Sucipto

SMK Negeri 3 Tuban...

Selengkapnya
Navigasi Web

PEMBELAJARAN DARING

Terjadinya Pandemi Covid-19 berakibat terajdinya perubahan pada segala sendi kehidupan masyarakat di Indonesia bahkan dunia. Salah satu yang terdampak dari pandemi Covid-19 ini adalah sendi pendidikan nasional. Pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah bisa dikatakan sedikit mengalami kegamangan dan kekagetan yang luar biasa pada awal terjadinya pandemi ini. Hal ini disebabkan ketidaksiapan pendidik dan peserta didik dengan terjadinya perubahan proses pembelajaran di sekolah. pembelajaran tatap muka yang sudah menjadi sesuatu yang nyaman tiba-tiba berubah menjadi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi digital. Berdasarkan hal ini dan adanya pengamatan terdapat minimal 3 gejala yang menyebabkan perubahan semua dimensi ini yaitu: 1) Academic cultural shock; 2) Educational technology infiltration; 3) Technology Adoption.

1. Academic Cultural Shock

Terjadi kekagetan budaya akademik di semua tingkatan pendidikan dari pendidikan dasar sampai Perguruan Tinggi. Kekagetan budaya akademik ini berdasarkan pengamatan mengubah 4 hal yaitu: a) perubahan pembelajaran dari model tatap muka menjadi pembelajaran daring; b) ketidaksiapan perangkat dari learning from classroom menjadi learning from home; c) perubahan dari printed material menjadi digital dan online resources; dan d) perubahan dari teknologi sederhana menjadi aneka aplikasi.

a) Perubahan pembelajaran dari model tatap muka menjadi pembelajaran daring. Kekagetan ini memunculkan anggapan bagi pendidik dan peserta didik “dipaksa” untuk melaksanakan pembelajaran daring. Padahal di dalam benak mereka tidak siap untuk melaksanakan pembelajaran model daring ini. Ini terjadi karena pembelajaran tatap muka sudah menjadi budaya pendidikan sehari-hari yang sudah berurat berakar dalam kehidupan pendidikan kita. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di dalam kelas tiba-tiba terjadi pergeseran melalui pembelajaran daring.

b) Pergeseran berikutnya adalah terjadinya ketidaksiapan segala perangkat baik pendidik maupun peserta didik mengubah perilaku belajar dari “learning from classroom” menjadi “learning from home”.

c) Perubahan sumber belajar yang semula berupa printed material berupa buku cetak atau modul cetak menjadi buku digital (e-book) dan online resources.

d) Perubahan penggunaan teknologi sederhana menjadi aneka aplikasi menjadikan pendidik dan peserta didik gagap karena ketidakmampuan penguasaan aplikasi. Hal ini menjadikan pembelajaran daring dianggap merepotkan pada awalnya.

2. Educational Technology Infiltration

Terjadi penyusupan atau peresapan teknologi yang berkembang dari seluruh dunia. Terjadinya penyusupan teknologi informasi berbasis digital secara masif “yang penting” pembelajaran terlaksana. Teknologi informasi apapun bisa digunakan selama dianggap mendukung proses pembelajaran. Bahkan ada beberapa ironi ketika pembelajaran hanya dilaksanakan dengan menggunakan group Whatsapps saja. Pertanyaan yang kemudian muncul apakah pembelajaran melalui group ini termasuk kategori Learning Manajamen System (LMS) dalam kaitannnya dengan pelaksanaan pembelajaran daring. Oleh karena itu perlu dilakukan studi penajaman terhadap pemahaman konsep pembelajaran daring. Aplikasi berupa video juga sering kali digunakan dalam usaha melaksanakan proses pembelajaran. Bahkan ketika sudah melaksanakan pertemuan dengan menggunakan media aplikasi zoom sudah dianggap pelaksanaan pembelajaran sudah terlaksana. Bahkan ada proses pembelajaran yang hanya berorientasi pada kumpulan tugas-tugas yang tentu sangat membahayakan bagi perkembangan otak kiri peserta didik.

3. Technology Adoption

Terjadinya adopsi teknologi akan ujung dari Academic cultural shock dan Educational technology infiltration. Adopsi teknologi adalah keadaan untuk memilih atau menolak untuk menggunakan teknologi. Dengan demikian dengan sadar akan sampai pada memilih teknologi apa yang akan digunakan untuk proses pembelajaran daring yang sesuai dengan kondisi sekolah, pendidik dan peserta didik. Vicon atau LMS apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Beberapa LMS yang dapat digunakan antara lain moodle, google classroom, edmodo, schoology, sevimaEdlink. Penggunaan aplikasi video conference antara lain zoom, skype, cisco webex, google meet, jitsi, facetime meeting.

SMK Negeri 3 Tuban, 2 Nopember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jazakallah ulasannya Pak Sucipto, barakallah Aamiin

03 Nov
Balas

MasyaAllah jadi tambah pengetahuan, keren pak ulasannya... terima kasih

02 Nov
Balas

terimakasih pak sudah share ilmu yang bermanfaat

02 Nov
Balas

Keren Ulasannya Pak..Terimakasih sdh berbagi ilmunya..salam sukses selalu

02 Nov
Balas

Keren ulasan nya pa... Inspiratif salam literasi

02 Nov
Balas



search

New Post