Sudijarto

Pamong Belajar pada SKB Kota Yogyakarta. Pamong Belajar adalah sebutan atau istilah lain guru pada jalur pendidikan nonformal. tks...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDIDIKAN KESETARAAN, Mengais Asa dari Balik Jeruji Besi
Para Narapidana Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta sedang belajar (Pijar : Napi Belajar)

PENDIDIKAN KESETARAAN, Mengais Asa dari Balik Jeruji Besi

Pendidikan Kesetaraan, menjangkau yang tak terjangkau, melayani yang tak terlayani. Ya, Pendidikan Kesetaraan salah satu sasaran layanan pendidikannya adalah menjangkau dan melayani para narapidana di dalam Lapas (penjara). Mereka adalah bagian dari warga negara yang tak terjangkau layanan pendidikan formal. Mungkin dalam benak sebagaian dari kita sudah keder mendengar nama penjara atau napi disebut. Terbayang dalam benak kita jika disebut napi, adalah sesuatu bayangan orang yang seram, maaf (ganas), bertatoo, bertindik, mabuk, dan sejenisnya. Ia sebagian dari itu memang benar adanya bahwa napi banyak yang bertatoo, bertindik. Tetapi sebagai manusia ia masih membutuhkan masa depan. Dan asa masa depan itu masih terbuka melalui layanan Pendidikan Kesetaraan. Pendidikan Kesetaraan memberikan hak-hak pendidikan bagi para narapidana. Salah satunya ya di Lapas kelas IIA Wirogunan Yogyakarta ini. Sejak TA 2002/2003 SKB Kota Yogyakarta hadir untuk memberikan layanan pendidikan bagi para napi, mulai dari Keaksaraan fungsional (buta huruf), Pendidikan Dasar (Paket A/SD dan Paket B/SMP), dan Pendidikan Menengah (Paket C/SMA). Tiap tahun banyak napi yang lulus Paket B dan Paket C, tiap tahun muncul juga peserta didik baru. Saat ini tidak kurang dari 35 napi tercatat sebagai peserta didik aktif di dalam Lapas. Apapun masalah masa lalu para napi (pernah menjadi pembunuh, perampok, pemerkosa, penjudi, pengganda uang, pencopet, bandar narkoba, mucikari, PSK, dan sebagainya) mereka tetap berhak memperoleh layanan pendidikan. Dan kami hadir untuk mereka. Sudah banyak yang lulus menggondol ijazah Paket B/SMP dan paket C/SMA lalu, setelah bebas keluar dapat diterima bekerja di perusahaan, di toko, bekerja mandiri/berwirausaha mandiri atau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Dengan tambahan bekal keterampilan vokasi yang kami berikan menjadi nilai yang berharga bagi para napi. Di sinilah Pendidikan Kesetaraan hadir untuk memberi nilai dan makna yang sangat berarti bagi para napi. Dari balik jeruji besi mereka mengais asa, menghapus kelam meraih masa depan. Di luar sana ada anak dan istri yang harus dihidupi, ada ruang terbuka yang masih bisa menerimanya. Ada ruang untuk menjadi lebih baik lagi dan terbebas dari masa lalu. (bersambung:… Asyiknya belajar dari balik jeruji besi). Untuk para napi atau mantan napi tetaplah bersemangat! tks

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Satu kegiatan yang sangat bagus karena memang sangat diperlukan, Pak Sudijarto. Penulisannya pun sudah baik. O ya, ada sedikit koreksi. Penulisan pada judul "Mengais asa dari balik jeruji besi" seharusnya "Mengais Asa dari Balik Jeruji Besi". Kemudian penulisan kata "Apapun" seharusnya "Apa pun"; "Disinilah" seharusnya "Di sinilah"; dan "di hidupi" seharusnya "dihidupi". Teruslah menulis Pak Sudijarto, semoga sukses.

18 Oct
Balas

Terima kasih atas koreksinya pak, sangat bermakna. Segera saya koreksi dan menjadi pelajaran berharga bagi saya, semoga bermanfaat pak. Maturnuwun bapak berkenan memberikan koreksi. nwn

22 Oct
Balas



search

New Post