Sudarmi, S. Pd

Lahir di Kota Makassar, Guru SDN 57 Bulu-Bulu Kab. Maros Propinsi Sulawesi Selatan Motto: Menulislah, Kamu Menggenggam Dunia...

Selengkapnya
Navigasi Web
MELUKIS PELANGI TAK BERWARNA

MELUKIS PELANGI TAK BERWARNA

Hujan lebat telah berlalu, kini hanya tersisa tetesan air bening jatuh dari helaian daun, mentari mengintip agak malu sembari menyembulkan cahaya menantang awan hitam hingga keredupannya terurai menjadi warna yang indah.

Raisya diam terpaku melihat ukiran melengkung dengan warna terlukis di angkasa, kini mengukur diri dalam hidup ibarat ekspektasi tak seindah realita, kerikil dan onak sebagai warna dalam meraih harap, di ujung tergapai sebuah kepastian yang semu.

Pilihan hati untuk menyayangi tiada dapat mengaturnya, kehadiran cinta meski salah dianggap benar dengan beralasan atas dasar cinta, pada kenyataan di akhir cerita berujung dengan ketidakpastian karena menganggap rasa tak dapat dipaksakan.

Raisya menyandarkan tubuh di pilar gazebo, mengenggam selembar kertas, mata sendunya tak henti menyimak rangkaian kata tersusun rapi, dan memaknai sebuah kalimat singkat.

Raisya menyadari perjalanan kisah antara Angra dan Dia bukan waktu yang singkat, banyak cerita tertulis membuat Raisya tersenyum, tertawa, kecewa, sedih dan menangis. Apapun yang dijalani sebuah pengorbanan untuk mencapai asa.

Raisya menarik nafas panjang, dan berbisik “Mungkinkah harapan tergapai jika hanya sebelah pihak yang berjuang?. “Akankah kalimat pasrah saja sebagai jawaban?”.

Proses perjalanan kisah terlewati begitu panjang warna warni cerita menjadi saksi mengharap menggenggam dan menggapai cinta yang semestinya diraih.

Raisya tiada pernah menyesali apapun yang telah terjadi dari penantian yang pasti, semuanya telah terjawab, pada kenyataan akan menjadi sejarah hidup, menyisahkan puing-puing rasa yang teramat sakit, sungguh hidup ibarat pelangi, dan perlahan akan beranjak pergi menyisahkan satu warna yang kelam, memaknakan akhir cerita cinta Raisya pupus dalam penantian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren tulisannya, semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya, minal aidin wal faizin, maaf lahir dan batin Bu

05 May
Balas

Keren cerpennya. Semoga sehat selalu Bunda.

06 May
Balas



search

New Post