INGKAR JANJI
Tantangan Menulis hari ke-418
INGKAR JANJI
Dahulu kita bisa terkoneksi melalui bahasa tubuh. Kita saling berlomba memberi kejutan sebagai tanda kasih sayang. Aku meleleh melihat senyum manisnya. Dia selalu menjadi alasan di balik semua kerja kerasku. Dia baik hati dan ramah. "Sepahit apapun kehidupan yang kita jalani, kita tidak boleh menyerah,"ucapmu kala itu. Apa daya, waktu mengubah segalanya.
Rasa yang pernah ada perlahan memudar. Memang tidak ada yang abadi di dunia ini. Semuanya tinggal kenangan kelabu.
Kau pergi tanpa penjelasan. Kau memilih menjadi seorang pecundang. Kau mundur teratur sebelum berjuang. Aku hanya bisa menatap hampa. Kulampiaskan semua energiku untuk fokus pada pekerjaan. Semua terasa sia-sia. Aku kehilangan arah dan tujuan. Betapa dasyat efek sebuah rasa kecewa yang menggunung. Sumpah serapah tertumpah begitu mudah belakangan ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar