Suardam Djamadi, S.Pd., M.M.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GADIS, MENYIAPKAN GURU SEUTUHNYA

Gadis yang saya maksudkan adalah Gagasan dan Ide Strategis, meminjam judul sebuah kolom terbitan Harian Sulawesi Tenggara.

Dengan embel-embel Drs, S.Pd, atau bahkan M.Pd, apakah Anda yakin mampu menjadi guru yang seutuhnya? Maaf jika saya mengatakan bahwa itu belum tentu. Saya boleh mengklaim diri “hebat” ekonomi, sebagaimana Anda boleh mengklaim diri Anda hebat Fisika, hebat kimia, hebat matematika, hebat Bahasa Inggeris. Mengapa kita boleh mengklaim diri kita hebat? karena kita telah berstatus sarjana, kesarjanaan produk kampus. Sia-sialah sebuah kampus jika tidak menghasilkan lulusan hebat.

Sejatinya, guru kata orang, digugu dan ditiru. Digugu ilmu dan keterampilannya, ditiru tingkah lakunya. Sesuai keinginan Ki Hajar Dewantara, untuk berada didepan sebagai ujung tombak, berbaur ditengah sebagai rekan dan motivator, atau dibelakang sebagai pendorong?

Mari kita lihat kenyataan di antara kita sebagai guru. Berapa persen guru di sekolah kita yang mencurahkan segenap hati dan perasaannya demi mendidik siswa, berapa persen guru yang dengan serius bekerja sebagai guru tanpa “nyambi”, Berapa persen guru yang ikhlas membimbing ekskul demi peningkatan keterampilan siswanya?

Lihatlah reseptionis hotel yang tak bergeming dari tempat kerjanya bila jam kerja belum selesai! Teller bank yang tak meninggalkan costumernya walau sekedar “ngopi” sebelum jam istrahat tiba! Lihat mereka yang bekerja sangat luar biasa melayani kliennya. Lalu lihat pula teman guru, meninggalkan kelas dengan menitip tas sebagai penjaga siswa, kemudian masuk diakhir jam sekedar menutup pertemuan, atau bahkan menyuruh siswa mengambil tas laptop yang tertinggal karena asyik “ngerumpi” di kantor. Teman guru yang pura-pura sibuk ketika jam pelajarannya dimulai sekaligus keluar sebelum jam usai. Datang terlambat pulang paling cepat. Saya sangat yakin lakon itu sering menjadi tontonan gratis di antara kita.

Tentunya tidak semua seperti itu. Karena banyak guru yang juga sudah konsisten dengan tugasnya.

Jika kita sependapat, maka mungkin pertanyaanya adalah apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki keadaaan ini? Tentunya jawabannya tidak sederhana. Mari kita menganalisis akar masalahnya lebih awal.

Jika pembaca setuju dengan saya, maka saya ingin mengatakan bahwa penyebabnya adalah mental kita, -saya dan mungkin anda- belum sepenuhnya memiliki mental guru yang seutuhnya. Saya yang tadi mengkalim hebat ekonomi belum tentu mampu menjadi guru ekonomi seutuhnya, anda yang mengklaim hebat fisika mungkin belum mampu menjadi guru fisika seutuhnya. Hebat ekonomi, hebat fisika, hebat matematika tidak menjamin akan menjadi guru ekonomi yang baik, guru fisika yang baik, guru matematika yang baik.

Kehebatan guru bukan hanya berasal dari kepala namun sejatinya dari hati. “jika ingin melihat sesorang itu baik, maka lihatlah hatinya” Guru yang digugu dan ditiru intinya adalah hati, komitmen, integritas, ikhlas, kerja keras, peduli kepada siswa dan lain-lain. Sementara teori adalah alat yang digunakan sebagai guru layaknya linggis bagi petani, pistol bagi polisi. Guru tempo “doeloe” begitu inspiratif walau ilmu tak seberapa. Namun karena mereka bekerja dengan hati menjadikan anak muridnya berbakti dan ilmunya berkah.

Bagaimana membentuk guru seutuhnya? Solusinya adalah:

1. Sikap guru harus dibentuk dari kampus, bukan hanya teori dan ilmu mengajar yang harus dicekoki kepada mahasiswa. Jauh dari itu perlu ilmu mendidik tentang bagaimana menjadi guru yang baik sesuai dengan sikap guru yag harus digugu dan ditiru.

2. Melalui pembekalan pada pra jabatan. Disinilah peran dan fungsi lembaga/organisasi keguran (PGRI, IGI, FSGI) untuk membekali calon anggotanya dengan ilmu keguruan yang seutuhnya. Materi prajabatan bersifat general, perlu materi keguruan khusus yang memastikan para guru memunyai bekal sebagai guru seutuhnya.

3. Kalau itu pun tak mampu dilakukan maka palang pintu terakhir yang mampu mengatasi itu adalah kepala sekolah. Jargon ditiru dan digugu rumusnya dilapangan sangat sederhana. Jika siswa hebat, itu karena gurunya hebat. Guru hebat karena kepala sekolahnya hebat. Sekolah maju adalah sekolah yag dipimpin oleh kepala sekolah yang cemerlang dalam arti yang luas. Prestasi siswa tercapai atas binaan guru Profesional, Guru berprestasi atas binaan kepala sekolah berprestasi. Demikian pula sebaliknya.

Terhadap mana yang terbaik di antara ketiga pilihan di atas, tentu membutuhkan perdebatan, namun sejatinya, diolah dan diproduk oleh Perguruan Tinggi, kemudian dipoles dalam Pra Jabatan, selanjutnya dirawat dan digunakan oleh kepala sekolah.

Profil Penulis

Nama : Suardam Djamadi, S.Pd., M.M.

Tempat tgl lahir : Pasaran 20 Okt 1968

Alamat : Aspol Anggeraja

Unit Kerja : SMAN 12 Enrekang

Pengalaman kerja:

1. Diangkat pertama kali menjadi CPNS di SMAN 1 Tinangkung Kec Tinangkung Kab. Banggai Sulawesi Tengah

2. Dimutasikan ke SMAN 1 Anggeraja Tahun 2000

3. PLT Kepala sekolah di SMAN 2 Enrekang Tahun 2017

4. Kepsek SMAN 12 Enrekang 2017 sampai sekarang

Prestasi:

1. Juara 1 Gupres SMA Tkt kabupaten Tahun 2012

2. Juara 2 Lomba Inovasi pembelajaran TKT Provinsi Tahun 2014

3. Juara 1 Penataran Guru Ekonomi SMA Tingkat Nasional di PPPPTK PKN IPS Malang Tahun 2015.

4. Fasilitator Kabupaten USAID-DBE 3 Tahun 2011

5. Core Trainer Kemitraan DB3 Tahun 2012

6. Core Trainer Peer Mediation DBE 3 Tahun 2013

7. Instruktur Provinsi Guru Pembelajar Tahun 2015

8. Instruktur Nasional Guru Pembelajar Tahun 2016

9. Instaruktur Provinsi K13 Mapel Ekonomi Tahun 2015.

10. Instaruktur Nasional K13 Mapel Ekonomi Tahun 2016.

Buku

1. Buku bersama dengan Judul: Sekolahku Surga Inovesiku ;

ISBN 978-623-6929-10-0 KDT BAR 2020

Buku singel : Judul Menakar Investasi Bawang Merah di Kabupaten Enrekang ISBN: 978-623-6929-08-7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak. Sukses untuk literasi di Kab. Enrekang. Ewako

10 Dec
Balas

Mantap selamat berkarya sukses selalu pak

10 Dec
Balas

Wow. Kereen Pak. Selamat berkarya Salam literasi

10 Dec
Balas

bekerja dengan hati menjadikan anak muridnya berbakti dan ilmunya berkah.

10 Dec
Balas

Aku tersinggung pak hehehe

10 Dec
Balas

Aku tersinggung pak hehehe

10 Dec
Balas

Aku tersinggung pak hehehe

10 Dec
Balas



search

New Post