SUDARWATI,S.Pd

Saya dilahirkan di Jember,pernah belajar di SDN.Kemuning Lor 2 Kec.Arjasa,lanjut ke SMPN 2 Jember ,D2 PGSD UNEJ n di IKIP PGRI Jember .Sekarang lagi mengajar di...

Selengkapnya
Navigasi Web
Suri Tauladhan Emak

Suri Tauladhan Emak

Hari 79/75/7

By Sudarwati

Suri Teladhan Emak

Aku memanggilnya emak pada wanita yang telah melahirkan aku. Wanita dengan segudang karakter mulia ini telah mengandung, melahirkan dan merawatku dengan penuh kasih sayang sehingga aku juga menjadi seorang emak bagi anak-anakku. Bagiku beliau adalah sosok seorang ibu yang begitu sempurna dalam menjalankan kiprahnya baik sebagai istri pendamping suami maupun sebagai ibu bagi anak-anaknya. Suatu sikap yang harus dapat aku teladhani yaitu kesabaran, kepatuhan dan kesetiaanya pada suami mencerminkan wanita sholehah.

Saat ini tergambar dengan jalas di pelupuk mataku peristiwa waktu aku duduk di bangku SMP. Badai gelombang menerpa dengan ganas dan bertubi-tubI. Emak menggantikan kemudi dengan tegar mencari celah terbaik menyelamatkan perahu dari ganasnya gelombang. Berawal dari peristiwa tersangkutnya ayah pada masalah teman kerjanya. Saat itu ayah dipromosikan naik jabatan karena prestasi kerjanya, tiba-tiba prahara itu datang. Ayah dengan penuh solidaritas turun tangan membantu temannya dalam mengatasi sengketa tanah di meja hijau namun berakibat fatal. Awalnya ayah menjadi saksi kemudian beralih manjadi tertuduh yang digigit oleh dua kubu. Sehingga beberapa hari mendekam di Resort berakibat di PHK dari pekerjaannya. Keputusan sidang memvonis ayah dengan hukuman penjara dua tahun. Kondisi itu mengharuskan emak tampil menggantikan posisi ayah . Kakakku duduk di bangku SMA sedang aku masih SMP. Bila kuingat semua itu hati ini menangis betapa sedihnya kami merasakan derita yang harus kami tanggung. Ayah berada di BUI membutuhkan biaya, aku dan kakakku juga butuh biaya pendidikan dan kebutuhan hidup lainnya. Emak yang selalu sabar berusaha menenangkan kami mengajak dan menuntun kami untuk selalu berdoa , memohon dan pasrah pada Allah. Dengan keterbatasannya, emak memenuhi kebutuhan dengan menjual ternak sedikit demi sedikit. Selain itu beliau bekerja menjadi keamanan wanita di perkebunan. Emak berusaha menjadi wanita perkasa, dengan tugas memeriksa setiap orang dan bawaannya yang keliuar masuk dari atau ke perkebunan di pos penjagaan. Pekerjaan itu ditekuninya selama masih tinggal di mess perkebunan.

Dengan berjalannya waktu pekerjaan itu akhirnya ditnggalkan emak setelah kami hijrah ke rumah sendiri. Emak mulai beralih menjual perabotan rumah tangga seperti televisi dan lainnya untuk mengantarkan kami berdua aku dan kakakku lulus dari janjang SMP dan SMA. Sikap emak selalu menanamkan kami untuk hidup prihatin dengan tetap semangat dalam mengejar cita-cita telah membentuk kepribadian kami yang kuat, tidak mudah putus asa.dalam menghadapi badai kehidupan.

Dari pelajaran hidup emakku yang lugu tanpa bekal pendidikan yang memadai, namun bagi kami pendidikan karakternya melebihi basic penyandang gelar profesor. Ketabahan dan kesabarannya yang luar biasa, teruji lagi saat ayahku menderita sakit kangker selama dua tahun. Dengan tertatih beliau masih bisa menjalankan roda ekonomi keluarga kami. Beliau merawat ayahku dengan sabar dan setia, membiayai pendidikan kami dengan segala upaya. Namun Allah berkehendak lain, ayah telah dipanggil-Nya dengan mengakhiri penderitaan panjangnya.

Berkat perjuangan beliau yang begitu luar biasa, kini aku telah menjadi emak yang berbekal pendidikan seorang pendidik. Aku sangat bersyukur bisa menorehkan sejarah perjalanan kisah hidup dari cita-cita emakku yang sangat mulia. Di usianya yang sudah renta, beliau masih tetap meringankan bebanku menjadi baby sister anakku. Dimana sebelum aku menjadi PNS aku harus menjalani kuliah D2 PGSD lebih dulu sebagai prasarat pengangkatan Guru SD. Aku menjadi alumni Angkatan ’99 di UNEJ. Selama kurun waktu dua tahun berjalan, kondisiku saat itu memiliki dua anak. Kedua anakku yang pertama sudah duduk di bangku SMP dan nomor dua masih balita. Selama perjalanan kuliah emaklah yang menjaga kedua anakku dari pagi hingga malam. Betapa sangat berhutangnya aku jika hal itu diserahkan pada pengasuh, berapa aku harus membayar? dan sanggupkah kubebani tanggung jawab kedua anakku dengan tanpa batasan waktu?. Alhamdulillah kasih sayang emak masih kurasakan yang tak mungkin bisa kudapat dari siapapun. Jika tidak, aku tidak akan mungkin mampu menjalaninya, semua ini adalah berkat jasa dan perjuangan emak yang selalu setia. Karena tuntutan aku harus masuk dinas dipagi hari dan melanjutkan kuliah setelah pulang dari dinas sampai larut malam. Itulah yang kujalani selama dua tahun. Berangkat pagi terkadang anak masih tidur dan pulang malam saat anak sudah tidur.

Mungkin pembaca bertanya-tanya mengapa saya harus menjalani dinas dan kuliah secara bersamaan?. Awalnya memang kuliah bertujuan sebagai prasarat untuk penjaringan PNS sehingga hanya berjalan di pagi hari. Hal tersebut untuk memenuhi peraturan pemerintah bahwa PNS guru SD harus berijazah D2 PGSD . Dengan peraturan itu kami berbondong-bondong melanjutkan kuliah untuk memenuhi kuota pengangkatan. Namun secara mendadak pemerintah mengadakan tes PNS pengangkatan Guru SD dengan ijazah SPG. Kami semua kaget dan bertanya-tanya mengapa peraturannya berubah demikian terus apa gunanya kami kuliah?. Kami dari semua Universitas yang mewadahi Fakultas dengan program D2 PGSD se Jawa Timur akhirnya bertindak. Secara perwakilan melakukan demo tuntutan dan komplin di Gedung DPRD Surabaya. Dengan proses yang santun dan argument yang kuat akhirnya perjuangan kami membuahkan hasil sesuai harapan. Pemerintah Daerah Propinsi Jatim mengadakan tes ulang untuk semua mahasiswa D2 PGSD di Universitas masing-masing. Dalam waktu yang singkat dan peraturan diangkat menggunakan ijazah SPG golongan ruang II/a. Setelah pemberkasan kami ditugaskan mengajar di pelosok-pelosok yang jauh dari tempat tinggal. Kami terima resiko itu sebagai pilihan terbaik dan batu loncatan, yang penting kami sudah dalam posisi PNS. Dengan rekomendasi kami harus mengajar pagi hari dan melanjutkan kuliah pada sore hari .

Kondisi itu aku jalani berkat jasa emakku sampai lulus D2 pada tahun 2001. Aku tak mungkin bisa membalas jasanya walau dengan segala daya yang kulakukan. Jasa beliau tak ternilai dan tak kan sebanding walau sekecil butiran debu. Aku hanya bisa berusaha membuatnya bahagia dan berdoa agar selalu dalam keadaan sehat pada usianya yang semakin senja, Terimalah sembah sujud anakmu emak sebagai wujud baktiku padamu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wau perjln yg luar biasa n sarat makna..alhamdulillh semya bisa beeakhur bahagia dg tergapainya sebyah asa..semoga emak sll sehat n bahagia penuh berkah...keren bunda cantik tulisannta...sukses sll nggih

28 Dec
Balas

Subhanallah luar biasa goresanmu sahabat meneteskan air mataku terharu begitu ibu Mulya di mata anaknya, semoga Bu Sudarwati menjadi ibu yang baik sekaligus guru yang bijak, salam literasi sahabat sejati ku sukses bersama kawan

26 Dec
Balas

Trimakasih admin

25 Dec
Balas



search

New Post