Profil Desa Karangpring Durjo (Part 6)
Tagur ke 79 hari ke 72
By Sudarwati
Periode kedua tahun 2014 sampai tahun 2020 dengan terpilihnya kembali Ibu Rita Tri Widariati menjadi Kepala Desa Karangpring, beliau tinggal meneruskan program yang telah bejalan pada periode sebelumnya. Pada periode ini peranan masyarakat di desa Karangpring semakin maju, dalam upaya menunjukkan rasa cinta dan partisipasi membangun desanya. Dibawah komando dan kerjasama Ibu Kades dengan warga masyarakat maka tumbuhlah inisiatif untuk membentuk (Ormas) di Desa Karangpring.
Dari setiap dusun terbentuk organisasi dengan nama berbeda sesuai dengan identitas keanggotaan atau nama dusunnya. Organisasi pemuda di Dusun Durjo yaitu : Berpadu (Bersatu Pemuda Durjo), Ardur (Arek Durjo) dan Himda (Himpunan Mahasiswa Durjo). Organisasi ini yang terdiri dari pemuda dan pemudi yang ada di dusun Durjo menunujukkan kiprahnya dengan mengadakan kegiatan kepemudaan seperti membetuk group musik, mengadakan peringatan hari-hari besar nasional. Suatu contoh mereka membentuk group Paskib pada peringatan HUT, yang diadakan secara sederhana namun penuh hikmad. Dari Dusun Gerdir dengan nama organisasi Perwira (Pemuda Wirausaha), organisasi ini membuka usaha jamur dengan media limbah jagung.bagian dalam tempat melekatnya biji jagung. Di Dusun Karangpring dengan nama organisasi APP (Aliansi Pemuda Pakel) yang bergerak dalam usaha pembuatan roti. Selain itu juga ada organisasi Elang (Pemuda Halaman Panjang) dan Gespalum (Gerakan Pemuda Peduli Ummat).
Untuk organisasi khusus yang keanggotaanya adalah para wanita yang tergabung dalam sebuah paguyupan dengan nama Pawacika. Pawacika (Paguyupan Wanita Pecinta Karangpring) ini, sekarang sedang menekuni kerajinan batik cirikhas Desa Karangpring. Dengan mendatangkan pembina atau pelatih batik mereka berusaha belajar dengan tekun dan disiplin. Dari mulai tahap pembutan gambar yang berkolaborasi dengan pemudi yang berbakat menggambar, pembuatan pewarna alami, penjiplakan gambar, membatik , proses merebus sampai pada pencucian. Tentunya hasilnya tidak serta merta langsung bagus tapi butuh proses untuk menghasilkan produk yang baik. Mereka belajar dari kegagalan. Dengan pewarna alami atau non pewarna kimia maka dibutuhkan kejelian sehingga menghasilkan warna yang cemerlang. Bahan- bahan pewarna alami tersebut misalnya akar mengkudu, putri malu kulit buah mauni, dan batang bunga mawar. Motif batiknya juga bernuansa tanaman yang ada dan yang dibudidayakan di Desa Karangpring seperti motif bunga mawar, bambu dan kopi.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya. Sukses buat ibu.
Kacangpring nan menawan. sehat dan sukses selalu
Penasaran batiknya
Wah, ibu cantik ikut membatik juga nih, hebat dan sukses selalu
Tak apalah ada gambar/foto cantik bu
Majulah terus Desa Karangpring bersama pimpinan yang amanah. Keren bunda Sudarwati
Bunda Sudarwati tgl 11 Bolong gak nulis ya?
Mantap keren banget Bu salam kenal yang baju hijau, Salam literasi kawan mari SKSS sahabat gurusianer
Bu...kok judul saja
Maaf pak ada gangguan trimakasih kunjungannya Pak Sukadi. Sukses buat bapak..