Show Don't Tell ada yang sudah pernah tahu?

Ya..! Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan "menunjukan, bukan memberitahukan" ini adalah tehnik dalam menulis.

Sebagai penulis yang masih sangat miskin ilmu penulisan, saya terus mencari tahu, bagaimana menghasilkan tulisan yang renyah, serenyah ayam goreng kriuk-kriuk. Tehnik ini yang saya selusuri dengan seksama. Dalam menulis non fiksi.

Ketika memposting sebuah cerita fiksi saya pernah mendapat kritik, tentang perasaan. Nah.. ! Setelah saya membaca beberapa buku dan artikel tentang menulis baru saya temukan jawabannya, ternyata ini tooh...! Show don't Tell. "penasaran, apa yang dikritik?"

Setelah saya posting tulisan, saat itu saya menceritakan kemarahan seorang Ibu tiri yang galaknya level 5, kebayanglah..bagaimana si ibu tiri tehadap anaknya bernama Bela, Anak berumur 5 tahun, masih imut-imut, menggemaskan, lucu, dan sangat ceria. Saat itu saya hanya menuangkan apa yang ada di isi kepala saya, kemarahan dengan garang dan meledak-ledak. Hanya saja, saya menulis kurang bisa mengerti ilmunya, sebagai dalih 'orang eksak' padahal mah sayanya aja yang belum belajar banyak penulisan yang baik. Saya menulis 'Aku benar-benar Marah!' ini adalah Tell (memberitahukan) seharusnya tidak seperti ini, tidak menulis kata sifat secara langsung, tetapi mendeskripsikan dengan baik, Seperti 'Aku menatap tajam kearahnya, seperti puluhan anak panah menghujam tepat dijantungnya, Bela tertunduk lemah, tubuhnya yang kecil menggigil, luapan rasa takut yang mencekam' inilah Show. Yang seharusnya saya tulis.

Ya. Sebuah kesalahan akan membekas dan menguatkan tekad kita untuk jauh lebih baik. Begitupun dengan menulis. Hari ini tulisan kita mungkin kurang bagus, namun kedepannya yakinlah tulisan kita akan jauh lebih bermakna bukan sekedar bagus.

Okray...! Semangat menulis.