09/23/sejarah-vespa-di-dunia/

Sumber 2:http://vespajava.blogspot.co.id/2012/01/sejarah-vespa-kongo.html

I

Lebih Baik Naik Vespa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post