Tantangan Menulis hari ke-419

MISKOMUNIKASI

Suara anjing menggonggong terdengar di kejauhan. Aku masih berkutat dalam kubangan kesedihan. Aku menangis tanpa bisa ditahan. Semakin berat langkah kakiku menahan beban penderitaan. Semesta selalu mempunyai cara tersendiri untuk memaksa kita bertumbuh. Mungkin memang jarak dan waktu pertemuan kita usai sampai disini. Persahabatan sejati akan tetap terjalin dengan platform yang berbeda.

Mungkin kita akan jarang bertatap muka, namun kita masih bisa berjumpa lewat suara dan tatap maya. Perlahan namun pasti kita akan bisa berdamai dengan realita. Kita harus yakin dan percaya, pemilik sejati hati lebih tahu apa yang terbaik buat kita.

Mari selalu berjalan dalam cahaya kebenaran. Melakukan upaya yang terbaik dan berhenti mencari pembenaran. Tak ada yang abadi di dunia ini. Menegakkan kepala menatap masa depan dengan bahagia. "Tetaplah menjadi orang baik dan menebar manfaat setiap waktu," ujarku sambil menahan pilu. Kami berdua terdiam menikmati senja di cakrawala. Kami berdua hanyalah remahan debu di mata penguasa. Sekuat apapun kami berusaha memenuhi tugas, selalu tampak salah di mata para pembenci. Kami hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.