Subkhiatin Noor

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SELALU ADA CERITA DENGANMU

Masih kuingat waktu itu Hari Kamis, 2 Januari 2020 adalah kembali bintang-bintang kecilku beraktifitas di madrasah. Rasa kangenku mendadak hilang melihat wajah-wajah ceria mereka. Sengaja hari partama tidak langsung materi pelajaran tapi aku memilih curah pendapat dan berbagi pengalaman selama liburan.

Wow.. ternyata seru sekali cerita-cerita mereka. Ada yang di rumah saja bersama keluarga, ada yang pergi ke rumah nenek dan saudaranya, ada yang berlibur keluar kota, ada yang hanya nonton TV dan mainan hp, ada yang mencoba jadi koki karena suka memasak.. dan masih banyak lagi. Aku pun memberi aplause dan serentak bertepuk tangan untuk bintang-bintang kecilku yang hebat

Di tengah keceriaan dan senyumnya yang lepas aku mencoba menggelitik dengan tawaran sederhana yang menggoda seraya kataku,.. “hay bagaimana kalau hari ini tidak usah ada pelajaran, kalian bebas trus pulang pagi”.. lagi-lagi serentak mereka berkata. horeeee...ada yang nyeletuk

asyiik..cocok bu guru, hee ,,pulang pagi..

aku pun terbelalak tak lupa tersenyum melihat tingkah mereka yang lucu, sambil nerocos mengajukan pertanyaan lagi... “hay anak-anak hal apa yang paling kamu suka sampai kamu pengin libur terus. Mereka pun menjawab bersautan.. seneng bu bisa main sepuasnya..seneng bu guru tidak pusing..

Ok terima kasih kalian memang murid-murid bu guru yang hebat.. tepuk tangan untuk semua kalian yang Smart. Begitu kataku seraya menutup pertemuan pertamaku waktu itu.

Dari semua celotehan bintang-bintang kecilku aku akan mengatakan bahwa sebagai guru harus cerdas, ya cerdas bagaimana memahami murid-muridnya, cerdas bagaimana bisa membuat muridnya ceria, cerdas bagaimana bisa membuat murid tidak pusing menerima pembelajaran. Intinya guru harus kreatif dan inovatif dalam meramu dan menyajikan pembelajaran. Agar mereka betah di kelas dan merasa senang serta tidak bosan dalam menerima pelajaran.

Beberapa hari kemudian, waktu itu Hari Senin, masih di bulan Januari, aku merasa senang melihat bintang-bintang kecilku bersemangat dalam belajar.

Wow ... mengasikkan kegiatan belajar mengajar hari itu, mereka selalu berceloteh tralala dalam menanggapi sebuah gambar atau berpendapat semua masalah yang aku ajukan. Dan bahagiaku adalah ketika bisa membuat mereka tertawa dan gembira. Sampai tak terasa dan lupa kalau bel pulang sudah berbunyi.

Sampai akhirnya kututup kegiatan belajar mengajar dengan mendoakan mereka seraya berkata, “ anak-anakku semoga kalian semua menjadi orang yang sukses, orang kaya, menjadi bos dan menjadi pengusaha yang .... mereka pun serentak menyahut yang dermawan,” dan semua bilang aamiin..Aku pun bangga mendengarnya.

Ya Allah.. dengarlah dan kabulkanlah celotehan mereka dan berkahkan ilmunya aamiin....

Masih tentang kamu bintang-bintang kecilku...

Seperti biasa pagi itu aku menyapa dengan senyum dan salam.

Hay gimana kabar kalian hari ini?

Mereka pun serentak menjawab alhamdulillah kabar baik bu guru...

Suara ramai saling bersautan, aku pun terdorong untuk memberikan pertanyaan yang tidak mereka duga. Anak-anak coba dengarkan!, “Kataku sambil berdiri dan berjalan mendekati mereka.”

Sudah berbuat baik apakah kamu hari ini kepada ibumu atau kepada siapa saja..

Sejenak mereka terdiam. Aku pun melanjutkan bertanya, “dan sudah berbuat jelek apakah kamu kepada teman-temanmu?

Mereka pun mulai ramai dan berceloteh..mengejek Bu, disahut lagi ngumpetin sepatu temen bu, disahut lagi mengejek orang tua temen bu, dan masih banyak lagi.

Ku lanjutkan lagi bertanya, “ bandingkan banyak mana perbuatan baik atau jelekkah yang sudah kalian lakukan?

Mereka pun terdiam saling pandang satu dengan yang lain. Seakan ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu. Ternyata akhirnya mereka pun buka suara saling bersautan. Lebih banyakan perbuatan jelek bu Dan dari beberapa diantara mereka pun ada yang terdiam seakan mengiyakan.

Anak-anakku... kembali aku memanggil..

Yuk berdiri semuanya... aku pun sambil berjalan berkeliling mengajak mereka untuk berdiri. Ucapkan kata maaf kepada teman-teman kalian, salinglah minta maaf dan memberi maaf satu dengan yang lain. Mereka pun segera beranjak, saling tersenyum, mengatur posisi, urut bergantian untuk saling memaafkan. Dan sejak saat itu saling memaafkan menjadi menu wajib di kelasku.

Intinya kuajari mereka membiasakan saling memafkan ketika awal pembelajaran dan ketika akhir pembelajaran. Agar mereka belajar dengan hati yang bersih dan mengakhiri pembelajaran dengan hati yang bersih pula.

Masih kuingat waktu itu Hari Kamis, 2 Januari 2020 adalah kembali bintang-bintang kecilku beraktifitas di madrasah. Rasa kangenku mendadak hilang melihat wajah-wajah ceria mereka. Sengaja hari partama tidak langsung materi pelajaran tapi aku memilih curah pendapat dan berbagi pengalaman selama liburan.

Wow.. ternyata seru sekali cerita-cerita mereka. Ada yang di rumah saja bersama keluarga, ada yang pergi ke rumah nenek dan saudaranya, ada yang berlibur keluar kota, ada yang hanya nonton TV dan mainan hp, ada yang mencoba jadi koki karena suka memasak.. dan masih banyak lagi. Aku pun memberi aplause dan serentak bertepuk tangan untuk bintang-bintang kecilku yang hebat

Di tengah keceriaan dan senyumnya yang lepas aku mencoba menggelitik dengan tawaran sederhana yang menggoda seraya kataku,.. “hay bagaimana kalau hari ini tidak usah ada pelajaran, kalian bebas trus pulang pagi”.. lagi-lagi serentak mereka berkata. horeeee...ada yang nyeletuk

asyiik..cocok bu guru, hee ,,pulang pagi..

aku pun terbelalak tak lupa tersenyum melihat tingkah mereka yang lucu, sambil nerocos mengajukan pertanyaan lagi... “hay anak-anak hal apa yang paling kamu suka sampai kamu pengin libur terus. Mereka pun menjawab bersautan.. seneng bu bisa main sepuasnya..seneng bu guru tidak pusing..

Ok terima kasih kalian memang murid-murid bu guru yang hebat.. tepuk tangan untuk semua kalian yang Smart. Begitu kataku seraya menutup pertemuan pertamaku waktu itu.

Dari semua celotehan bintang-bintang kecilku aku akan mengatakan bahwa sebagai guru harus cerdas, ya cerdas bagaimana memahami murid-muridnya, cerdas bagaimana bisa membuat muridnya ceria, cerdas bagaimana bisa membuat murid tidak pusing menerima pembelajaran. Intinya guru harus kreatif dan inovatif dalam meramu dan menyajikan pembelajaran. Agar mereka betah di kelas dan merasa senang serta tidak bosan dalam menerima pelajaran.

Beberapa hari kemudian, waktu itu Hari Senin, masih di bulan Januari, aku merasa senang melihat bintang-bintang kecilku bersemangat dalam belajar.

Wow ... mengasikkan kegiatan belajar mengajar hari itu, mereka selalu berceloteh tralala dalam menanggapi sebuah gambar atau berpendapat semua masalah yang aku ajukan. Dan bahagiaku adalah ketika bisa membuat mereka tertawa dan gembira. Sampai tak terasa dan lupa kalau bel pulang sudah berbunyi.

Sampai akhirnya kututup kegiatan belajar mengajar dengan mendoakan mereka seraya berkata, “ anak-anakku semoga kalian semua menjadi orang yang sukses, orang kaya, menjadi bos dan menjadi pengusaha yang .... mereka pun serentak menyahut yang dermawan,” dan semua bilang aamiin..Aku pun bangga mendengarnya.

Ya Allah.. dengarlah dan kabulkanlah celotehan mereka dan berkahkan ilmunya aamiin....

Masih tentang kamu bintang-bintang kecilku...

Seperti biasa pagi itu aku menyapa dengan senyum dan salam.

Hay gimana kabar kalian hari ini?

Mereka pun serentak menjawab alhamdulillah kabar baik bu guru...

Suara ramai saling bersautan, aku pun terdorong untuk memberikan pertanyaan yang tidak mereka duga. Anak-anak coba dengarkan!, “Kataku sambil berdiri dan berjalan mendekati mereka.”

Sudah berbuat baik apakah kamu hari ini kepada ibumu atau kepada siapa saja..

Sejenak mereka terdiam. Aku pun melanjutkan bertanya, “dan sudah berbuat jelek apakah kamu kepada teman-temanmu?

Mereka pun mulai ramai dan berceloteh..mengejek Bu, disahut lagi ngumpetin sepatu temen bu, disahut lagi mengejek orang tua temen bu, dan masih banyak lagi.

Ku lanjutkan lagi bertanya, “ bandingkan banyak mana perbuatan baik atau jelekkah yang sudah kalian lakukan?

Mereka pun terdiam saling pandang satu dengan yang lain. Seakan ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu. Ternyata akhirnya mereka pun buka suara saling bersautan. Lebih banyakan perbuatan jelek bu Dan dari beberapa diantara mereka pun ada yang terdiam seakan mengiyakan.

Anak-anakku... kembali aku memanggil..

Yuk berdiri semuanya... aku pun sambil berjalan berkeliling mengajak mereka untuk berdiri. Ucapkan kata maaf kepada teman-teman kalian, salinglah minta maaf dan memberi maaf satu dengan yang lain. Mereka pun segera beranjak, saling tersenyum, mengatur posisi, urut bergantian untuk saling memaafkan. Dan sejak saat itu saling memaafkan menjadi menu wajib di kelasku.

Intinya kuajari mereka membiasakan saling memafkan ketika awal pembelajaran dan ketika akhir pembelajaran. Agar mereka belajar dengan hati yang bersih dan mengakhiri pembelajaran dengan hati yang bersih pula.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu guru cerdas, Salam literasi

05 Dec
Balas

Mantab..belajar dari hati

29 Apr
Balas



search

New Post