Suci Rahmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional

GURU SEHARI

Sabtu, 24 November 2018. Suasana di SDIT Baiturrahim pagi ini cukup berbeda. Hari ini adalah peringatan Hari Guru Nasional. Tampak wajah-wajah baru di deretan majelis guru. Mereka adalah guru istimewa, Guru Sehari untuk para siswa di hari besar guru pada tahun ini.

Guru Sehari adalah sebuah program tahunan di SDIT Baiturrahim dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional. Pada hari besar guru ini, beberapa orang tua siswa menggantikan tugas guru untuk mengajar di kelas selama satu hari. Orang tua siswa yang terpilih menjadi guru, merupakan hasil keputusan bersama pada rapat paguyuban kelas.

Rapat pemilihan wali murid yang akan menjadi guru, dilakukan satu bulan sebelum acara. Sehingga, mereka bisa mempersiapkan diri untuk mengajar di kelas. Tidak ada ketentuan atau pun batasan dalam pemilihan materi yang akan disampaikan sang guru sehari. Sehingga mereka bebas berbagi ilmu serta keterampilan yang dimiliki.

Satu bulan yang lalu, saya sebagai Guru Kelas 1 Al-Ikhlas mengadakan paguyuban kelas. Sebagian besar orang tua siswa yang terdiam ketika saya menyampaikan tujuan rapat. Hingga ada seorang orang tua siswa pemberani bernama Bunda Eneng yang mengajukan diri menjadi guru. Namun, itu tidaklah cukup. Satu kelas harus mempunyai dua orang utusan sebagai guru sehari. Suasana kelas pun mulai ramai. Tidak ada yang bersedia menjadi guru. Akhirnya setelah sepuluh menit saling tunjuk-menunjuk, Bunda Kiki mengangkat tangan dan bersedia menjadi guru sehari.

Pukul 08.30 WIB. Kegiatan Salat Dhuha dan Tahfiz Qur’an sudah selesai. Para siswa berlarian keluar Mesjid Baiturrahman. Saya berjalan mengikuti anak-anak menuju kelas. Di depan kelas, Bunda Eneng dan Bunda Kiki sudah menunggu kami.

Setelah memasuki kelas, saya memperkenalkan Bunda Eneng dan Bunda Kiki di depan kelas. “Anak-anak hari ini kita mempunyai dua ustadzah istimewa. Semuanya panggil ustadzah ya. Tidak ada yang panggil bunda.” seru saya. Sontak Kaisya dan Haifa tersenyum malu. Pipi keduanya bersemu merah. Mereka adalah putri dari kedua bunda hebat tersebut.

Setelah memperkenalkan sang guru sehari, saya meninggalkan kelas. Saya takut mereka tidak kosentrasi dan menjadi grogi karena keberadaan saya.

Satu jam pelajaran pun berlalu. Saya masuk ke kelas untuk mengambil foto sebagai dokumentasi acara ini. Anak-anak terlihat semangat dan antusias mengikuti pelajaran Ustadzah Kiki dan Ustadzah Eneng. Hari ini mereka belajar membuat figura dari tangkai es krim. Semua siswa sibuk menyelesaikan prakarya masing-masing.

Semua siswa tampak gembira. Mereka dengan bangganya menunjukkan figura foto yang sedang mereka kerjakan. Saya pun sangat senang melihat binar wajah para malaikat kecil di kelas saya tersebut. Setelah itu saya kembali izin keluar kelas. Namun tiba-tiba salah seorang siswa mendekati saya. “Zah, kapan belajar sama Zah Uci?” katanya.

“Hari ini belajar sama Zah Kiki dan Zah Eneng dulu ya. Senangkan belajar membuat figura foto?.” jawab saya sambil tersenyum.

“Iya Zah. Tapi kapan kita belajar sama Ustadzah?”

“Hari Senin ya Nak. Sekarang Ustadzah ke kantor dulu ya. Ayo siapkan figuranya.” Kemudian saya berjalan menuju kantor. Senang juga rasanya ada siswa yang bertanya seperti itu.

Jam istirahat pun tiba. Saya membawa keranjang berisi kudapan untuk para siswa. Para siswa bersorak gembira sambil menghampiri saya. Saya meminta semua siswa duduk di bangkunya masing-masing. Setelah selesai berdo’a, mereka menikmati kue bolu dan risoles dengan lahap. Siswa yang telah selesai makan diperbolehkan beristirahat.

Ketika jam istirahat berakhir, para siswa kembali memasuki kelas. Mereka menyelesaikan tugas dibawah bimbingan Zah Kiki dan Zah Eneng. Namun, suasana kelas mulai gaduh. Beberapa siswa tidak sabar menunggu bimbingan kedua guru sehari tersebut. Beberapa lainnya ada yang bergelut dan akhirnya berkelahi. Kedua guru tersebut tampak kewalahan. Akhirnya saya masuk kelas untuk membantu.

Setelah mendamaikan siswa yang berkelahi, saya membantu Zah Kiki dan Zah Eneng membimbing para siswa menyelesaikan tugas. Akhirnya semua siswa bisa menyelesaikan prakarya mereka. Wajah puas sekaligus bahagia tampak di wajah para siswa dan kedua guru istimewa. Ketika bel pulang berbunyi, kami berdo’a bersama dan menutup pembelajaran.

Setelah semua siswa keluar kelas, saya mengajak Zah Kiki dan Zah Eneng ke kantor. Di kantor sudah menunggu para guru istimewa lainnya. Semua duduk bersama sambil menikmati kudapan. Para mengucapkan selamat kepada semua orang tua siswa yang telah berhasil menjadi guru sehari. Kemudian kami meminta para guru istimewa menuliskan kesan dan pesannya untuk kegiatan Guru Sehari.

“Zah, ternyata menjadi guru itu tidak semudah yang dibayangkan. Terima kasih selama ini sudah mendidik anak kami dengan penuh kesabaran,” ujar Bunda Eneng. “Kaisya kamu nggak boleh nakal. Dengerin kalau ustadzahnya ngomong,” pesan Bunda Eneng kepada Kaisya.

“Iya Zah. Kalau anak-anak kami nakal, marahin aja. Jadi bingung kepikiran soal orang tua yang kerjanya protes aja sama guru. Kalau anaknya dimarahin, protes ke sekolahan. Padahal jadi guru itu ternyata susah,” ujar Bunda Kiki menambahkan.

“Selamat Hari Guru ya Ustadz dan Ustadzah.” ucap semua guru sehari kepada majelis guru. Semua tampak bahagia hari ini. Setelah saling bersalaman, kami pun pulang.

Untuk semua guru di Indonesia, selamat Hari Guru Nasional. Semoga kita bisa memberikan pendidikan terbaik untuk generasi penerus bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap.

25 Nov
Balas



search

New Post