Suci Yunita KRIP

Kita terlahir sama yang membedakan ialah tindakan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tanggung Jawab

Tanggung Jawab

Betapa begitu besarnya nikmat yang Allah berikan kepada diri ini, sebab masih di beri kesempatan hadir bersama sama orang terpilih pada tanggal 01 okteber 2019 diadakannya leader meeting di kantor HNI di bekasi, Pertemuan ini adalah majelis untuk memperkuat ukhuwah diantara para leader. Dan materi yang paling saya ingat dan terapkan ialah materi dari Dewan Syariah HNI Bpk Mawardi M Shaleh, MA, Kita ini disebut oleh Allah adalah Leader yang mempunyai tanggung jawab. Leader yang SUKSES adalah Leader yang BERTANGGUNG JAWAB. Adalah tanggung jawab leader menyelamatkan orang dari bisnis yang tidak halal. Keteladan adalah kunci sukses Leader. Leader terbaik adalah Rasulullah. Maka keteladanan ini harus kita contohkan dalam hal yang positif.

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” ( QS. An Nahl ayat 90)

Keteladanan yang pertama adalah berbuat adil. Imam Al Ghazali memerintakan untuk adil dalam berbisnis, “Bahwa anda tidak mencintai saudara Anda sebagaimana Anda mencintai diri Anda.” Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin memperlakukan diri Anda.

Perbuatan Adil dalam berbisnis menurut Imam Al Ghazali antara lain, tidak boleh berlebih-lebihan dalam memuji produk, jujur atau transparan dalam bisnis, tidak curang dalam timbangan dan takaran, dan tidak melakukan rekayasa harga. Pengusaha-pengusaha yang sukses dan langgeng usahanya adalah mereka yang memperhatikan syari’ah. Rasulullah SAW sangat ihsan dalam menjalankan bisnis. Ketika berbisnis Rasulullah SAW senantisa melebihkan dalam timbangan.

Keteladanan berikutnya adalah senang berbagi. Pikiran kita dalam bisnis ini bukan karena bonus besar, tapi karena ketika kita dapat bonus ini kita bisa berbagi. Artinya kita bisa memberikan banyak manfaat. Jika kita lebih bahagia ketika menerima daripada memberi maka itu adalah ahli neraka. Namun, jika kita lebih bahagia ketika memberi daripada menerima maka itu adalah ahli syurga. Orang yang memikirkan individu tidak akan kaya. Orang yang kaya adalah orang yang memikirkan orang lain. Orang yang dihargai masyarakat adalah orang yang bisa berbagi dan suka memberi.

Jadilah ahli surga dengan berbisnis. Ketika kita lebih bahagia ketika memberi daripada menerima maka itu adalah ahli surga.

semangat terus dalam menebar kebaikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post