Suci Nur Apriyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) MELALUI MODEL PEMBE

A. Deskripsi

Berdasarkan pengalaman praktik pembelajaran yang dilaksanakan pada semester 1 dan 2 maka munculah permasalahan-permasalahan pada proses pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran biologi ditemukan beberapa kasus yang menarik diantaranya adalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif dan rendahnya kemampuan keterampilan proses sains pada siswa.

Guru memiliki peran dan tanggungjawab dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas secara baik dengan penggunaan model dan media pembelajaran yang inovatif, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai. Adapun penyebab rendahnya kemampuan keterampilan proses sains siswa dikarenakan belum terbiasa dilatih secara maksimal dalam pembelajaran sehari-hari.

Menganalisis permasalahan pembelajaran dengan studi kasus penting dilakukan karena guru harus mampu menentukan metode, pendekatan, model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Analisis Situasi

Analisis situasi menunjukan bahwa model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik minat belajar siswa, karena tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Beberapa siswa cenderung lebih tertarik dan responsif terhadap gaya belajar audio visual. Namun model dan media pembelajaran yang disajikan oleh guru masih bersifat konvensional dan terbatas.

Sebagai seorang guru, saya mempersiapkan perencanaan pembelajaran, dimulai dari pemilihan tujuan pembelajaran, pengembangan tujuan pembelajaran dan penyusunan RPP. Selain itu rencana penilaian disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Perancangan penilaian meliputi kisi-kisi, desain pertanyaan, dan rubrik penilaian.

Disini saya mengambil peranan menggunakan pembelajaran Project Based Learning dan merancang media pembelajaran abad 21 yang menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi dan penggunaan teknologi. Saya menggunakan slide power point, video pembelajaran yang sesuai dengan meteri yang akan disampaikan kemudian membuat LKPD-E berbentuk Live worksheet dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi quizizz, dimana media-media tersebut dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran serta dapat melatih kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan keterampilan proses sains pada siswa.

Penerapan inovasi pembelajaran ini melibatkan Dosen Pembimbing, Guru pamong, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, serta Siswa kelas X-2.

Tantangan yang saya hadapi adalah ketika menyusun live worksheet saya kesulitan dalam mengkaitkan video pembelajaran dan memunculkan indicator-indikator keterampilan proses sains dalam satu wadah selain itu dikejar oleh timeline. Hal tersebut bisa diatasi dengan sharing dan diskusi dengan teman sejawat sehingga dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

C. Alternatif Solusi

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa dalam proses kegiatan belajar dapat dilakukan penilaian diagnostic terlebih dahulu. Hasil penilaian diagnostic menjadi dasar merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selannutnya merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Aksi nyata yang saya lakukan adalah membuat dan menerapkan RPP ketika mengajar dikelas yang disesuaikan dengan kondisi siswa. Pembelajaran menggunakan Project Based Learning terintegrasi teknologi yaitu adanya media powerpoint, video animasi, LKPD-E Live worksheet dan aplikasi quizizz sehingga membuat siswa tertarik dalam pembelajaran. Pembelajaran diawali memotivasi siswa dengan tayangan video menjaga lingkungan, mengecek presensi dan menyelipkan ice breaking awal. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik sehingga terdapat interaksi dengan siswa, guru memberikan sebuah permasalahan yang berbeda berupa link video yang diakses pada Live worksheet masing-masing kelompok. Menjadikan kegiatan pembelajaran terpusat kepada siswa dengan metode diskusi. Siswa menginvestigasi setiap permasalahan dalam Live worksheet, sehingga siswa belajar tentang keterampilan proses sains pada aspek merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengkomunikasikan hasil dan menginfersi. Diakhir pembelajaran guru dan siswa melakukan ice breaking sebelum melakukan postes dengan indicator soal berpikir kreatif melalui aplikasi quizizz. Guru juga memberikan rewards kepada siswa.

Berdasarkan hasil refleksi siswa, mereka dapat belajar mengembangkan keterampilan proses sains, belajar berpikir kreatif dengan pembelajaran inovatif dan media variatif sehingga proses belajar lebih menyenangkan.

Dalam menjawab tantangan ini saya juga mengacu pada buku referensi yang relevan, video materi pembelajaran dari youtube, membuat lembar kerja peserta didik berupa live worksheet, dan materi yang relevan lainnya, termasuk referensi dalam pembelajaran berdiferensiasi dan penggunaan teknologi. Sehingga saya dapat memahami pengajaran yang efektif serta memperoleh gagasan-gagasan kreatif yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran yang inklusif dan responsive terhadap kebutuhan siswa.

D. Evaluasi

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Penerapan model Project Based Learning dan merancang media pembelajaran abad 21 yang menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi dan penggunaan teknologi telah menghasilkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada siswa. Media pembelajaran abad 21 yang digunakan diantaranya slide power point, video pembelajaran, live worksheet dan quizizz. Pembelajaran memanfaatkan teknologi dengan mengkaitkan permasalahan kontekstual membuat siswa tertantang untuk menyelesaikan Solusi dari permasalahan tersebut. Siswa tidak lagi dibatasi pada pembelajaran ceramah yang homogen, tetapi dapat memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Terlihat saat proses pembelajaran siswa antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan yang diinstruksikan guru. Guru harus mampu memanfaatkan teknologi modern untuk memberikan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan semakin kreatif, memaksimalkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan menumbuhkan keterampilan abad 21 (kolaborasi, komunikasi, berpikir kreatif dan kritis). Guru harus selalu terbuka terhadap perubahan agar dapat memenuhi kebutuhan siswa.

Daftar Pustaka

Azzahra, U., Arsih, F., & Alberida, H. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi: Literature Review. BIOCHEPHY: Journal of Science Education, 3(1), 49-60. https://doi.org/10.52562/biochephy.v3i1.550

Hartini, R. F., Ibrohim, I., & Qohar, A. (2018). Pemahaman konsep dan keterampilan proses sains melalui inkuiri terbimbing berbasis lingkungan pada materi ekosistem. Jurnal Pendidikan: Teori, penelitian, dan pengembangan, 3(9), 1168-1173.

http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v3i9.11531

Rochmania, D. D., & Restian, A. (2022). Pengaruh penggunaan media belajar video animasi terhadap proses berfikir kreatif siswa sekolah dasar. Jurnal Basicedu Vol, 6(3), 3435-3444.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post