KETIKA REALITA TAK SEINDAH EKPEKTASI
Ketika ekspetasi diluluh-lantahkan oleh realita
Saat itulah kecewa datang menyapa
Seakan memberi sinyal dan pengajaran
Bahwa tidak boleh menaruh rasa berharap yang berlebihan akan sesuatu
Tapi apa daya, kita adalah manusia
Selalu berharap akan suatu hal
Awalnya tak besar hanya sedikit saja
Tapi berjalannya waktu semakin membesar
Terus membesar, hingga akhirnya dibuyarkan oleh realita
Beranjak dari sepi menuju keramaian melintasi gerahnya cahaya
Tak ada nada dan irama
Yang ada hembusan angin bersama jerit pasir yang terkoyak
Deburan ombak menepi, menghapus semua harapan
Buat apa mata memandang indahnya lembayung
Sedangkan hati gelap dalam keangkuhan
Anganku berlari menyusuri waktu
Berharap sapa menjadi temu
Namun, yang ku dapat hanyalah semu
Untuk kecewaku yang tak berujung
Semoga damai menjadi pengunjung
Tantangan Hari ke-66
Bekasi, 12 Juni 2020
Salam literasi,
Subhan Maulana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah, puisi yang keren menewen. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih banyak, Bunda. Mohon bimbingannya. Sukses selalu, barakallah
Tetap semangat
Siap, Bunda. Terima kasih sudah berkunjung, barakallah
Puisi yang sarat makna Pak
Terima kasih banyak, Bunda. Barakallah
Puisi yang sarat makna Pak
Masyaallah sairnya itu bagus banget. Wihh mantap dah sukses slalu barakallah
Terima kasih banyak, Urmila. Mohon saran dan kritiknya. Sukses selalu, barakallah