E. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang (Hakim, 2004:22). Dengan adanya hambatan tersebut, seseorang yang sedang melakukan proses belajar tidak akan mencapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan. Dari pengertian di atas, maka untuk mengetahui seseorang mengalami kesulitan belajar adalah dengan cara mengetahui sejauhmana seseorang terhambat dalam mencapai tujuan belajarnya.

Kurikulum yang berlaku sekarang ini menunjukkan tingkatan tujuan belajar yang berbeda-beda di setiap tingkatan. Dimana di setiap tingkatan harus mencapai tujuan belajar dengan jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui kesulitan belajar ini diperlukan suatu tindakan khusus yang disebut diagnosis kesulitan belajar.

Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak. Diagnosis kesulitan belajar siswa ini dapat dilakukan dengan memperhatikan indikasi-indikasi sebagai berikut:

1. Nilai mata pelajaran di bawah nilai tuntas.

2. Nilai mata pelajaran di bawah nilai rata-rata kelas.

3. Prestasi belajar yang dicapai tidak seimbang dengan intelegensia yang dimiliki.

4. Emosi dan perasaan yang disampaikan kepada teman, guru, wali kelas atau guru BP.

5. Kondisi kepribadian yang labil seperti tidak tenang, apatis, tidak konsentrasi, dan sebagainya.

(Hakim, 2004:23)

SMK Negeri 3 Tuban, 5 Desember 2020