Suci Rahayu S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KENANGAN MARYLAN,MEDAN

KENANGAN MARYLAN,MEDAN

KENANGAN MARYLAN, MEDAN

Oleh : Suci Rahayu,S.Pd.

Terik matahari dan gerahnya udara di Marylan, kota Medan, membuat ayu tak tahan berada di ruangan sempit tempat ia membuka laptopnya saat jam kosong. Ayu bergegas keluar dan mencari angin segar. Ia duduk di ayunan di taman bermain anak-anak TK dan PAUD. Angin kering menyapanya, meski tak sesejuk angin di lereng Rembangan, namun ayu merasakan sedikit segar.

Dering handphone membangunkan dari lamunannya tentang perjalanan pulangnya ke Jawa.

“Assalamu’alaikum Bunda… “ suaranya agak serak seperti habis menangis,

“Wa’alaikumussalam” jawab Ayu, dengan suara tersendat.

Dyan meluapkan kerinduannya. Sudah hampir satu tahun tidak bertemu dengan bundanya, Ayu pun terlihat berkaca-kaca saat berbicara di handphone.

“Kapan Bunda pulang, kangen Bun… “ kata putrinya.

“Doakan urusan Bunda cepat kelar ya sayang, biar Bunda cepat pulang. Insya Allah Idul Fitri Kita sudah bisa bersama.”

Ayu mencoba menghibur putrinya yang sudah merajuk dan merindukannya.

Terasa kerongkongan Ayu makin kering saat itu yang sedang puasa, dada terasa sesak, air matapun jatuh membasahi pipi Ayu yang kering.

Bel berdering pertanda jam pelajaran telah usai. Semua siswa SDIT Raudhatus Sakinah menemui orangtua yang sudah siap di depan pintu gerbang menjemput mereka. Ayu pun membereskan laptop dan tasnya untuk bersiap pulang.

“Bunda, Ayo kita pulang Bund” Kak Risma memanggil Ayu.Dia adalah sahabat Ayu. Dirumah Kak Risma itulah Ayu tinggal selama di perantauan. Hari demi hari dilalui dengan penuh keceriaan dan penuh kebahagiaan. Suasana Ramadhan yang Agung menambah eratnya kekeluargaan di rumah itu semakin hangat.

Tanggal 17 Juni 2017 tiba. Ini adalah tanggal Ayu harus meninggalkan Marylan, Medan dan semuanya. Ayu pulang ke Jawa, Rasa haru, sedih dan berat untuk berpisah mewarnai suasana saat itu. Mereka berpelukan, tidak ada kata yang terucap namun semua penuh sesak dada masing-masing menyimpan haru. Hanya doa yang dapat tersampaikan. Ayu dan Kak Risma bersahabat karena Allah. Ayu Sungguh beruntung mendapatkan sahabat yang sangat baik di perantauan. Kini Ayu dan Kak Risma berada di tempat yang berjauhan, namun hatinya tetap terpaut satu sama lain, Menua bersama dalam berkarya demi putra bangsa.

Data Penulis :

Nama : Suci Rahayu S.Pd.

Tempat Tugas : MTsN 2 Jember

No Hp / WA : 085330206403

E-mail : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

01 Nov
Balas

Salam literasi juga Bpk... Terima kasih... baru belajar Pak...

02 Nov
Balas



search

New Post